Lagi-lagi hujan disore hari. Awan hitam dan rintik-rintik hujan menutup matahari yang akan terbenam, menghilangkan senja lagi dan lagi.
"Aku rindu masa dulu," isak tangis dari gadis yang memiliki rambut lurus sepunggung akhirnya pecah dibawa guyuran hujan, air matanya menyatu dengan hujan. Tangisan pilu yang pasti membuat siapapun mendengarnya bisa merasakan kehancuran yang dialaminya.
Apa yang diharapkan gadis itu dimasa dulu?
Kebahagiaan yang tak terbatas, kebahagiaan yang tak pernah hilang, kebahagiaan yang tak akan pernah dia dapatkan lagi kini.Dia. Dia sering merasa putus asa.
Dia sering merasa hidupnya tak lagi berguna.
Dia sering berpikiran “Bagaimana kalau aku mati saja?”
Yah itulah dia.
Dia yang tak mampu mangungkapkan apa yang ada dihatinya.
Dia yang tak mampu mengungkapkan apa yang dia rasakan.
Dia, Dia hanya bisa tersenyum.
Tersenyum untuk menutupi semuanya.🔥
YEYYYYY Ceritaa pertama aku, barakallah udah kesampaian🙏 dari dulu pengen buat cerita tapi belum sempet juga. Semoga dapet coment yang buat bangkit semangat aku🙏😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedent
Teen FictionVazo Delize Nataniel, si dinginnya SMA Trimurti. Kata orang Vazo adalah sosok yang sempurna, sosok yang tanpa celah sedikitpun. Tetapi manusia tidak ada yang sempurna bukan? yang orang lihat bukan aslinya tapi topengnya. Rain Dharmada, pelaku yang s...