Chapter 2

5.7K 263 34
                                    

Berkat si cewek gila yang ditemuinya di rumah Daniel tadi, mood baiknya Iqbal menjadi lenyap tak bersisa. Bahkan Angel sudah mencoba menghibur sepupunya tersebut tapi tetap tak mempan. Gini ni kalau Iqbal lagi Badmood. Susah banget balikinnya.

"Masih mikirin Agnes?" tanya Angel saat mereka sudah di mobil hendak pulang.

Iqbal seketika melotot saat mendengar pertanyaan Angel padanya.

Apa? Mikirin siapa? Agnes? Cewek barbar itu? Nggak akan.

"Ogah! Amit-amit!!"

"Jangan gituuu. Ntar jodoh beneran baru tahu rasa."

"Apa nggak ada doa yang lebih baik untukku hari ini?" tanya Iqbal ketus.

"Itu udah doa terbaik yang kupunya untukmu tokeeeek.!"

"Itu sebuah sumpahan kalau menurut aku Ngel..."

"Wuiiidiiihh.! Hati-hati Om kalau ngomong. Ntar jodoh beneran baru tahu rasa kamu...!"

"Bisa ganti topik pembicaraan?" ciiihh! Iqbal selalu saja begitu. Kalau udah masuk ke topik yang tak dia sukai, lelaki itu pasti akan sebisa mungkin mengelak.

"Mau bahas topik apaan?"

"Apa saja! asalkan jangan gadis barbar itu. Mending Nami kemama-mana!?" Angel seketika melirik tajam pada sepupu tampannya tersebut. Tak ingin membahas lebih lanjut, Angel hanya menutupnya dengan helaan nafas dalam.

"Haaaah.! Nami lagi Nami lagi." Iqbal melirik ke sampingnya. Dia tahu kalau Angel tak menyukai Nami.

"kenapa sih kamu tu benci banget sama Nami? hah?"

Karena ada sesuatu tentang Nami yang kamu nggak tahu dan sesuatu itulah yang membuatku membencinya Bal. Tentu saja ucapan itu hanya Angel lontarkan sampai batas tenggorokannya.

Angel seketika lebih memilih melihat ke arah luar jendela menikmati pemandangan malam. Menyisakan kesunyian dengan Iqbal yang fokus dengan menyetirnya.

******

Semenjak pertemuan Iqbal dan Agnes sebulan yang lalu dirumah gadis itu. Iqbal mulai tak bisa hidup tenang. Pasalnya sudah sebulan ini setiap Weekend Agnes pasti akan berkunjung ke rumahnya. Alasannya sih untuk bertemu Angel. Tapi Iqbal tak penah percaya itu.

Seperti saat ini, Iqbal harus lagi-lagi pasrah melihat wajah Agnes yang berputar ke sana kemari di rumahnya.

"Bisa diam nggak sih Lo?!!" bentak Iqbal yang langsung membuat Agnes terlonjak kaget. Saat itu Angel juga tengah sibuk membuat kue di dapur. Melihat kedua orang yang selalu saja bertengkar saat bertemu itu membuat Angel hanya bisa geleng-geleng kepala.

Kalian tahu penyebab Iqbal yang selalu marah hari ini pada Agnes? Karena Agnes yang selalu berputar kesana-kemari sembari terus menyapa Iqbal. Hay kak Iqbal? Hay calon Imam? Hay? Hay? Hay. Hal itulah yang menjadi pokok utamanya. Mungkin karena Iqbal saat itu juga tengah asik menonton TV.

"Nggak bisa..! Kakak itu udah dingin kayak kulkas. Kalau aku dingin dan diam juga kayak kakak, bisa-bisa jadi kuburan ini rumah." jawab Agnes sekenanya membuat Angel yang sedang memixer bahan langsung tergelak.

"Ck! Sialan.."

"Jangan nyumpahin Agnes kak, ntar cinta Lho..." celetuk Agnes dengan wajah polosnya.

"Nah tuh! Dengerin! Jangan nyumpahin sembarangan, ntar cinta.! wkwkwwk!" celetuk Angel mengompori.

"Amit amit..." ketus Iqbal

"Yakiiiiiiinnnn.? Nanti kalau kakak beneran cinta gimana?" tanya Agnes lagi.

"Gak bakal..."

"Kalau iya gimana?"

The Somplak CoupleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang