Tok...tok...tok..
"Bukain!!" Rengek gadis itu sambil bergelantungan di pintu bercat putih dan mengetuk pintu itu. Tapi lebih tepatnya menggedor pintu itu.
"Bukain kebo bule!!" Teriak gadis itu.
"Ogah," Sahut pria blasteran dari dalam kamarnya.
"Kalau gak dibukain gue bilang ke mama ni!" Ancam gadis itu.
Tidak ada sahutan dari sang empu akhirnya gadis itu memberanikan diri untuk berteriak dari lantai dua.
"MAM-!" Sebuah tangan kekar membekap mulutnya sebelum ia berteriak dengan keras yang membuat siapapun langsung pingsan massal.
Yang membekap gadis itu adalah Rava si pangeran sekolah sedangkan gadis yang dibekapnya saat ini yaitu Arsha si cewek centil yang kerjaan nya menggoda dirinya saja.
Arsha yang dibekap langsung merasakan jantungnya dua kali lebih kencang dari biasanya.
Akhirnya Rava melepaskan tangannya dari mulut gadis itu dan menatap garang gadis itu, "Ngapain lo kesini lagi! Ngemis?!" sinis Rava.
Arsha sudah terbiasa dengan perkataan pedas yang keluar dari mulut kakak kelasnya ini.
Menurutnya itu lucu dari pada Rava yang diam seperti bongkahan es yang ada di film titanic.
"Nginep disini dong," sahut Arsha enteng.
Rava melotot dan menyeret Arsha turun dari lantai dua.
"Eh! Eh! Rava gue kan mau nginep ngapa diusir," rengek Arsha yang berusaha melepaskan genggaman tangan Rava.
"Gak ada yang boleh nginep dirumah gue apalagi cabe kayak lo!" sungut Rava.
Arsha yang kewalahan akhirnya mengalah tanpa menatap tangga yang sedang ia turuni, karena Rava yang menyeretnya asal tanpa sadar kaki Arsha terkilir membuat ia kehilangan keseimbangan disusul dengan Rava yang tertarik olehnya.
'Aww'
Ringisan Arsha membuat Rava membuka matanya ia termenung sejenak menikmati keindahan tuhan yang diberikan kepadanya.
Posisi mereka sangatlah canggung dimana Arsha yang berada dibawah Rava namun dibawah kepala Arsha ada tangan kekar Rava yang menopangnya agar tidak terkena lantai.
Mereka tidak terluka parah hanya kaki Arsha terkilir dan sikut rava yang tergores membuat sedikit darah keluar.
"Ehem," Sebuah dehaman berasal dari seorang wanita berumur 41 tahun yang sedang menatap mereka sambil tersenyum geli.
Rava langsung tersadar dari lamunanya dan bangkit tanpa menolong Arsha yang sudah terkapar tapi masih berdaya.
"Kalian tadi ngapain?" tanya Desi yang tak lain adalah ibu dari Rava sendiri.
"Gak ngapa-ngapain ni si cabe bikin rusuh lagi," ketus Rava melirik Arsha.
Arsha yang merasa tersindir akhirnya langsung terduduk dan menggeleng cepat, "Enggak ma, dia aja nih yang nyeret aku dari lantai dua, kasar lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
SHARA [ON GOING]
أدب المراهقين"Tentang asap yang hangus dalam hujan" Rava altaries Ganendra, cowok dengan segudang kepintaran merupakan salah satu most wanted yang banyak dikagumi oleh para siswi di SMA Garena. Cowok dingin yang selalu berbicara irit ditambah dengan mulut pedasn...