Dalam suatu hubungan adanya masalah atau perbedaan pendapat sudah tidak aneh lagi. Mutlak pasti ada. Bahkan hubungan yang langgeng pun pasti pernah mengalaminya. Namun, itu semua tergantung dari cara kamu menyikapinya. Jika sewaktu hubunganmu diuji dengan masalah yang rumit, dan kamu menyikapinya dengan acuh atau memilih diam; itu bukan pilihan yang baik. Jika kamu berpikir bahwa dengan diam masalah akan selesai; kamu sudah keliru. Sebab, dengan diam hanya akan menambah rumit masalah itu sendiri. Pikir saja jika kamu diam terhadap pasanganmu, dengan tidak memberinya kabar atau tidak menemuinya beberapa pekan. Apa yang akan terjadi? Masalah akan selesai? TIDAK. justru dengan kamu bersikap seperti itu pasanganmu akan merasa dirinya sudah tidak kamu pentingkan lagi, atau lebih parahnya ia akan terbiasa sendiri tanpa dirimu dihidupnya. Lalu kemudian, ia akan berpikir bahwa untuk apa bertahan pada seorang yang tidak menginginkannya lagi. Lalu setelahnya, Ia akan memilih untuk pergi mencari kembali orang yang baru untuk sekedar menemani kekosongan di hidupnya. Apakah itu yang kamu inginkan? Jika tidak, ada baiknya ketika kamu sedang dihadapkan pada persoalan yang membuat hubunganmu merenggang. Selesaikan berdua dengan pasanganmu, ajak dirinya berbicara. Sesekali beri ia kesempatan untuk memberikan pendapat dari sudut pandang yang berbeda. Serumit-rumitnya masalah yang ada dalam hubungan pasti akan mendapatkan jalan keluarnya jika dihadapi bersama. Karna memang didalam hubungan itu sendiri hanya terdapat antara kamu dan dirinya saja. Tidak perlu melibatkan siapapun. Sebab, kalian yang menjalaninya dan kalian juga yang dari awal sudah membangunnya. Sungguh disayangkan jika hubungan yang sudah dibangun dengan susah payah dan dipertahankan dengan sangat mati-matian berakhir begitu saja. Pengorbanan menjadi sia-sia, juga waktu yang terbuang percuma. Jangan sampai karena masalah kecil dapat menghancurkan komitmen yang sudah dibangun bersama. ~Mawarkiranti
KAMU SEDANG MEMBACA
ORANG KETIGA
RandomTeruntuk kalian para sang penggoda. Terima kasih, sudah menjadi inspirasiku dalam menulis tiap kata yang dipenuhi oleh luka.