Ngasih perhatian kayak orang pacaran. Eh taunya nganggep cuma kakak-ade an
Kamu pergi, lalu kembali. Dengan aku disini yang sudah biasa tanpa kehadiranmu
"Ah! Persetan dengan ini!"
.
.
.
"Guanlin! Apa yang kau lakukan kepada anak dibawah umur!!!!"
"Bu! Ini bukan seperti yang ibu liat! Dia itu...dia..." Guanlin tergagap karena selama ini ibunya tidak pernah membentaknya sekeras ini.
"Namamu siapa hm cantik? Kenapa kau bisa bersama si mesum ini?" Ibu guanlin bertanya kepada Jihoon
"Hng? Jihoon bu" Jihoon yang menjawab pertanyaan seokjin sambil tersipu malu membuat pipinya memerah.
"HAAAA!!! MENGAPA KAU LUCU SEKALI!!! MENGAPA ANAK MESUM INI BISA MENEMUKAN ORAMG SEPERTI MU!!!"
"Kau temukan anak ini dimana lai guanlin!!! Kalau tahu begitu dia saja yang menjadi anak mamah!!!" Seokjin, si ibu guanlin mecubit-cubit pipi Jihoon dengan gemas. Sembari melihat muka guanlin yang sudah datar sekarang.
"Bu, sebenarnya anak ibu itu aku atau dia? Mengapa dari tadi yang ibu manja hanya dia?" Daniel berujar kepada ibunya tentang perlakuan yang kurang wajar menurutnya.
"Kau ini, sejak kecil selalu cemburu jika ibu berdekatan dengan anak lain. Si imut ini sangat ingin ibu peluk sebagai bantal guling kau tahu?" Seokjin kembali mencubit pipi Jihoon dengan gemas.
"Tidak bisa ibu. Yang seharusnya menjadikan dia bantal guling hanyalah aku. Jihoon, ayo kita pulang" Guanlin menarik tangan Jihoon dan membawanya ke dalam mobil.
"Mengapa kau diam saja ketika ibuku mencubit pipimu? Lihat! Pipimu memerah" Guanlin mengusap pipi Jihoon pelan. Memandangnya dengan tatapan lembut.
"Daddy, cium" Jihoon memajukan bibirnya.
Guanlin langsung saja mencium bibir Jihoon. Membawanya kedalam pangkuan guanlin yang berada di dalam mobil. Melumat pelan bibir bawah Jihoon, sembari memegang pinggang Jihoon agar pemuda itu tetap melekat bersamanya.
Membuka pelan kancing baju Jihoon dan melumat puting yang ada didalamnya bergantian, ketika yang satu melumat yang lainnya pun diremas menggunakan tangan dengan gerakan menggoda.
"Ah! Ah! Daddy!" Jangan lupakan mereka yang masih ada di dalam mobil yang ada di garasi, dengan Jihoon yang kini tengah menahan gairah yang dibuat guanlin.
Guanlin kembali melumat bibir Jihoon, dengan gerakan tangan terus kebawah hingga menemukan sesuatu dibawah sana yang keadaannya sama dengan nya. Membuka celana Jihoon lalu meremas dari luar daging kecil itu.
"Uuuhhhh! Daddhhh...." Guanlin melihat mata Jihoon yang menandakan kenikmatan yang bisa saja mereka berdua lakukan lebih. Tangan Jihoon pun guanlin tuntun ke arah selangkangannya. Menggerakkan tangan Jihoon agar bergerak menggesek selangkangannya dari luar.
"Daddy! Tidak tahan!"
TBC
Mau NC tidak hm🌚 part-nya bakal cepet dibikin. Tinggal komen disini.
