haruto
subuh subuh! [3.15]
You
[3.20] iya
haruto
udah selesai? [3.25]
udah tidur lagi ya? [4.00]
Aleesha me-mute notif Haruto kemudian fokus membaca al-quran. Kini abinya sudah tau dengan siapa dia bertukar pesan setiap malam, dia hanya tidak ingin dia dan Haruto semakin memisah.
"Aleesha balik kekamar ya bi, mi." Aleesha kemudian menyalami tangan kedua orang tuanya.
Sesampainya dikamar, ia membaca pesan dari Haruto dan memilih tidak menjawabnya.
Tidak akan ada yang pernah bisa mengalah diantara mereka berdua. Lagi-lagi Aleesha menumpahkan air matanya seperti tempo hari saat dia mengingat Haruto.
'Berilah hambamu petunjuk ya-allah.' Batin Aleesha sambil memandang lekat foto profil Haruto.
Bukan tidak mau berusaha, tapi Aleesha sudah sadar bagaimana dia dan Haruto berakhir. Dia sudah tau kemana hubungan ini akan membawanya. Untuk masalah dosa, dia berfikir ini salah satu jalan dalam tingkatan hidup yang terjal dan memang harus dilalui.
Tapi masalah surga? masalah neraka? kedua belah pihak agama pun tidak ada yang memberikan pahala jika umatnya memiliki hubungan cinta dengan umat agama lain.
Benar-benar tidak ada jalan keluar diantara mereka.
Aleesha tidak mau berpindah, begitu juga dengan Haruto.
'Jangan nistakan tuhan lo, jangan dibaca.' Kata-kata Haruto saat Aleesha ingin membuka alkitab kembali terngiang dikepalanya.
'Ayo sana ke masjid, katanya mau sholat jama'ah.' Aleesha berusaha semaksimal mungkin mengusir suara-suara Haruto dikepalanya.
tidak ada gunanya saling mendukung, mereka akhirnya pun akan saling menyakiti diakhir nanti.
--
"To! lo bangun mulu, tidur napa? udah malem juga." Kata Sakura saat mendapati Haruto masih terjaga sambil memegang ponselnya.
"Gak usah sok-sok an ingetin pacar lo buat ibadah." Sakura mengernyitkan alisnya, bukan tanda bingung, tapi sedikit gemas dengan tingkah adiknya ini.
Sampai kapan dia akan terus begini? sampai kapan Haruto akan mengorbankan dirinya sendiri? Bahkan mengorbankan agamanya sendiri?
Apakah akhir dari kisah cinta mereka hanya akan diakhiri oleh Haruto yang berkorban demi Aleesha? Sungguh, Sakura tidak mau itu terjadi.
"Bentar ya kak, nunggu dia jawab." Kata Haruto singkat.
Sakura hanya melengos melewati kamar Haruto kemudian masuk kedalam kamarnya dan mulai tidur.
Sedangkan Haruto larut didalam pikirannya tentang dirinya dan Aleesha.
3 minggu adalah waktu yang singkat untuk dirinya dan Aleesha, dan mereka sudah nyaman satu sama lain.
Haruto tidak bisa dengan gampangnya kehilangan Aleesha begitu saja. Tapi jika mengingat nasehat Yeji dan kakaknya, Haruto sadar bahwa dialah yang terlalu egois untuk Aleesha.
Hubungan mereka ini salah.
--
You
nanti lo ada kelas?
haruto
adaa
kenapa lees?
You
gue pgn ngomong
haruto
mau telfon?
sekarang yaa, nanti gabisa
You
gak usah, nanti aja
haruto
okee
udh sarapan?
You
udah barusan
lo?
haruto
belom :(
laper bgt disini
mau mati
You
gue grabfood-in ya
jgn gak makan ih
haruto
gak usahh hehe :>
cie perhatian
You
😒
haruto
yaudah gue masuk dulu ya
You
oke
Aleesha kembali tersenyum melihat display name Haruto dan segala memori yang tersimpan lewat Aplikasi Chatting ini.
Dia tidak boleh tersenyum seharusnya.
***
Voteee😡😡

KAMU SEDANG MEMBACA
broken dreams | Haruto
Fanfiction"Lantas bagaimana cara mencintai jika kau memegang tasbih dan aku mengangkat salib?"