I Heart You, Mino

1K 169 73
                                    

Kenapa hatiku cenat-cenut tiap ada kamu? Selalu peluhku menetes tiap dekat kamu.. Mengapa lidah ku kelu tiap kau panggil aku? Mengapa otakku beku tiap memikirkanmu?

- Smash Sunbaenim -

"Eh?" nada sumbang terdengar dari belakang punggung Irene. Wanita mungil yang anteng memasak tiga bungkus mie goreng instan dalam panci besar itu kini tersenyum licik mendengar suara berat sedikit sengau kesukaannya,

"SIAPA KAMU?!?" nada dan intonasinya mulai naik menjadi tujuh oktaf, bertanya-tanya siapa wanita berambut panjang memakai kemeja biru bergaris dengan celana jeans. Figurnya tak asing, tapi siapa? tanya pria ini dalam hati.

"MAMIIIII INI DI DAPUR ADA TUKANG MASAK BARU YAH?!?!" lanjutnya lagi dengan berteriak membuat senyuman Irene semakin berkembang menjadi tawa keras.

"HAHAHAHAH" tawanya sambil membalikkan badan,

Pria dihadapan Irene kini dilanda shock, melihat penampakan wanita cantik di dapurnya pagi hari. Mulutnya terbuka lebar, sesekali ia mengucek matanya berharap ini hanya ilusi. Tapi ternyata wanita itu nyata, ia tertawa riang.. bahkan terus melangkahkan kaki hingga kini tepat menatap kedua mata hitam miliknya, "IH NANAONAN DIDIEU IEU DEDEMIT?!?"
(ih ngapain disini nih dedemit?!?)

"Kok dedemit sih no? udah cantik gini akuuuu!" balas Irene memukul lengan milik Mino yang masih membelalakkan matanya menatap manik mata coklat milik Irene.

"Ya abis kamu jol ada di dapur, gak tau kapan datengnya.."

"Makanya jangan maen game mulu di kamar jadi kan gak tahu aku dateng!"

"Terus kamu ngapain hari selasa begini ke rumah? gak praktek?"

"Aku dapet jatah libur.. kamu juga ngapain selasa di rumah? gak kerja?"

"Orang kaya mah bebas mau kerja apa enggak juga kan?" jawab Mino disertai cengiran khas dari wajahnya.

Irene melipatkan kedua tangan, mengeluarkan wajah mengejek pria berambut kuning itu "Elah mentang-mentang kerjanya per proyek, belagu ya hidup anda?"

"Belagu juga lu tetep suka kan sama gue? ngaku aja rene.. ngakuuu" goda Sumino. Benar-benar membuat jantung Irene mendadak riuh seperti konser dangdut koplo. Rasanya ia ingin kayang sekarang juga! bagaimana tidak? bukan hanya tatapan seduktif, tapi tangan Mino mulai berani mencolek dagu mulusnya.

"Iiiih apaan sih no.."

"Alah.. itu juga bikinin mi goreng pasti buat gue kan? ngakuuuu rene.. ngakuuu.. ini di dapur cuma ada kita berdua loh.."

"Enggak ih.. buat aku makan semua ini.."

"Sejak kapan dokter makan makanan gak sehat? hayo? makanan lu kan semuanya bersih.. sampai-sampai nasi juga di kasih desinfektan dulu.."

Irene mendecih sebal mendengar Mino si hiperbola, "Idih lebay!"

"Ih kagak mau ngaku.."
"..coba ngaku siapa yang tiap makan diluar harus di cicip sama Bang Rambo dulu? gak percaya gue sekarang lu makan mie instan.."

Crazy Rich GarutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang