part 3

45 12 2
                                    

"Emm-m ka nama saya Rashya Alva Carona" ucapnya memperkenalkan diri
Saat mendengar kata tersebut niat hati ingin pergi ia urungkan sebentar untuk menjawab pernyataan gadis manis nan polos tersebut

"Ehh siapa namanya? Rashi? Asi? Afi?" Candanya dengan seulas senyum diwajah putihnya

"Rashya ka" ucapnya kaku tidak bersahabat dengan candaan yang dilontarkan

"Ohh nama gue Fernanda Bratajaya, panggil aja Fernan" jawabnya dengan santai

Tetapi Ashya yang diajak berbicara malah asik bergeming dengan pikirannya sendiri. Sehingga membuat Fernan mengerutkan keningnya.

"Hey.." ucap Fernan membuyarkan lamunan Ashya dengan menggoyang-goyangkan telapak tangannya kewajah Ashya.

"Ha?" Jawab Ashya reflek

"Kenapa ko lo ngelamun? Ada masalah?" Tanya Fernan penasaran

"Ngga ko, cuma aku lagi bingung aja" jawab Ashya

"Kenapa ko bingung? Kalo ada masalah cerita aja sama gue, siapa tau gue bisa bantu" jawabnya serius

"Gini kak, aku bingung kenapa hari ini banyak banget hal yang menimpa diri aku kak" Cerita Ashya kepada Fernan

"Salah satu nya aku ditantang main biola dan hanya dikasih waktu satu minggu, sedangkan aku ngga bisa main dan lebih parahnya lagi yang kalah harus nurutin si pemenang" lanjutnya dengan hati hati

"Ohh Kebetulan banget lo ketemu sama gue" ucap Fernan

"Kakak bisa main biola?" Tanya Ashya dengan wajah setengah terkejut setengah bahagia.

"Biasa aja kali mukanya, lucu deh lo kalo kaya gitu hahahah" jawab Fernan dengan candaan

"Ish apaan si ka, bukannya jawab malah bercanda mulu dari tadi" jawab Ashya dengan bibir yang dimajukan

"Iya iya, gue bisa main biola kok" ucap Fernan yang membuat wajah Ashya kesenengan bak anak kecil

"Besok gue jemput lo di depan gerbang SMA Alaska ya?" Tanya Fernan

"Ha? Mau ngapain kak?" Tanya Ashya bingung

"Ya mau ngajarin lo main biola lah sayang, mau ngapain lagi? Makan bareng? Kuy lah" ucapnya dengan candaan, Fernan sangat senang melihat muka Ashya yang sebal. Karena menurutnya itu sangat lucu.

"Ish kakak mah bercanda mulu, tapi itu serius kakak mau ngajarin aku main biola?" Tanya Ashya karena masih tak percaya

"Gak. Itu gue cuma boongan" jawab Fernan dengan nada datar

"Ishhh bodo ah mending aku pulang aja, daripada ngomong sama kakak yang bikin aku kesel terus" jawabnya kesal dan langsung pergi meninggalkan Fernan yang menahan tawanya karena melihat ekspresi Ashya yang tidak terkontrol.

Tak lama Fernan menyusul Ashya dan mencekal tangannya. Ashya membalikan tubuhnya karena ia terkejut ada yang mencekal tangannya. Wajah mereka hampir menempel.

"Ashya cantik juga ya, kok gue jadi deg degan ya? Masa iya gue suka sama dia? Kan gue baru kenal" batinnya

"Kak Fernan ngapain si, ngeliatin aku kaya gitu?" Tanya Ashya dengan wajah polos

"Eh? Apasi engga kok" jawab nya dengan terbata bata.

"Oh iya kaka ngapain narik tangan aku?" Tanya Ashya

"Oh iya, gue cuma mau bilang kalo gue bisa kok ngajarin lo main biola" jawab Fernan dengan senyuman diwajahnya yang membuat siapa saja yang melihat jatuh hati.

"Tapi ini ga bercanda lagi kan?" Tanya nya mengintropeksi Fernan

"Ngga dong cantik" jawab Fernan gemas dan langsung mencubit pipi Ashya.

"Ayo gue antar pulang" ucapnya lagi.

Di perjalanan tidak ada yang bersuara. Hening.. itu lah yang terjadi antara Fernan dan Mungkin karena mereka baru saling mengenal atau hanya sekedar kenal

♡♡♡♡♡♡♡♡

"Shya, mampir dulu ya kerumah gue?" Tanya Fernan

"Oke kak" jawab Ashya tanda menyetujui ucapan Fernan

Mereka berdua telah sampai di rumah Fernanda. Ashya sangat takjub melihat rumah Fernan yang sangat mewah dan megah.

"Hey? Kenapa bengong?" Tanya Fernan

"Eh ngga kak itu..anu...itu. Eh udah kak lupain aja hehe" jawab Ashya gugup

"Yaudah ayo masuk" ajak Fernan dan dijawab Ashya dengan anggukan.

"Lo duduk disini dulu aja ya, gue mau ngambil jaket dulu. Bentar doang kok" Ucap Fernan

Setelah beberapa menit Ashya menunggu, akhirnya Fernan datang dengan pakaian yang sudah di balut dengan jaket kulitnya dan membawa satu jaket lagi?

"Nih" Ucap Fernan dengan menyodorkan jaket miliknya kepada Ashya

"Hah? Buat aku kak?" Tanya Ashya dengan muka kaget

"Bukan Shya, buat tembok. Ya buat lo lah cantik" jawab Fernan dengan muka melas sekaligus gemas

"Kirain beneran buat tembok kak. Hehe" Jawab Ashya dengan cengiran kuda.

"Dasar gadis polos" Ucap Fernan dalam hati

"Pake buruan! Nanti lo kenapa kenapa gue lagi yang disalahin" Ucap Fernan dengan kalimat perintah

"Iya iya iya"

"Yaudah ayo. Nunggu apa lagi?" Tanya Fernan

"Yok" Jawab Ashya

Fernan melanjutkan mengantar Ashya pulang menuju rumah Ashya dengan berhati hati. Karena ia tak mau gadis yang sangat manis dan polos ini terjadi apa apa dengannya.


Hayo kira-kira apa ya kelanjutan ceritanya?

Jangan lupa follow instagram author:
@aini_lubis03
@nblagust

Jangan lupa vote, komentar, dan share keteman teman kalian ya!

Jangan lupa juga follow instagram mereka:
@rashyaalva
@arvanolander_

Terimakasih semuaa

ASHYARVATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang