Hai

31 6 0
                                    

Hai.

Aku Grey.

Aku tidak butuh teman, apalagi sahabat.

Aku hanya butuh seseorang yang mau mendengar kisahku secara tulus:)

--

Aku seorang siswi di salah satu sekolah yang sangat terkenal di kotaku. Masuk disini adalah salah satu kebanggaan untuk diriku sendiri. Hobiku berolahraga, membaca, menulis dan tidur.

Kalian mau tahu alasan mengapa tidur menjadi salah satu hobiku? Alasannya karena, dengan tidur aku dapat bermimpi. Bermimpi bahwa semuanya baik-baik saja, walaupun dalam kenyataan sebenarnya tidak baik-baik saja.

Kadang aku berpikir bagaimana bisa aku bermimpi dan punya masa depan yang lebih baik sedangkan mereka tak ‘hadir’ untukku, aku dibiarkan seorang diri merangkai asa dan masa depan. Saat aku butuh pelukan, tapi mereka yang seharusnya memelukku tidak mengulurkan tangan maka, aku harus rela membiarkan kedua tanganku untuk memeluk diriku sendiri.

Aku sendiri yang harus memandu diriku.

Aku hanya harus lebih kuat.

Menepuk dadaku berkali-kali.

Dan menatap dunia dari sisi yang berbeda.

Aku punya keluarga, tapi kami tak sehumoris keluarga orang lain. Aku tumbuh besar dengan keluarga yang tidak lengkap atau broken home. Tidak! Jangan pikir aku semenyedihkan itu. Aku baik-baik saja, bahkan sangat baik. Keluarga ini membuatku menjadi pribadi yang lebih kuat dan tau bersyukur. Tuhan memberikan keluarga seperti ini agar hidupku lebih seru dan lebih berwarna. Aku yakin itu. Walaupun pada awalnya aku tidak seyakin ini.

Awalnya aku jatuh. Jatuh dan menimbulkan luka, luka yang mungkin sampai aku mati sekalipun akan terus mendarah daging. Membuat diriku menjauh dari hal-hal yang berbau perasaan dan mulai belajar menjadi manusia paling berbakat berakting dalam hidupku sendiri, berpura-pura adalah cara terbaik untukku agar terlihat baik-baik saja. Padahal tidak ada yang baik-baik saja setelah keluargaku hancur.

Berkedok sebagai ibu peri bagi mereka yang sedang di rundung masalah. Mungkin kalian berpikir aku sok-sokan mengurus masalah orang lain padahal masalahku sendiri tak pernah di selesaikan. Ya aku terlalu munafik dan pengecut untuk menghadapi masalahku sendiri,silahkan hina aku.

Seperti anak broken home lain. Aku juga pernah memiliki masa lalu yang sangat kelam. Aku pernah menjadikan dunia di luar rumah sebagai hal paling menyenangkan. Kenapa bisa? Sebab di dalam rumahku ada banyak kejadian pilu yang seharusnya tidak menjadi bagian dari pandanganku. Pertengkaran yang diluar batas, teriakan yang terdengar sampai ke hati yang paling dalam, bantingan pintu dan barang-barang. Menghindar dari masalah dan menjadikan rokok serta minuman sebagai tempat pelarian, memukul orang sebagai bentuk pelampiasan dari kekecewaan dan amarah yang tak pernah tersampaikan.

Aku belajar banyak hal dari luka-luka yang pernah mampir tanpa kuundang, menikmati setiap sedih yang dihasilkan. Aku pernah menghakimi diri sendiri, mengutuki hidup karena masalah begitu hebat merajaiku .Aku sangat ingat masa itu. Masa dimana aku benar-benar merasa kesepian, kacau, hancur dan hilang arah.

Aku marah! Pada keadaan, aku marah pada Tuhan, aku marah pada semua yang terjadi di hidupku!

Aku bosan mendengar semua kata orang, dan mulai berpikir bahwa kepedulian mereka semua itu hanyalah omong kosong belaka, ada beberapa orang yang menasehati, tapi yang kudengar hanya ‘sabar’. Ya memang sabar jawabannya, tapi sabar bukanlah suatu hal yang dapat mengubahku menjadi lebih baik, ada pula yang berkata diriku kurang bersyukur.

hei man, you don’t know about it!

Aku mulai kebal dengan kata-kata tersebut, jawabannya yang terbaik kala itu hanya diam, apakah dengan bicara mereka akan mengerti? Jangan harap! Mereka akan menyalahkanku sebagai pokok masalah utama yang ada, jika sudah terlanjur seperti ini, apakah aku harus mengulangi tangisan seperti hari kemarin? 

-----

Apa kalian sudah bersyukur hari ini?

Jangan lupa vote dan komen.
Salam, dari yang punya luka <3

Memories(revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang