Kucing putih itu, Bai Ze terus menerus melirik kearah tuannya Feng Xian Wu.
Sejak kembali dari pertemuannya dengan kakek tuannya, Feng Xian Wu hanya terus meneruskan kegiatan membacanya. Walaupun terlihat tenang tapi Bai Ze sebagai makhluk yang terhubung dengan jiwa Feng Xian Wu dapat merasakan bahwa dia sedang dalam suasana hati yang buruk.
"Jika kau memiliki sesuatu tuk dikatakan, katakan saja" ucap Feng Xian Wu.
Bai Ze menatap malu kearah Feng Xian Wu karena perilakunya diketahui oleh Feng Xian Wu.
"Tuan, apakah kamu masih memikirkan kakek tuan?" Tanya Bai Ze dengan hati-hati.
"Apakah aku?" Feng Xian Wu refleks bertanya balik sambil mengerutkan keningnya, kebingungan.
Melihat Feng Xian Wu yang terlihat kebingungan, Bai Ze mengetahui kebingungan tuannya itu bukanlah hal yang palsu.
"Kalau bukan itu, kenapa emosi tuan terasa tak stabil? Seolah tuan sedang bergumul atas sesuatu?"
"..."
Melihat tuan nya hanya terdiam, Bai Ze menghela nafas menyadari bahwa tuannya sampai sekarang masih asing dengan sesuatu yang disebut emosi hal yang paling umum bagi manusia lainnya bagi tuannya yang telah mengalami masa lalu kelam di kehidupan lalunya memilih tuk membuang emosinya. Bai Ze tau itu agak berlebihan menggunakan kata membuang, tapi pada kenyataannya Feng Xian Wu di masa lalu biasanya sangat lamban dalam menyadari emosi yang dirasakannya.
Melihat Feng Xian Wu yang terlihat termenung di tempatnya, Bai Ze merasa sedikit bersalah
"Tuan abaikan saja perkataanku tadi"Feng Xian Wu melirik ke arah Bai Ze, menghela nafas kecil lalu mengelus kepala putih Bai Ze.
"Tidak, kau benar. Aku sepertinya terlalu memikirkan banyak hal. Entah ini efek transmigrasi ke tubuh ini atau karena sisa emosi dari tuan rumah terdahulu tubuh ini"
"Tuan..." Sebelum Bai Ze bisa menyelesaikan ucapannya, Feng Xian Wu sudah menutup matanya matanya selama beberapa detik berusaha menfokuskan hati dan pikiran nya setelah itu ia membuka matanya kembali sebuah ketetapan hati yang kuat terpancar samar dari matanya.
Feng Xian Wu lalu mengambil sikap duduk bersilat di tempatnya menutup matanya dan berusaha menfokuskan dirinya pada energi di sekitarnya.Sebagai makhluk yang terhubung langsung dengan jiwa tuannya, Bai Ze menyadari bahwa tuannya sedang berusaha mengumpulkan energi untuk berkultivasi. Selama 2 hari di dunia ini, ini pertama kalinya Bai Ze melihat tuannya melakukan kultivasi.
Bai Ze memandangi Feng Xian Wu yang sedang berlatih. Di dunia sebelumnya Feng Xian Wu sudah dilatih dari kecil dengan tak manusiawi oleh para anggota keluarganya, setelah berumur 14 tahun Feng Xian Wu 'membalas jasa' mereka.
Dia selalu menjadi karakter yang pendiam, dan acuh tak acuh dalam ingatan Bai Ze.
Dalam kehidupan sebelumnya orang-orang yang dekat dengan Feng Xian Wu bisa dihitung dengan 2 tangan, kebanyakan dari mereka membawa dampak besar untuk Feng Xian Wu tapi tak sedikit pula yang berakhir mengenaskan karena status mereka sebagai orang terdekat Feng Xian Wu. Lalu orang-orang terakhir yang tersisa dalam hidup Feng Xian Wu dan bisa dikatakan berada di dekat Feng Xian Wu adalah kedua orang yang mengkhianati dan membunuh Feng Xian Wu.
Mengingat ke dua sampah itu, Bai Ze menggertakkan giginya diam-diam.
Tapi juga karena itulah, Bai Ze semakin khawatir akan keadaan mental Feng Xian Wu. Walaupun Feng Xian Wu terlihat seperti biasa di permukaan Bai Ze bisa merasakan dengan samar keadaan jiwa Feng Xian Wu yang tak stabil sejak pengkhianatan ke dua sampah itu, tapi untuk beberapa alasan yang tak jelas sejak datang ke dunia ini jiwa yang tak stabil itu perlahan menjadi normal.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Good For Nothing Miss: Genius Doctor
Diversos[ORIGINAL-BUKAN TERJEMAHAN] Dikhianati oleh organisasi sendiri, diburu oleh dunia, orang-orang yang dianggap temannya menginginkan nyawanya. Dia mati dan terlahir kembali sebagai Miss tunggal keluarga Militer yang terhormat, keluarga Feng (凤). Saat...