01 : Nyesel

132 17 19
                                    

Jum'at pagi yang indah.

Namun tidak bagi Anya Ramadhani,
Bagaimana tidak, kalau pagi ini saja dia sudah terkena masalah,

Sampai kesekolah jam 7, sangat sangat telat.

Gadis itu menuruni motor matic pink miliknya lalu menemui Kang Arman penjaga gerbang,

"Kang buka dong kang pagernya" ucap Anya sedikit memelas,

Kang Arman menggelengkan kepalanya "gak boleh neng, nanti dilihat guru piket, Akang yang kena"

"Kang tolong ya, sekali ini... aja, ya ya ya" bujuk Anya dengan wajah se memelas mungkin,

"Gak boleh neng, neng pulang aja, belajar dirumah"

Anya hampir saja ingin menangis tapi suara klakson mobil mengagetkannya,

TIN TINNN!

Suara klakson itu seperti memarahinya,

Anya menoleh kebelakang, sebuah Lamborghini reventon silver dengan cahaya biru dongker disetiap sisinya, mengklakson nya berulang kali,

"Woi! Minggirin motor lu, ngehalangin jalan aja" teriak seseorang yang menongolkan kepalanya dari jendela mobil,

Anya melihat motornya yang berada tepat didepan pagar sekolah,

"Neng motornya dipinggirin dulu neng" Kang Arman menyuruhnya,

Anya menghadap Kang Arman lagi "Yaudah bukain dulu Kang, baru bisa dipinggirin motor aku nya"

Anya dan Kang Arman masih bernegosiasi,
Sedangkan didalam mobil itu ada seseorang yang tengah kesal karna jalannya terhalangi oleh sebuah motor,

Dengan perasaan kesal ia turun dari mobil dan menghampiri dua orang yang membuatnya kesal,

"Eh lo! Minggirin motor lo itu, mobil gue mau masuk" ucapnya kesal kepada Anya,

Anya menoleh kesampingnya "maaf kak tapi suruh dulu Kang Arman bukain pagernya" ia akan menggunakan kesempatan ini

Anya tau siapa orang disampingnya ini, siapa sih yang tidak kenal dia dan kekuasaannya,

"Yaudah sih tinggal minta bukain aja susah amat, Kang bukain pagernya Kang, saya sama adik kelas saya ini mau masuk" ucap Dergas santai, lalu berjalan memasuki mobilnya

Anya tercengang dibuatnya,

Semudah itu? Yah itu semua bisa terjadi karna sekolah ini milik kakek nya dia, semua orang jadi segan bahkan takut dengannya, padahal sih dia biasa saja, tapi dia malah sering memanfaat kan keadaan, seperti sekarang ini,

"Siap den" Kang Arman lalu membuka pagarnya,

Anya menuju ke motornya lalu ia memarkirkan motornya di dalam parkiran sekolah,

Saat ia berjalan keluar parkiran hendak ke kelas, ia melihat Dergas berjalan jauh didepannya,
Anya lalu mengejarnya,

"Kak Dergas!" Panggilnya, karna tidak berhasil menyamai langkah Dergas,

Dergas menoleh dan mendapati gadis di depan pager tadi memanggilnya, lalu ia menghentikan langkahnya,

"Kak Dergas, makasih buat yang tadi, kalau gak ada kakak mungkin hari ini aku bakalan dapet poin karna alfa" ucap Anya saat sudah didepan Dergas,

Dergas melihat gadis ini berbicara sambil terengah-engah, mungkin karna tadi mengerjarnya,

Dergas tersenyum 'cara yang mainstream buat nembak gue' batinnya

"Oke langsung aja keintinya" Dergas menatapnya serius,

Anya bingung dengan ucapan Dergas, 'intinya?'

"Ah itu, jadi intinya aku mau bilang makasih kak" Anya tersenyum polos,

"gue terima makasih dari lo, dan abis itu lo bakal nembak gue, tapi maaf gue gak bisa terima lo, karna pacar gue udah banyak dan lo bukan tipe gue karna lo pendek dan gak cantik, sorry ya" Dergas tersenyum seperti menyabarkan perasaan lawan bicaranya, lalu pergi meniggalkan Anya yang cengo akibat mendengar ceramah dari Dergas,

"lah siapa juga yang mau nembak dia, kan aku niatnya cuma mau bilang terima kasih, aneh" gerutu Anya,
"Jadi nyesel bilang makasih" sambungnya kesal,

Ini adalah salahnya karna berterima kasih kepada orang seperti Dergas,

Anya berjalan ke kelasnya 10 Ipa 3 dengan perasaan kesal, karna kejadian itu,

Saat hendak masuk kelas, Anya melihat Dergas sedang melepas sepatunya, akan memasuki kelas 12 Ipa 1 disebelah kelas Anya,

'Ternyata benar dunia itu sempit' batin Anya.

Dont forget to like, coment and follow me guys,

I love you
Keep reading.
#lfaa

DILIGITIS (Dergas Akalanka)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang