❣4.b The End

2.2K 244 23
                                    

Bohong jika sebenarnya Sooyoung tidak merasa gugup. Menghabiskan waktu bersama dengan lelaki yang ia cintai memang bukanlah kali pertama, ia bahkan pernah menginap beberapa kali di apartemen Taehyung. Namun entah mengapa kali ini terasa berbeda. Jantungnya sudah berdebar sejak tadi.

"Kau menyesal membiarkan ku tinggal bersamamu?" Tanya Taehyung yang sepertinya sudah mengetahui kondisi jantung kekasihnya.

"Memangnya kau memberiku kesempatan untuk memilih selain tinggal bersamaku?"

"Tentu saja tidak ada." Jawab Taehyung dengan santai.

"Kalau begitu kenapa Oppa bertanya?"

"Takutnya nanti kau berkata kalau aku memaksamu dan menggodamu."
Bisik Taehyung sambil tersenyum menggodanya dan mencondongkan tubuhnya ke arah Sooyoung. Sooyoung dapat merasakan suhu tubuh dan wangi lelaki itu pun kembali merasa gugup. Ia tidak tahu apakah membiarkan Taehyung tidur sekamar dengannya saat ini adalah pilihan yang tepat. Akan tetapi, sepertinya ia tidak bisa berbalik mundur.

"Dasar Oppa mesum."

Sooyoung sadar kegugupan ini adalah buah dari ciuman yang mereka lakukan tadi. Ciuman tadi sangat membekas bagi Sooyoung. Sooyoung pastikan ciuman tadi adalah ciuman favoritnya dengan Taehyung. Sangat lembut, hangat tanpa mengintimidasi.

Sooyoung menatap bayangannya sendiri di cermin meja rias dan menghela nafas. Memikirkan hanya mereka berdua saja yang berada di apartemen itu membuat Sooyoung gugup. Fakta bahwa mereka hanya berdua, tidak ada para member mereka, tidak ada manager mereka dan terlebih lagi di negara yang jaraknya jauh dari Korea tak bisa Sooyoung abaikan.

"Katakan dengan jujur Sooyoung-ah. Kau takut kan sekarang?" tanya Taehyung sambil mendekati meja rias.

"Tidak." Jawab Sooyoung segera menggeleng kan kepalanya dan melirik Taehyung yang tersenyum jail.

"Kau mau apa Oppa?" Tanya wanita itu gugup saat Taehyung membelai rambutnya.

"Sini biar ku keringkan rambutmu." Jawabnya yang mulai menyalakan hair dryer yang entah sejak kapan berapa di tangannya.

"Biar aku saja Oppa."
"Kau ini memang tidak bisa diajak membangun suasana romantis ya? Jika di drama atau film, jika kekasihnya melakukan hal romantis seperti ini, kau itu seharusnya menurut saja dan duduk dengan manis." Gerutu Taehyung sambil menatap kekasihnya di cermin.

Sooyoung pun mau tidak mau duduk di depan meja rias tersebut. Bayangan Sooyoung yang tidak mengenakan make up terpantul jelas di cermin. Taehyung bertatapan dengan Sooyoung di dalam cermin. Tatapannya hangat dan penuh pengertian membuat Sooyoung sungguh berdebar-debar. Dan begitu pula dengan Taehyung.

Gerakan tangan Taehyung sangat terlatih seperti seorang penata rambut, membuat Sooyoung merasa seperti anak anjing yang bulunya terkena angin hangat. Rasanya halus dan lembut. Dan Sooyoung merasa sentuhan tangan Taehyung di rambutnya seolah sedang menenangkannya.

"Kau masih merasa gugup atau takut?" Tanya Taehyung saat suara hair dryer tiba-tiba berhenti. Ditatapnya Sooyoung dengan sungguh-sungguh dari cermin.

"Cepatlah mandi Oppa. Tidak baik jika mandi terlalu malam." Perintah Sooyoung

"Baiklah tuan putri." Jawab Taehyung menurut saja dan langsung masuk ke kamar mandi. Memberikan Sooyoung kesempatan menghilangkan kadar kegugupannya.

Ketika Taehyung keluar kamar mandi, ia melihat Sooyoung berdiri di depan jendela kamar mereka yang sedikit terbuka.

"Kau sedang melihat apa? Serius sekali." Tanya Taehyung yang menghampiri Sooyoung, meletakkan kepalanya di pundak Sooyoung dan melingkarkan kedua tangannya ke perut ramping wanita itu.

Park Sooyoung ❤ Kim TaehyungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang