Butiran Kenangan, Dan Segenap Penyesalan.

93 17 0
                                    

Hujan masih saja turun.

Entah mengapa, hujan selalu menarik dimataku. Ribuan rintik yang jatuh mengabut dari sudut langit yang ku lihat malam ini.
Sudah beberapa hari dari kejadian itu, aku tinggal di kediaman bu Alisa. Seseorang yang telah merubah nasibku.

Aku duduk di dekat jendela, dibawah hujan yang rinai sepi... Sendiri.. Begitulah diriku saat itu.

"Mungkin, memang ini yang harus aku jalani...."

Ucapku, dengan suara yang mungkin nyaris tak terdengar dan terlalu parau.

Mungkin aku tahu, semalam belakangan ini aku lebih sering menangis. Karena tidak mau menerima kenyataan yang harus ku jalani saat ini.

Ada kesedihan yang terlihat masih menumpuk di hatiku, sungguh ini perasaan yang masih sama dengan perasaanku waktu itu. Aku sadar, aku hanyalah seorang perempuan yang rapuh. Dan butuh waktu lama untuk bangkit kembali.

Rangga,
Sebut saja begitu.
Dia bernama Rangga adijaya, dia seseorang yang telah menyelamatkanku kala itu. Dia anak dari seorang yang mengurusku sekarang, siapa lagi kalau bukan Bu Alisa.
Dia sosok pemuda tampan, baik hati, dan tidak pernah memandang seseorang dari martabatnya, kekuasaan dan juga status.
Meski dia terlahir dari keluarga serba berkecukupan.

Dia datang menghampiriku, dia duduk di sebelahku.

Aku masih saja kokoh dengan pendirianku, melihat keluar jendela dengan seribu harapan. Andaikan saja semua waktu bisa di ulang dan nasib bisa ku ubah dengan mudah. Lalu aku akan mengubah dan mengukir semuanya sendiri agar menjadi sangat indah seperti yang aku inginkan.

Rangga Pov,

Aku terdiam, dan berfikir.
Apakah yang telah aku lakukan sangatlah fatal??
Sampai aku tak menyadari dampak yang akan terjadi pada wanita ini, Kini dia hanya sebatang kara. Aku sangat menyesal!!

Aku melihatnya, dia wanita berparas cantik, tetapi wajah cantiknya semua telah berubah.
Dia murung, matanya terlihat sembab karena terlalu banyak menangis.

Aku tidak tega melihatnya, Aku sangatlah kasian dan juga sangat merasa bersalah.

"Hidup ini sangat kejam Nay, dan terkadang kita harus melepaskan dan merelakan semuanya. Mungkin tuhan akan memberikan jalan yang lebih baik bagiku nanti."

Kataku, sambil mengusap punggungnya dengan lembut, untuk mencoba menenangkan dirinya dari tangisnya. Dengan suara lembut.

Dia berkata dengan suara sendunya.

"Aku hanya berjuang sendiri, aku tidak punya siapapun untuk tempat mengadu. Kecelakaan itu bukan hanya merenggut ayahku, tapi juga dengan ibuku. Dan semua impianku hilang hancur lebur bagaikan ditelan bumi."

Dia terlihat sangat sedih, matanya terus mengeluarkan cairan bening. Apalagi kalau bukan air mata? Dia menangis.

Aku diam dengan seribu kata, ingin aku mengatakan sesuatu. Tapi aku menahannya!
Aku tak tau apa yang harus aku katakan dan juga ku lakukan, semuanya telah berakhir!! Semuanya telah usai.

Kini yang bisa ku lakukan hanyalah, membuat dia tetap tinggal dirumahku. Untuk menembus semua yang telah terjadi.

Akupun pergi meninggalkan nya sendiri disitu, aku mengerti mungkin dia butuh waktu sendiri. Butuh waktu untuk menyesuaikan hidupnya yang baru kini tanpa semua keluarganya. Karena dia sudah tidak memiliki siapapun di kota ini.

Mengenaskan!! Dia kini hanya seorang diri. Tidak ada siapapun untuk apapun. Untuk mengadu, bercerita pun tak ada!!.

Aku hanya terdiam kembali setelah meninggalkan wanita itu "Naya" aku melihatnya dari kejauhan. Aku sangat menyesal, sekali lagi perbuatanku telah merenggut dan merampas segalanya. Aku MENYESAL!

Tak terasa, entah saat kapan ibuku menghampiriku. Dia sudah ada disampingku, dia menepuk pundakku hingga aku tersadar dari lamunanku saat itu.

Ibuku sudah tahu semuanya yang terjadi.
Lalu dengan lembut dia berkata..

"Nak, sudahlah. Ini bukan salahmu sepenuhnya, walaupun jika itu benar salahmu. Mungkin sebaiknya kau bicarakan dengan Naya, semuanya memang menyakitkan. Tapi jika mengubur semua kenyataan tak akan membuatmu tenang."

Aku berfikir sejenak,,
Apakah bila ku katakan semua kenyataan ini menjadi jalan yang tepat? Tapi aku takut aku takut Naya membenciku. Aku tak sanggup untuk menerima semuanya!!

"Aku sangat menyesal, apa yang harus aku lakukan selanjutnya??!!"



_
_
_
_
_
Gmnaaa?? Masih bosenin?? Hmm tau:(
Maaf yaa part nya pendek-pendek, maklum aja ya masih belajar. And ini semua karangan yang amat sangat penuh dengan pelarian tugas-tugasku yang numpuk:v

See you!!! Jangan lupa vote and coment yaaa❤

Serpihan LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang