** | ta'aruf

1.2K 224 1
                                    

Haruto membalikan badannya melihat Aleesha yang sedang ragu-ragu memasuki mobilnya, dia kemudian menoleh dan tersenyum kearahnya.

"Lo gak nyaman ya sama dia?" Tanya Haruto sambil tersenyum.

Aleesha yang belum menutup pintu mobil segera celingak-celinguk sebelum dia menutup pintu mobil dan mengangguk.

"Emang dia ngapain?" Tanya Haruto lagi.

Aleesha hanya menggeleng dan menjawab, "Gak papa, dia itu udah kayak abang gue. Tapi dia selalu ngajak ta'aruf."

Haruto hanya ber-oh ria.

"Ta'aruf?" Tanya Haruto tiba-tiba.

"Ta'aruf itu mirip pacaran tapi cuman boleh nanya-nanya doang, gak boleh melewati makhromnya apalagi pegang-pegangan." Jelas Aleesha kepada Haruto.

"Eh Lees, gue jemput kakak gue dulu ya, habis itu baru ke Rosie's?" Tanya Haruto lagi.

"Iya- terserah lo, ini kan mobil lo." Ujar Aleesha sambil tersenyum.

Itu yang Haruto suka dari Aleesha, dia selalu berbicara dengan nada bahagia dan senyuman, seolah dunianya tidak ada beban.

Kemudian Haruto mengendarai mobilnya hingga sampai didepan kampus kakaknya.

"Mau ikut gak?" Tanya Haruto.
"Haruto?" Tanya Aleesha.

Mereka bertanya berbarengan.

Haruto akhirnya mempersilahkan Aleesha untuk bertanya terlebih dahulu.

"Lo itu kristiani?" Tanya Aleesha ragu-ragu.

"Belom sepenuhnya sih, kata mama gue belum diberkati soalnya gue belum dibaptis waktu kecil." Kata Haruto sambil tersenyum.

"Sama! gue juga belum di aqiqah waktu kecil, jadi belum tergadaikan gitu jiwanya." Kata Aleesha yang terlihat semangat membahas pembicaraan antar agama ini.

"Aqiqah itu kayak baptis?" Tanya Haruto menyelidik.

"Nggak! kalau setau gue baptis itu kan menyucikan dengan cara fisik, kalo aqiqah itu kayak qurban di idul adha, jadi kayak bagi-bagi rezeki." Cerita Aleesha dengan mata berbinar.

"Semuanya harus gitu?" Tanya Haruto lagi.

"Eh! bentar deh, itu nasib kakak lo gimana kalo kita cerita terus." Aleesha tergelak.

"Oh iya! kasian juga si temen lo yang tadi, membusuk dia di rosie's." Canda Haruto sambil tertawa.

Setelah itu mereka berdua memutuskan untuk memanggil kakak Haruto didalam untuk segera pulang, karena Haruto akan ke rosie's juga.

_

"Jadi Kak Sakura itu kakak lo?" Ujar Aleesha sambil mencoba menahan tawa.

"Lo sih asal tuduh." Balas Haruto sambil tersenyum mengejek.

"Ah! lo nya yang gak ngasih tau!" Balas Aleesha.

"Yaudah gue panggil dulu ya."

"Iya, sana!"

--

"Gue pulang bareng Minhyun." Kata Sakura sambil menunjuk Minhyun yang sedang menyalakan motornya.

"Jagain loh itu Aleeshanya!" Suruh Sakura sambil menunjuk Aleesha yang menunggu sambil bermain ponsel.

"Iya-iya, yaudah gue ke rosie's dulu ya."

Sakura hanya mengangguk lalu menghampiri Minhyun.

"Hyung! kalo dia rame buang aja ke empang! nanti juga diem sendiri." Teriak Haruto ke arah Minhyun sebelum berlari kencang.

Sakura kemudian melempari Haruto dengan sepatu sneakersnya, Minhyun hanya tertawa kalem sambil melihat tingkah Sakura .

Sementara itu Aleesha yang sedang menunggu didepan gerbang fakultas malah ditelfon dengan hueningkai.

"Halo Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam ada apa?"

"kayaknya gue gak bisa ke rosie's deh Lees, gue sibuk ternyata."

"Oh yaudah Kai! ati-ati ya pulangnya."

"Lo juga cepet ya pulangnya, jangan kemana-mana, apalagi sama orang yang baru dikenal."

"Iyaa."

"Assalamualaikum Aleesha."

"Waalaikumsalam...."

Tut tut tut

".... kak."

"Ada apa?" Tanya Haruto yang baru datang.

"Hueningkai gakbisa dateng ke rosie's padahal dia yang ngajak."  Ujar Aleesha malas.

"Ayo ke rosie's bareng gue aja." Ajak Haruto.

"Jangan! jangan berdua." Kata Aleesha sambil melambai-lambaikan tangannya tanda tidak mau.

"Hm, yaudah kita ke tempat rame deh biar bisa berdua, gue gak ngapa-ngapain sumpah." Kata Haruto.

Aleesha terdiam. Dia melihat Haruto kemudian dia mengangguk setuju.

"Muterin kota aja, sambil cerita-cerita kayak tadi." Kata Aleesha tenang.

Haruto tersenyum dan segera menyuruh Aleesha masuk.

***

Vote gaiss!!

broken dreams | HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang