Bab 6

15 2 0
                                    

"Dek bangun kali, uda jam 6 lewat ni" ujar agung yang sedang membangunkan sang adik.

Ola tersentak kaget. Dia mengucek matanya lalu menatap agung.

"Mandi sana woy, entar telat" kata agung.

"Iyaiyaa, minggir dikit dong" ola bangkit dan menuju kamar mandi.

15 menit kemudian ola keluar dari kamar mandi dengan menggunakan seragam sekolahnya. Dia mencepol rambutnya asal. Memakai sepatunya lalu meraih tas dan juga hp nya.

Dia berlari menuruni anak tangga. Sampai di depan meja makan, ola mengambil 2 lembar roti yang sudah terisi dengan selai kacang. Berpamitan sama mama dan juga papa nya.

"Bang gung, ayoo" ajaknya sambil berjalan menuju luar rumah.

Tapi langkahnya terhenti karena terdengar teriakan dari sang mama,"olaa, ini susunya belum di minum"

Buru-buru okta berjalan menghampiri ola dengan susu coklat yang sudah dipindahkan ke tupperware untuk dibawa ola ke sekolahnya.

"Dihabisin ola" pesan okta yang dibalas anggukan kepala oleh ola.

Ola pun langsung memasuki mobil yang lalu disusul dengan agung. Agung mengendarai mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.

Sampai di parkiran sekolah, ola turun memakai tas dan memegang susu coklat yang diberikan oleh okta tadi. Dengan cepat dia langsung meninggalkan abangnya di parkiran sendiri

Sampai di depan kelas langkahnya terhenti karena seseorang, ola menatap sinis orang itu.

"Lo apaan si juna?" yah orang itu juna. Dia sedang berdiri tepat di depan pintu masuk kelas ola.

Tiba-tiba juna merampas susu yang dipegang ola tadi, "bagi ya susunya" lalu dia meneguk habis susu ola.

"Nyebelin lo" ola mendorong tubuh juna agar dia bisa masuk kedalam kelasnya. Tapi juna mengikutinya.

"Laa maaf yaa" ola hanya diam.
"Gue ganti deh susunya"
"Jangan ngambek dong laa"

Ola tetap diam, bel pun berbunyidan mengharuskan juna keluar dari ruang kelas ola menuju kelasnya.

--

Jam istirahat kali ini, ola hanya diam di kelas. Kepalanya terasa pusing, sekaligus ia sedang menghindari seorang juna. Ketiga temannya sudah membujuknya ke kantin berulang kali tapi jawabannya tetap sama yaitu tidak.

Ola menenggelamkan kepalanya di tumpukan tangannya. Dia tertidur.

Baru saja ia ingin tertidur pulas, terdengar sesuatu yang mendarat di atas mejanya. Dia mendongakkan kepalanya dan terkejut melihat juna yang sedang duduk tepat di depan ola.

"Lo ngapain?" tanya ola.

"Ini susunya, buruan di minum" perintah juna. Oal melirik susu coklat yang ada di atas meja nya itu. Lalu di mengambil susu nya dan meneguknya sampai habis bersih.

"Maaf ya" ucap juna pelan.

"Iyaa uda gue maafin. Btw makasih ya" oal tersenyum.

"Senyum gini kan adem liatnya" guamam juna pelan tapi masih bisa di dengar oleh ola.

Ola terkekeh kecil.

"Nanti pulang sama gue ya" ujar juna. Itu bukan pertanyaan tapi perintah. Dan ola hanya menganggukan kepalanya untuk menjawab pertanyaan dari seorang juna ini.

"Gue ke kelas dulu ya, nanti pulang gue tunggu di depan"

"Oke"

Oal terus mengembangkan senyuman nya, sampai dia pun tidak sadar kalau rara sudah duduk di sampingnya dan menatapnya dengan tatapan bingung.

"Lo kenapa la?" ola tersentak kaget mendengar pertanyaan dari rara lalu dia tersenyum absurd.

"Gapapa" masih dengan senyumannya.

"Terus lo kok senyum-senyum mulu sih?"

Diam.
Yahh rara dikacangin guyss..

--

Pulang sekolah.

"La mau bareng ga?" tanya rara yang sedang mengemasi buku-bukunya.

"Engga ra, gue pulang sama juna"

"WHAT?!" teriak yasmin.
"Lo pulang sama juna?kok bisa?"

"Ga teriak bisa kali ya. Iyaa gue pulang sama dia"

"Lo utang cerita sama kita" ucap kayla.

"Nanti due ceritain. Tapi ga sekarang, karena dia uda nungguin gue di depan. Byee gue duluan yaa" pamit ola seraya berlari keluar kelas.

Ola berhenti tepat di parkiran.

"Hey" sapa juna yang dibalas senyuman oleh ola.

"Yuk naik" ola naik ke atas motor juna lalu juna memghidupkan mesin motornya dan belalu keluar dari gedung sekolah.

"Gue mau ngajakin elo ke suatu tempat. Mau ya?" tanya juna.

"Terserah lo aja"

Motor juna masih melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan yang tidak begitu ramai. Sampai pada akhirnya motor juna berhenti tepat di sebuah taman yang sepi dan sepertinya tidak banyak orang yang mengetahui tempat ini makanya tempat ini sepi. Terdapat satu pohon besar dan terdapat rumah pohon di salah-satu cabang nya yang lumanyan besar itu.

Ola menganga begitu melihat keindahan alam ini.
Indah banget. Batinnya

Ola turun dari motor juna lalu berlari mendekat ke arah danau buatan yang ada di dekat pohon besat itu.

"Indah banget jun" teriak ola.

"Lo suka?" tanya juna yang dibalas anggukan dan wajah yang dibilang berseri-seri itu.

"Kalo lo suka, mulai sekarang tempat ini jadi milik lo dan milik gue" ucapnya disertai dengan senyuman yang sangat tulus.

--
*

*

*

*

*

*

*

*
Telat banget_-
Maafya
Jangan lupa tinggalkan VOTE dan KOMEN kalian yaa..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 26, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

OljuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang