Bab 5

12 4 0
                                    

Ola pov

Sepulang sekolah, gue langsung berjalan menuju ke arah parkiran nungguin si cowok ga jelas itu. Tadinya si gue uda coba ngebujuk bang agung buat ga pulang sama si juna, tapi bang agung tetap aja bilang engga.

Gue nungguin dia sambil duduk didekat meja pak oga. Sesekali tersenyum sama beberapa orang yang gue kenal. Engga lama terdengar suara motor dan motor itu berhenti tepat didepan gue.

Ternyata si juna.

Gue langsung berdiri menatapnya. Dia membuka helm fullface nya, "ayo pulang" ajaknya.

Gue naik ke atas motor nya. Dia diam aja, bahkan engga melajukan ninjanya itu. Gue mukul bahu dia, "jalan bego!, gue uda naik" ucap gue.

Jujur aja ni ya, gue risih babget diliatin sama siswa-siswi yang berlalu lalang didepan gerbang ini.

Dia melirik ke arah gue. Gue mengernyitkan dahi, bingung.

"Kalo lo belum pegangan gue ga bakal jalani ni motor" dengan sangat terpaksa gue pegang deh tuh pundaknya, tapi tetap aja dia engga jalani motornya.

"Pegangannya tuh disini bukan dipundak, emang gue tukang ojek apa" gila coy, berani-berani nya dia nyentuh tangan gue.

Gue melirik dia, "modus lo"

Dia menjalankan motonya meninggalkan gedung sekolah. Sepanjang perjalanan, gue terus natap tangan gue yang melingkar di perut dia. Gue ngerasa canggung. Dan entah kenapa jantung ini berdegub sangat kencang.

"Laa" panggilnya, gue pun tersentak lalu mengarah ke depan.

"Apa?" ketus gue

"Abis dari jalan ini belok kemana?" oh nanyak jalan toh, gue kira nanyak pacar. Eh apaan sih_-

"Belok kanan" dia pun menganggukkan kepalanya.

Sekarang motornya sudah berhenti tepat di perkarangan rumah gue. Gue pun turun dari motornya lalu membenarkan rok gue.

"Makasih" ucap gue.

"Gue balik ya" pamitnya.

"Hmm"

"Dahh cantik" pipi gue memanas. Untuk kesekian kali nya dia bilang gue cantik.

Gue berlari memasuki rumah dan langsung menuju ke kamar. Entah kenapa jantung ini masih berdegub kencang. Bahkan gue sampe senyum-senyum sendiri. Rasanya gue seneng banget.

Sampai di kamar, gue memegang pipi gue. Melihat ke depan kaca. Sial, kok merah gini?. Pikir gue.

---

Author pov

Agung yang baru saja ingin mendaratkan bokongnya di sofa ruang TV kembali berdiri karena mendengar teriakan dari sang adik, "bang agunggggg"

"Masyaallah dek, ga pake teriak-teriak bisa kali"

Ola menyengir, "hehe maaf deh bang"

Ola dan agung duduk di sofa sambil menonton TV.

"Bang" panggil ola

"Oy"

"Lo uda pacaran sama kak mita?" agung menoleh ke arah adiknya.

"Belom" jawabnya enteng.

"Kok belom si?"

"Yaa karena belom"

"Lo ga sayang apa sama kak mita?" tanya ola mencurigakan.

"Gue sayang sama dia, sayang banget malah"

"Terus?"

"Uda deh gue lagi malas pacaran" ucapnya

"Lahh si abang. Kalo lo gamau pacaran, ngapain lo deketin kak mita. Cewek itu lemah bang" jelas ola.

"Kan uda gue bilang, gue sayang sama dia"

"Terserah lo deh bang. Capek gue nasehatin lo, kasian kak mita nya"

"Kenapa gue mulu si yang lo suruh pacaran? Lo juga jones kali wleee" ucapnya sambil menjulurkan lidahnya, mengejek ola.

"Wesss gue ini single bukan jomblo"

"Sama aja kali"

"Dah ah gue mau ke kamar, bye"

Saat ola ingin beranjak pergi ke kamar, hp nya bergetar.

Drrrtt drrrttt

Dia menghentikan langkah kakinya dan kembali duduk di atas sofa. Membuka layar hp nya. Ternyata ada notif LINE yang masuk. Dengan rasa kepo, dia pun membuka notif itu.

Junamaska- menambahkan Anda sebagai teman dengan id line.

Junamaska-

Hai cantik?
Jangan lupa di add back ya

Dapet id gue dari mana nih cowok. Pikir ola.

Ola hanya menatap layar hp nya yang masih tertera obrolan juna tadi. Dia engga ada niatan buat membalas pesan cowok itu. Tapi anehnya sedetik kemudian, dia tersenyum dan langsung berlari menuju kamarnya.

"Woi dek kenapa lo senyum-senyum gitu?" teriak agung tapi engga dijawab oleh ola.

Sampai dikamar, ola meletakkan hp nya diatas nakas. Dia merebahkan tubuhnya. Dipikirannya hanya satu, yaitu juna.

Sesekali dia tersenyum, namun sesekali juga dia tersentak kaget dan berkata "kok jadi mikirin dia?"

Ola terus menggelengkan kepalanya agar menghilangkan juna dari dalam pikirannya. Akhirnya dia mencoba untuk memejamkan matanya dan beralih ke alam mimpi.

-----

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Maaf yaa telat update.
Jangan lupa tinggalkan VOTE dan KOMEN.

OljuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang