Chapter 6 - Harapan

132 49 43
                                    

"Tuhan bisakah aku sedikit egois dengan takdir ku?"

....................



8 Juli 2017


Hari ini hujan masih mengguyur California. Tepatnya bulan ini pergantian semester bagi siswa sekolah.Ini sudah sebulan sejak kejadian itu terjadi. Entahlah kejadian itu seperti angin yang berhembus.
Hari ini seorang Devan resmi menjadi murid baru di salah satu sekolah di California. Kakinya melangkah lebih jauh untuk memasuki gerbang sekolah. Semua orang menatapnya dari tatapan memuja yang dilontarkan siswa perempuan sampai pandangan tak mengenakkan yang dilontarkan para siswa laki-laki.

"Psssst. Liat deh tuh cowok ganteng bat deh. Jatuh nih air liur gue liat tuh cowok." Kata seorang perempuan berambut ikal.

"Ih, jorok loh, tapi iya sih dia ganteng." Jawab temannya.

"Akhirnya, stok cogan gue bertambah."

"Oh my God!!! Astaga naga liat tuh cowok!! ganteng banget." Begitulah kira-kira perkataan yang dilontarkan cewek- cewek di sekolah barunya.

Devan terus melangkah menuju ruang kepala sekolah,sampai sebuah tangan melingkar di bahunya.

"Yaaa! Lo tau nggak di mana ruang kepala sekolah? Gue dari tadi udah keliling nggak dapat- dapat" ucapnya sambil menyunggingkan senyum bersahabat. Devan yang di tanya hanya diam menatapnya tanpa ekspresi lalu meninggalkannya tanpa sepatah kata pun.

"Yee, ditanya malah ninggalin gue. Memang gue tuh selalu aja ditinggalin. Sabar James baru hari pertama sekolah jangan cari Masalah entar singa di rumah mengamuk." Gumamnya sambil mengelus dada, sampai sebuah suara menginstrupsi dirinya.

"Raymond James Lebron, kamu kan?" Tanya seorang wanita berumur 40an.

"Eh, iya Bu. Kok ibu bisa tau nama saya? Saya kan murid baru, kebetulan nih Bu, boleh nggak saya bertanya dimana ruang kepala sekolah?"

"Sebelum itu perkenalkan nama saya Marcella Margaretha Helean, kamu bisa panggil saya Mrs. Ella. Saya yang bertanggungjawab di asrama yang nanti kamu tempati. Silahkan ikuti saya"

"Baik bu, eh!! Mrs. Ella." jawab James dengan cengiran khasnya

Sesampainya James di ruang kepala sekolah. Dia melihat seseorang yang berseragam sepertinya yang sedang berbicara dengan kepala sekolah.

"Permisi Mr. Harry. Ini murid baru yang satunya." sela Mrs. Ella yang membuat mereka berbalik.

Dan ternyata seseorang yang berseragam itu adalah orang yang sama dengan orang yang mengacuhkan pertanyaan. James mengulum senyum yang di balas tatapan datar dari Devan. Entahlah pikir James. Dia berdoa dalam hati agar tidak sekelas dan sekamar dengannya dan Tuhan benar-benar menjawab doanya.

"Kalian berdua ditempatkan dikelas XI IPA 2, saya harap kalian bisa akur. Dan saya melihat prestasi yang ada pada Devan kemungkinan bisa membantumu James untuk memperbaiki Nilai rapormu dan agar itu terjadi kalian akan sekamar bersama dua orang lainnya, kamar kalian nomor 20 asrama 3" ucap kepala sekolahnya.

"Tuhan benar-benar baik deh sama gue." Gumamnya sambil meringis meratapi nasibnya sekelas dan sekamar dengan seorang kutub es. Jangan katakan bahwa dia juga akan sebangku juga dengannya dan lama lama dirinya akan membeku.( Author bersabda *Ye!! Lo kira Devaniel Freezer!!!)

Devan menganggukkan kepalanya tanda ia mengerti.

"James kamu mengerti! " Tanya kepala sekolah yang langsung membuyarkan lamunan James. Devan dan James akhirnya berjalan beriringan dipandu oleh Mrs. Ella yang notabennya adalah pengawas asrama sekaligus wali kelasnya

"Perhatian Anak- anak!!! hari ini kalian kedatangan 2 teman baru."

"Asoyyy Bu!! Coowokkan? Ganteng nggak Bu? Tanya Vasya salah satu siswi yang berdandan tebal

"Iya Bu ganteng nggak? Jangan- jangan cowok yang tadi. Omaygattt demi Neptunus gue double pahala nih sekelas sama cogan." Ucap salah satu teman dari Vasya yang akhirnya mengundang teriakan para siswi dikelas dan dengusan sebel dari siswa

"Hei, inces Annabelle, Lo itu nggak usah lebay deh!!! Kayak baru aja liat cogan, tuh masih ada si Steven yang lebih ganteng" kata seorang siswa yang akhirnya mengundang gelak tawa seisi kelas

"Hei curut Lo kalo iri, ya bilang! Nggak usah ngegas anjirr!"

"Hei Vasya!!! Dan Thomas udah jangan berkelahi!!," Ucap Mrs. Ella dengan sedikit berteriak

"Sekarang kalian berdua masuk!"
Devan dan James masuk ke kelas. Semua yang ada di kelas terdiam. Siswinya menatap kagum kearah keduanya sedangkan para siswanya menatap ke arah satu orang.

"Perkenalkan Nama saya Cristian Devaniel Frans, kalian bisa memanggil saya Devan. Saya pindahan dari New York" Ucap Devan seperti biasa tanpa ekspresi.

"Perkenalkan juga nama saya Raymond James Lebron kalian bisa memanggil saya dengan James bisa juga sih sayang, hehehe:-D ( *bisa aja lu tai ngelawak😂) saya juga pindahan dari New York" ucap James dengan senyum semanis mungkin yang akhirnya mengundang teriakan dari pada siswi.

"Sekarang kalian bisa bertanya apa saja tentang Devan dan James" ucapan Mrs. Ella.

"Devan gue mau tanya Lo udah punya pacar, kalo udah gue mau kok jadi simpanan Lo."

"Devan!! Lo jangan senyum! Lo nggak senyum aja gue udah kemanisan apalagi Lo senyum gue udah diabetes kali!!"

"Devan minta nomor rumah Lo!!!" Tanya seorang siswi yang mengundang keheningan sementara

Please!!! Hear Me (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang