5.ambigu

26 7 0
                                    

Setelah hari pertama perkemahan berlalu. Dinda pergi ke tenda milik ka dewa untuk mengembalikan jaket yang semalam dia pinjamkan kepada Dinda.

"Permisi ka,ada ka dewa nya gak?".tanya Dinda kepada temannya ka dewa yang bernama Renaldi

"Oh..dewa ada tuh dibelakang".ucap Renaldi kepada Dinda. Dinda langsung menuju belakang tenda untuk bertemu dengan ka dewa.

"ha--i ka".ucap Dinda gugup kepada ka dewa.
"Ehh Dinda..hai kenapa?".ucap spontan ka dewa saat melihat Dinda yang tiba tiba ada dibelakangnya.

"Ini ka aku mau balikin jaket yang semalam Ka dewa kasih ke aku,makasih juga ya ka udah mau nemenin aku semalam".ucap Dinda yang malu malu sambil menyodorkan jaketnya.

"Ahh iya,gak usah bilang makasih,malah Kaka senang bisa nemenin kamu semalem hehe".ucap ka dewa sambil senyum tipis ke arah Dinda.

"Hmm yaudah ka,aku duluan ya".ucap Dinda sambil melambaikan tangannya kepada ka dewa.

"Asal kamu tau Din,aku lebih suka kamu ada di dekat aku". ucap batin ka dewa sambil tersenyum tipis.

"Kok jantung aku gak kaya biasanya banget sih pas ketemu sama ka dewa...apa jangan jangan..ahh gak mungkin".ucap Dinda pelan kepada dirinya sendiri.
"Eh Din darimana Lo kita dari tadi nyariin Lo,kata ka Renaldi Lo nyamperin ka dewa,emang bener?".ucap Putri sambil melihat tajam ke arah Dinda.

"Ahh iya,tadi gue mau balikin jaketnya dia yang dia pinjemin ke gue semalem".ucap Dinda sambil tersenyum tipis.

"Kenapa Lo senyum senyum,bahagia banget kayanya abis ketemu ka dewa".ucap Clara penasaran kepada Dinda.

"Senyum itu kan ibadah,masa iya orang senyum gak boleh".jawab Dinda kepada Clara.

"Iya sih ibadah tapi orang yang senyum senyum sendiri tanpa sebab itu namanya orang gila tau..ehh jangan jangan...ohhh tidaaakkkkkkk...lo kena gangguan jiwa Din?wahh pulang dari sini kayanya kita harus ke psikiater nih".ucap Ghina sambil memegang pundak Dinda dan menatapnya dengan tajam.

"Lo yang gila!, enak aja Lo ngatain gue gila".ucap Dinda sambil menoyol kepala Ghina.
Ghina cuma bisa menyengir kuda saat Dinda bicara.

"Ehh ka Al tuh put".ucap Ghina sambil menyenggol badan putri yang sedari tadi bengong udah kaya orang mau kesurupan.

"Ahh mana mana,mana anjir kok gak ada".jawab putri sambil menengok ke kiri kanan atas belakang depan,ya kali nyariin sampe keatas wkwk.
"Tapi boong".ucap Ghina sambil menjulurkan lidahnya ke putri sampai yang lain tertawa terbahak-bahak.

"Anjing lu,belum aja gua pasangin petasan di kuping lu".ucap Putri kesal kepada Ghina,yang kalau ngomong gak pernah bener.

"Lagian daritadi Lo diem aja,ntar kesambet baru tau rasa lo,kalo Lo kesambet ntar muka lo gue sembur pake air bekas dari mulut gue mau lo?". Ucap Ghina kepada putri sambil menaikan kedua alisnya.

"Ogah ntar yang ada muka gue kena rabies". Ucap Putri kepada Ghina sambil memasang muka jijik.

"Enak aja Lo,Lo kira gue mantan mantan Lo,ada virus rabiesnya". ucap Ghina kesal kepada putri

"Maksud Lo?".ucap Putri tidak mengerti maksud dari perkataan Ghina

"Mantan Lo kan anj*ng yaa kan?,jadi ada virus rabies yang menyebar di seluruh badan Lo". ucap Ghina sambil terbahak-bahak.

"Ihh lu kalo ngomong suka bener hahhaha".ucap Zia kepada Ghina yang terbahak-bahak juga mendengarkan ucapan Ghina.

"Udah masa lalu biar lah berlalu,cukup masa depan aja yang dipikiran gue,yaitu ka alfaro".ucap Putri sambil senyum senyum sendiri menghayal ka Alfaro .

Love In Senior High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang