[e-;

9.5K 2K 334
                                    















➡"Bang Idan cepetan!!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

➡"Bang Idan cepetan!!!!"

Pagi datang begitu cepat, tau-tau mereka yang mau ke Jepang akan segera berangkat.

"Sabar, Dek. Orang ganteng tuh jalannya nggak boleh cepet-cepet, ntar masternim dari fansite abang nggak dapet foto abang yang bagus"

Difa tuh mau elus dada aja lihat tingkah abangnya yang satu ini. Habisnya, bisa gitu disaat mereka mau pemeriksaan barang--Aidan malah anteng jalan ala model sambil minum chatime.

Sementara Difa misuh-misuh ke abangnya, Rashyif perhatikan mereka berdua dengan seksama. Lucu.

Yang satu bayi gemesin misuh-misuh, yang satu lagi jahilnya minta ampun.

"Abang, Adek, ayo cepet"

Yasudahlah, Difa sudah bodo amat sama Aidan, dia tinggalkan Aidan dan pergi menyambut uluran tangan sang Papa.

Aidan?

Cuek aja dia tuh, kan pesawatnya nggak berani lepas landas kalau keluarga Prasaja belum lengkap---The power of Prasaja.

"Kak? Ayo!"

Untungnya pula Aidan menyadarkan Rashyif yang masih memperhatikan.

"Iya iya,"

Rashyif langsung menyusul Aidan yang tau-tau sudah berjalan di belakang Tristan dan Difa.

"Kak, sinian dikit"

Tau? Tau?

Rashyif yang tadinya jalan agak jauhan dari mereka langsung ditarik sama Aidan dan digenggam tangannya, "Supaya nggak ilang, Kak"

Jadi ini kalau orang lain lihat, udah seperti keluarga goals lah. Yang Papanya rangkul-rangkulan sama anak bungsu, terus yang anak sulung gandeng tangan Bundanya supaya romantis, biar kayak di drama-drama Korea.












🌸



"Dek, duduk sama Bang Idan ya?"

"Yaudah"

Jadi gini, begitu masuk ke pesawat dan duduk di kursi masing-masing, awalnya itu Aidan duduk bareng Papanya, trus tau tau merengek minta duduk sama si Adek. Jadilah si Papa gantian tempat duduknya sama Difa.

Trus?

Tristan duduk bareng Rashyif dong.

:))

"Ra,"

"Iya?"

Canggung canggung.

"Nggak apa kan Om disini?"

Rashyif mengangguk pelan, kemudian menyamankan diri di kursinya. Lalu hanya ada keheningan diantara mereka berdua. Tristan nggak tau harus ngomong apa dan Rashyif juga sedang nggak berniat ngobrol.

finding bunda | tk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang