Lo cantik dan lo beda tapi sampai saat ini gue gak bisa deketin lo lebih tepatnya nggak berani
《Adam Haidar Gunvina》
"Woy" senggol dafa membuat lamunan adam buyar
"Hmm?" Tanya adam bingung
"Lo lagi liatin siapa? Dira?" Kepo danu
Adam hanya bersikap acuh atas tuduhan teman temannya walaupun tebakannya tepat.
"Cieee" ucap teman teman adam bersamaan
Dara menatap dira tidak suka sedangkan diro tidak memusingkan hal itu bagaimanapun dira juga adiknya walaupun ada rasa sulit untuk memaafkan yang bersarang dihatinya
"Dam" diro memegang pundak adam memulai obrolan
"Hmm" balasnya singkat
"Gue boleh titip si dara nggak pulang sekolah?" Sambung diro
"Lo kemana? Harus gue?" Tanya adam
"Gue ada urusan" jelas diro
"Yaudah" jawabnya
Mendengar itu dara langsung tersipu melirik kearah adam yang sibuk memainkan ponselnya.
****
"Makasih ya kk" senyum dara merekah sambil menyodorkan helm kepada laki laki dihadapannya
"Iya,gue pulang" balasnya singkat
"Hati hati ya kk adam,see you tomorrow" dara merespon dengan semangat
"Hmm" Adam langsung melajukan motornya membelah jalanan.
Langit sudah mendung menandakan akan turun hujan,arah rumah adam yang tidak searah dengan dara membuatnya harus mutar dulu melewati sekolahnya kembali.Ia terpaksa mengantarkan dara atas permohonan temannya diro karena sedang ada urusan.Adam sangat tidak menyukai sikap dara yang manja dan selalu cari perhatiannya berlebihan
"Itu? Dira?" Adam mengeryit memfokuskan padangannya pada gadis yang sibuk melihat kejalanan seperti menunggu sesuatu,tanpa berpikir dua kali adam langsung menghampiri dira
"Sendiri?" Tanya adam membuka helm full facenya
"Iya,ban motor gue bocor padahal tadi pagi baik baik aja" jelas dira
Adam melihat arloji yang melingkar ditangannya yang menunjukkan pukul 16.45
"Yaudah naik" Adam memberikan helm kepada dira
"Tap..." belum selesai dira menyelesaikan kalimatnya
"Gue gak nerima penolakan,motor lo nanti temen gue yang bawa kebengkel"
Dira hanya mendengus kesal,meraih helm yang diberikan adam kemudian menaiki motor
"Gak pegangan?" Tanya adam
"Jangan modus,gue bukan cewek yang bisa dimodusin,gue gak lebay cuma naik motor gini pake pegangan segala,bukan muhrim" jelasnya panjang lebar
Adam tersenyum mendengar ocehan yang keluar dari mulut dira
"Tambah suka sama yang beginian" ucapnya pelan tapi masih terdengar ditelinga dira
"Hah?" Dira bingung
Adam hanya menggelengkan kepalanya,senyum tak henti hentinya tercetak diwajahnya yang tampan.kemudian dia kembali membelah jalanan dengan motornya.
Hujan mengguyur dengan deras menimpa siapa saja yang berada dibawahnya adam memberhentikan motornya tepat didepan rumahnya
"Ini rumah siapa? Bukannya aku udh bilang alamat apartemen aku,masih 15 menit lagi dari sini" protes dira
"Bawel,ayo masuk" Adam meraih gagang pintu rumahnya sedangkan dira masih berdiri ditempatnya tanpa ingin melangkah sedikitpun
"Ini rumah gue nindi,ayo ada bunda juga didalam" jelas Adam mengerti tingkah gadis itu
Mereka berduapun masuk kedalam rumah disambut oleh laki laki dan perempuan paruh baya yang duduk disofa
"Eh adam,bawa siapa?" Introgasi bundanya
"Ini teman adam bun,tadi ban motornya bocor jadi adam niat mau ngantarin eh malah hujan" jelas adam
Dira menyalami ayah dan bundanya adam dengan senyumnya yang melekat diwajahnya" Cantik ya menantu ayah" dengan nada bercanda
"Aamin" balas adam singkat kemudian pamit kekamar
Mendengar itu dira hanya terdiam tidak mengerti maksud dan tujuannya. Ia merasa canggung kini ditatap oleh kedua orang tua adama.
"Sayang ganti baju dulu ya,seragam kamu basah tu" bunda adam memecah keheningan yang terjadi diruang tamu
"Gak apa apa tan" balas dira sopan
"Yuk tante temani ke kamar kakaknya adam" paksa vina
Dira mengikuti langkah vina dengan senyum yang tak hentinya dari wajah cantiknya menuju meja makan
Adam yang tadinya menikmati makan terpesona melihat kecantikan dira yang berdiri dihadapannya menggunakan baju kakaknya
"Cantik" tanpa sadar ia melontarkan itu
"Emang" balas dira singkat kemudian dudk ikut memulai makan
"Maksudnya baju nya" balasnya becanda
Dira hanya mendengus kesal
"Gue bakal beraniin buat deketin lo nin,gue bakal mulai buat lo merasa nyaman sama gue" batinnya
Jangan lupa comen dan vote yaa😎😎😎
KAMU SEDANG MEMBACA
Alone
Teen FictionSaat memilih hidup di dalam kesendirian, bukan tak mampu untuk kebersamaan. Akan tetapi, ketakutan akan kehilangan menjadi sebuah alasan Sebab aku yang sudah terbiasa dengan jarak dan kesendirian, maka rindu dan sesak sudah terbiasa untukku, bahkan...