Chapter 3 - Alexander Rafael Nicholas

125 64 18
                                    

    Mereka mengangapnya orang yang lemah. Memang itulah kenyataannya. Berkacamata, introvert, dan jenius. Hanya beberapa kata yang di ucapkannya dalam sehari-hari. Wajah tampan yang tertutup oleh sebuah benda yang bertengger di hidungnya. Lemah akan teriakan seseorang.

     Di bully adalah makanannya tiap hari. Sudah menjadi kebiasaan mengerjakan tugas seseorang di pagi hari atau pakaiannya yang kotor akibat ulah seseorang. Dialah Alexander Rafael Nicholas biasa di panggil Rafa. Dia bukanlah orang yang berasal dari kalangan atas tetapi  bukan juga berasal dari kalangan bawah. Hidup sebatang kara tanpa saudara membuat hidupnya sangat menyedihkan. Walaupun tabungan kedua orang tuanya cukup untuknya bersekolah sampai dia lulus SMA namun keinginannya untuk melanjutkan sekolah di perguruan tinggi membuatnya mau tidak mau melakukan sebuah pekerjaan yang sangat berbahaya. Hidupnya di isi dengan penderitaan yang tidak berhenti.

     Membuatnya ingin marah terhadap seseorang yang selalu berdiri di hadapannya. Sampai suatu ketika dia mendapatkan teman untuk pertama kalinya dalam hidupnya. Walaupun dengan kesan pertama yang kurang baik, Mereka dengan senyumnya memanggilnya dengan sebutan El. Tetapi perlahan semuanya berubah ketika semua kebenaran terkuak tentang diri mereka masing-masing yang pada akhirnya akan membuatnya takut pada dirinya dan teman-temannya.

Kisah Rafael di mulai!!!!!



Typo bertebaran
Jangan lupa votment ya guys!!!

Please!!! Hear Me (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang