7.pulang bareng

32 6 2
                                    


Setelah semalam berlalu, pagi nya Dinda siap siap untuk berangkat ke sekolah. Dinda menuruni tangga rumahnya, untuk sarapan pagi. "Pagi mah pah". Ucap Dinda sambil mengecup pipi kedua orangtuanya. "Pagi sayang". Jawab Andriyana orang tua Dinda.
"Pagi". Jawab Alex papah Dinda.

"Dinda nanti kamu papah yang nganter ya, gak usah bawa motor lagi bahaya". Ucap Alex papah dari Dinda.

"Ah tapi pah, Dinda mau bawa motor aja ya pah ya". Ucap Dinda sambil memasang ekspresi puppy eyesh.

"Gak. Papah tetap nganterin kamu". Ucap Alex dengan tegas. Dinda hanya memasang muka cemberut nya.
"yaudah ayo berangkat nanti kamu telat loh". Ucap Alex kepada Dinda.

"Mah Dinda berangkat dulu ya". Ucap Dinda sambil mencium tangan mamahnya.
"Hati hati ya nak". Ucap Andriyana kepada Dinda
"Iya mah assalamualaikum". Ucap Dinda sambil melambaikan tangan nya.
"Waalaikumasalam". Jawab Andriyana

Setelah sampai di sekolah Dinda langsung mencium tangan papahnya dan menuruni mobil papahnya.

Saat Dinda berjalan menuju arah kelasnya..
"Hei Din, kok kemarin Lo pindah bis, emang kenapa?". Ucap Daniel kepada Dinda.
"Bukan urusan Lo". Ucap Dinda sinis
"Galak banget sih, ntar gue punya cewek baru tau rasa lo". Ucap Daniel kepada Dinda.
"Loh bukannya emang Lo udah punya cewek kan si Giselle, terus masalah nya sama gue apa?". Ucap Dinda memutar bola matanya malas.
"Giselle? Gue emang Deket sama Giselle tapi bukan berarti gue pacaran sama dia". Ucap Daniel kepada Dinda.
"Oh ya? Tapi gue gak peduli". Ucap Dinda kepada Daniel dan Dinda langsung meninggalkan Daniel ditempat itu sendirian.

"Entah kenapa perasaan gue sekarang beda din sama Lo". Ucap batin Daniel yang berdiri sendirian sambil melihat tubuh Dinda yang semakin lama semakin jauh.

"Hai guys". Ucap Dinda kepada ketiga sahabatnya.
"Eh si Ghina belum Dateng?". Tanya Dinda kepada ketiga sahabatnya.
"Belum tuh". Jawab Zia

"Eh Din tadi gue liat Lo dari kaca, Lo abis ngobrol ya sama Daniel?" Tanya Clara penasaran kepada Dinda.
"Iya,kenapa?". Ucap Dinda
"Ya gapapa sih, tapi tadi tuh gak kaya biasanya ekspresi Lo kalo ketemu Daniel yang biasanya senang banget ini kok judes gitu".
"Gak tau gue juga bingung". Ucap Dinda kepada Clara.

"Haii guyss". Ucap Ghina dengan nafas yang tidak teratur.
"Eh liat pr matematika dong". Ucap Ghina dengan memasang puppy eyesh.
"Kebiasaan banget sih Lo gak pernah ngerjain pr". Ucap Putri menatap tajam kepada Ghina.
"Ih Lo kan tau sendiri gue tuh gak ngerti matematika, sekalinya ngerti 1 jam kemudian lupa lagi". Ucap Ghina dengan muka cemberutnya.
"Nih, makanya kalo guru jelasin tuh perhatiin dengerin Jan tidur Mulu kerjaan Lo". Ucap Zia kepada Ghina.
" Iya Zia ku sayang". Ucap Ghina sambil mencubit pipi Zia.

Setelah Ghina selesai menyalin jawaban dari Zia, Bu Siti datang.
Bu Siti adalah guru matematika di kelas X dan XI dijurusan Administrasi Perkantoran, dia adalah guru yang jarang sekali senyum dan selalu memasang muka datar. Banyak yang memberikan julukan kepada Bu Siti dengan julukan Bu flat.

"Baik, semuanya kumpulkan di depan pr yang pekan lalu saya kasih".

"Hari ini kita ulangan harian". Ucap Bu Siti dengan tegas.

"Apa Bu? Ulangan? Loh kita kan belum pada belajar Bu, masa ulangan dadakan gini sih kaya tahu bulat aja dadakan". Ucap Ghina kepada Bu Siti.

"Kamu belajar gak belajar juga sama aja, sama sama jelek nilainya". Ucap Bu Siti

"Ya ampun bu Siti kalo ngomong jleb banget anjir". Ucap Ghina kepada dinda.

"Lagian gaya gayaan Lo segala pake protes, Lo ulangan juga gak pernah belajar ujung ujungnya juga nyontek". Ucap Dinda sambil terkekeh geli.

Love In Senior High SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang