Sejenis Prolog

29 3 1
                                    

Pagi yang cerah dan akan selalu begitu.  Setidaknya itulah yang terjadi pada seseorang saat kegiatan rutinnya terpenuhi.

Menunggu dan melihat gadisnya berangkat sekolah.

Ya. Itulah yang dilakukannya sejak ia menyadari perasaan aneh dihatinya. Tak hanya itu, ia juga selalu menunggu dan melihat gadisnya pulang sekolah.

Itu saja cukup membuat harinya terasa sempurna.

Ia tak berani menyapa gadisnya. Cukup melihat dan menggenggamnya dalam do'a. Berharap suatu saat nanti gadisnya itu benar benar menjadi miliknya. Hanya miliknya.

Tanpa sadar seseorang juga tengah mengawasinya. Bersiap menghajarnya (lagi?) kalau-kalau gadis itu disakiti.

Dua orang yang keras kepala.

Tak ada yang sadar permainan semesta. Yang menarikmu mendekat dan membuangmu secara bersamaan. Mau tak mau, gadisnya harus jadi pemeran utama. Gadis malang yang lebih suka menjadi penonton. Yang dibawa semesta untuk memeriahkan hidup.

**

Aku hanya ingin begitu. Bukan untuk memaksamu membalasnya. Tapi untuk membuat hidupku tak sia-sia. - KeyvaFarrasAji

Bisakah aku seperti kalian? Dicintai dan diinginkan siapapun dengan mudah. - AreilleFadyaAulia

Mungkin tidak hari ini. Tapi menunggumu akan kulakukan hari ini, esok dan sesisa waktu hidupku - IrgianPermana

***
Januari 2019
Tinggalkan jejak♥

Seni BerharapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang