part 2

73 13 0
                                    

"Rashya.. " teriakan cowo dengan suara beratnya.

Kelas yang tadinya ramai seperti pasar seketika hening seperti tidak ada satupun orang yang menghuni. semua mata tertuju pada Ashya yang di depannya sudah ada cowo dengan muka merah padamnya.

"Gue tunggu lo diparkiran awas aja kalo sampe lo nggak kesana, jadi apa Lo besok!" Hanya suara tersebut yang menggelegar hingga sudut koridor di lantai 3 tersebut.

"Nggak, aku nggak mau. Mau ngapain emang?" Tanyanya tanpa menghiraukan lawan bicaranya yg sudah tidak dapat memendam emosinya lagi karena mendapati pertanyaan yg seharusnya nggak perlu untuk ditanyakan, dasar cewe bodoh.

"Pokoknya gue tunggu sekarang juga!"

Setelah mengucapkan kata tersebut ia beranjak pergi dari tempat yang membuat ia tersulut emosi

"Sebenernya tuh cowok kenapa si? Mau bikin masalah sama aku?" Gumamnya.

Setelah kejadian tersebut siswa siswi yang berkumpul itupun melanjutkan jalan untuk pulang yg tadinya sempat terhenti karena melihat perdebatan most wanted sekolah ini

"TUH KAN SHYA LAGIAN SI LU CARI GARA GARA SAMA DIA!" Teriakan lantang di koridor yang sepi tersebut membuat suaranya bergema seantero sekolah. Untung saja guru guru sudah pulang lebih awal karena besok mereka harus datang pagi untuk mengikuti rapat kepala sekolah.
Suara tersebut membuat ashya sontak menutup kedua telinganya .

"Tenang aja Ayda aku sama dia kan sama sama manusia" ucapnya dengan polosnya

"Sumpah nih anak butuh dipoles pake apa lagi ya biar otaknya licin gtu?"kesalnya kepada Ashya yg bersikap tidak terjadi apa apa.

Saking kesalnya Ayda kepada Ashya ia menggetok kepala Ashya dengan sendok makannya dan langsung pergi meninggalkan ashya untuk pulang menuju rumahnya.

♡♡♡♡♡♡♡♡

Ashya berjalan di koridor sekolah untuk pulang menuju rumahnya. Ketika ia ingin berjalan ke arah gerbang, tidak sengaja matanya bertemu dengan mata tajam milik Arva. Tak lama terdengar suara hentakan kaki yang menuju kearah Ashya.

"Hey, mau kemana lo, ha?" Tanya nya dengan tatapan elangnya.

"A-Aku..." jawabnya dengan kikuk

Arva mendorong tubuh Ashya hingga terpentok tembok dan dikurungnya Ashya dengan kedua tangan Arva yang mengepal dan ditempelkan di tembok.

"Jangan coba-coba mau kabur dari gue" ucap Arva kepada Ashya

Tak lama Arva mendekati wajah Ashya yang ketakutan setengah mati karena tubuhnya yang sangat dekat dengan tubuh Arva dan Arva terus mengikis jarak antara dirinya dengan Ashya hingga dirinya jatuh di samping telinga milik Ashya dan membisikkan sesuatu. Untung saja hari ini tempat parkir sudah sepi karena sudah setengah jam yang lalu mereka bubar. Dan itu UNTUNG SAJA!

"Gue tantang lo Senin main biola di lapangan sekolah, siapa yang dapet tepuk tangan paling banyak. Dia yang menang. Dan yang kalah harus menuruti apa aja yang diminta si pemenang. Deal?" Tantang Arva kepada Asha

Ashya diam, ia sedang bergelut dengan pikirannya. Ia kan tidak bisa bermain biola. Lalu bagaimana caranya ia bisa menang melawan Arva yang telah beberapa kali memenangi olimpiade musik.

"Ko lo diem? Ga berani lo, ha? Dasar penakut!" Ucap Arva dengan suara menantang

Seketika lamunan Ashya buyar begitu mendengar suara dari cowo datar didepannya dengan keadaaan tubuh yang masih berdekatan seperti tadi.

"Ha? Nggak!!! Siapa juga yang takut" jawabnya reflek karena terkejut

"Oh, oke kalo gitu DEAL? Tanya Arva

ASHYARVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang