Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
//Ah ilah, ganteng amat pacar orang
➡"Jadi? Gimana hasilnya? Saya nggak mau ya kalau nanti sampai ada kegagalan. Saya tarik semua saham saya kalau sampai kejadian"
"Bapak tenang saja, dibawah kendali saya pasti aman"
Esok hari ketika menjelang jam 9 pagi, Trio Prasaja kumpul di ruang tamu. Si sulung duduk di sofa panjang sendirian, sementara kedua adiknya duduk berseberangan dengannya.
"Terus? Saya sudah menunggu hasilnya dari kemarin, saya butuh kepastian. Anda jangan seperti dia yang suka tidak pasti ya"
"Pak, sabar. Kalau mereka melakukan kecurangan, kita bisa bawa mereka ke hukum"
Sebenarnya nggak cuma bertiga, ada satu lagi teman si sulung yang ikut disana, duduk di sebelah si anak tengah.
"Abang--"
"TUNGGU DEK TUNGGU! ABANG LAGI MIKIR, KALAI NANTI KITA BANGKRUT, KITA MAKAN APA?"
"Bang--"
"ADEK! ABANG BILANG TUNGGU! TUNGGU DEK!"
..
...
...
"KALIAN ITU NGAPAIN SIH? KAN KITA CUMA MAU BICARAIN MAKAN KEMANA? KOK BANG ADEL SAMA BANG IDAN PAKE JAS GINI?! PAKE DASI PULA?! ABANG JUGA! KOK MALAH IKUT MAIN RAPAT GINI?!"
mampus kalian, mampus. Si bungsu Prasaja ngamuk kan. Udah tau anak bayi lagi laper, malah dibencandain.
Jadi gini, kan tadi Difa bilang ke Aidan kalau dia laper, rupanya Aidan bilang ke Fadel. Kebetulan ada temen deket Fadel main kerumah, jadila Fadel dan temennya digeret sama Aidan buat kumpul ke ruang tamu, tapi sebelumnya Fadel dipaksa ganti baju jadi jas dulu.
Hasilnya? Ya ini, drama rapat yang dipimpin Aidan.
"Adek, kita itu sebelum cari tempat makan harus rapat dulu. Supaya makannya samawa" ini temennya Fadel, bobroknya 11 12 lah sama Aidan.
"Ya tapi nggak usah pake drama segala sih, Kak. Aku udah laper"
Kalau Difa udah minta makan, jangan di lama-lamain deh nurutinnya, nanti nyesel sendiri kalian :')
"Kalian...ngapain?"
"Kita lagi....astaga--cantik,"
Kerdusnya temen Fadel ini juga 11 12 sama Aidan. Liat yang bening langsung belok, contohnya? Rashyif lah.
"Kak Raci, aku laper, mau makan keluar. Tapi mereka kebanyakan drama" Difa itu tukang ngadu kalau apa yang dia mau nggak dituruti abang-abangnya.
