The Love That Remains

Bab 21 Dia tidak keluar

Saya tidak merasa ingin pulang atau pergi ke kelas. Yang terpenting, saya tidak ingin melihat Fang Qi atau Sung Jun. Dalam kehidupan saya sebelumnya, Sung Jun agak ...

Dia selalu memperlakukan saya dengan baik.

Meskipun seperti apa adanya dia, dia tidak buruk bagiku sampai dia menghilang. Dia akan membuatku menunggu, tetapi dia akan datang. Dia akan membuat saya membayar pada tanggal, tetapi dia tidak pernah mengatakan tidak setiap kali saya memintanya untuk pergi berkencan dengan saya. Dia akan selalu menerima hadiah saya dengan senyum hangat dan dia akan makan apa pun yang saya masak untuknya.

Padahal, masakan saya benar-benar buruk.

Dalam kehidupan masa laluku, aku mungkin bukan mamma gulanya. Tapi aku jelas pacar yang kaya.

Saya ditipu, bukan? Dia tidak pernah mengatakan apa-apa, tetapi saya berasumsi bahwa dia tidak kaya. Saya menemukan kebenaran ketika saya mengejarnya ke Korea. Dia praktis seorang pangeran - tampan, terkenal dan putra satu - satunya.

Saya tidak akan pernah memaafkan pria ini. Berapa banyak waktu dan uang saya yang saya buang untuk orang seperti dia? Saya tidak akan tertipu oleh kejenakaannya lagi.

"Meong!"

Saya terkejut ketika mendengar kucing itu. Apakah macet di sana? Saya berjalan ke tepi atap dan melihat ke bawah. Tidak ada seorang pun di sana. Saya hanya bisa melihat kolam renang. Aneh.

"CILUK BA!" Seseorang berteriak di belakangku. Aku berbalik untuk melihat hantu terbang mendatangiku yang sedang menggapai-gapai lengan. Wajahnya adalah hal terburuk yang pernah kulihat dalam hidupku.

Aku meraih lengannya sebelum dia mendorongku dari atap.

"Wanita, biarkan aku pergi!" Hantu jelek itu mencoba melepaskanku dari lengannya. Saya tidak melepaskan meskipun ada keinginan untuk muntah. Jika saya melepaskan, saya akan jatuh. Jika saya jatuh ke tanah, saya akan menjadi daging cincang. Jika saya bertahan hidup karena kebetulan, saya tidak berpikir tulang saya akan.

"Jika aku mati, aku akan menjadi hantu dan menyiksamu setiap hari," aku berteriak di atas paru-paruku. Sial, kenapa aku memiliki kemampuan ini! Mengapa saya tidak bisa mendapatkan kemampuan super keren seperti berjalan melalui dinding atau makan sebanyak yang saya inginkan tanpa menjadi gemuk? Hantu baru saja mencoba mendorong saya turun dari atap.

Wajah hantu jelek itu berubah bentuk. "Apakah kamu pikir semua orang menjadi hantu?"

"Aku akan menjadi satu dan mematahkan setiap tulangmu. Aku akan membuangmu dari atap ini seribu kali sehari. Aku akan menghancurkan bagian-bagian jantanmu dan membuatmu kasim hantu." Jika aku selamat, aku akan mengalahkanmu menjadi bubur hantu.

Hantu jelek itu berusaha keras membebaskan dirinya dari saya. Tapi saya tidak melepaskannya. Hidup saya tergantung pada cengkeraman dan kemampuan saya untuk menahan baunya.

Kami berjuang untuk sementara waktu. Dia terus berusaha mengusirku sampai dia menyerah.

"Aku tidak bisa terus melayang dengan beratmu di atasku." Dia menatapku mata merahnya yang melotot.

"Perlahan, meluncur ke jendela." Aku mendesis padanya. Jendela lantai tiga ke koridor adalah yang terdekat dengan kita. Jika saya pergi ke sana, saya bisa memanjat.

"Langsung saja ke kolam renang."

"Sialan kamu, hantu! Jika sesuatu terjadi padaku, aku akan membuatmu minum air suci dari gereja."

Hantu itu menjadi sangat putih. "Gereja? Kamu punya iman?"

"Aku akan membawa seorang pendeta, dasar brengsek."

"Aisa?"

"Wang Mei?" Saya menemukan Wang Mei berdiri di dekat jendela. Perhatian saya berkedip sebentar dan hantu jelek menggunakan kesempatan ini untuk mengusir saya. Lengannya yang bau terlepas dari cengkeramanku.

Mengutuk!

Saya menutup mata.

***

Dia menyaksikan Fang Aisa tiba-tiba jatuh ke kolam renang. Dia menatap kosong ke kolam renang sebelum menyadari ada sesuatu yang salah.

"FANG AISA !!!"

Para guru dan siswa keluar dari ruang kelas ketika mereka mendengar teriakan mengikuti percikan keras. Apakah seseorang mencoba bunuh diri?

Mereka menemukan seorang gadis berambut merah yang bingung di dekat jendela. Dia tidak memperhatikan kerumunan di belakangnya. Dia menangis marah sambil menunjuk ke kolam renang.

"Dia tidak keluar." Dia bergumam kaget. "Dia tahu cara berenang ... tapi dia tidak keluar."

Tiba-tiba, sesosok sosok bergegas melewati semua orang dan melompat dari jendela sebelum ada yang bisa bereaksi. Ada lagi percikan keras.

Semua orang menatap kosong ke jendela. Apakah seseorang baru saja melompat dari jendela? Mereka semua melihat ke bawah.