PROLOG

19 3 1
                                    

Kini, fisikku tak lagi sempurna
Berat langkahku untuk berjalan
Gemetar lututku saat menopang
Sesak dadaku saat tak berdaya bersimpuh lantai
Menjerit hatiku saat tubuh ini begitu  lemah dan lunglai
Bersyukurlah wahai kawan, kau masih memiliki fisik sehat juga lengkap
Jangan selalu menuntut kesempurnaan
Karna kesempurnaan hanya milik Tuhan
Kau masih bisa melakukan apapun yang kau mau tanpa berpangku tangan
Kau masih bisa berlari mengejar impian
Kau masih bisa berjalan menuju kampus tanpa takut terjatuh di tengah jalan
Ini adalah kesempatan, jangan kau sia-siakan
Karna aku hanya bisa tertatih menanti harapan
Cukupkan aku menderita karna penyesalan
Cukupkan aku menangis di tengah kegelapan
Cukupkan aku, jangan kalian

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Seperdelapan PerjalananTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang