Rumah hm?

5.7K 214 18
                                    

Kamu yang sibuk dan aku yang sudah tidak peduli padamu
.

.

.

.
Bisakah kamu tidak memberi kekecewaan lagi pada ku?
.

.

.

.
   "Terima kasih baby"
.

.

.

.

             Guanlin memakaikan pakaian Jihoon kembali dan mendudukkannya di jok sampingnya, setelah itu menata kembali pakaian miliknya sendiri.

              "Sangat lelah hm baby?" Guanlin melanjutkan perjalanan menuju rumah Jihoon.

              "Hng..." Jihoon mengangguk sembari menoleh kearah Guanlin yang tengah fokus ke jalan.

              "Daddy, jihoonie boleh tidak meminta sesuatu?" Jihoon menatap Guanlin kembali.

              "Kau mau apa sayang? Hm? Akan daddy belikan sebelum sampai ke rumahmu" Guanlin yang bernotabene orang berkecukupan langsung mengiyakan permintaan Jihoon.

              "Aku ingin makan lagi dad, bisakah daddy membelikan ku makanan?" Jihoon memasang tampang memelas agar Guanlin membolehkannya.

               "Bukankah kita baru saja makan hm? Kini sepertinya aku tahu kenapa badanmu bisa chubby seperti ini. Tapi baiklah akan daddy belikan"

               Guanlin mengarahkan mobilnya ke salah satu restoran cepat saji dan keluar tanpa Jihoon, tak ingin membuat malaikat kecilnya itu bertambah lelah.

               Memesan makanan dan tak lupa beserta minumannya agar si kecil tak kehausan. Apalagi setelah ehem perbuatan mereka tadi. Memilih membungkus makannya dan membawa pulang ke rumah Jihoon nya itu.

               Guanlin membawa makanan yang tadi dibelinya di jok belakang mobil. Tak khawatir bahwa makanan itu akan berceceran karena Guanlin mengancam kasir disana agar menyampaikan pada koki nya untuk membungkus makanan itu dengan sangat baik dan lebih rapat daripada standar mereka.

                "Daddy ayo cepat pulang. Jihoonie sudah lapar:(. Ingin makan daddy:(" Jihoon yang kelaparan terus merengek sambil memberi tahu alamat rumahnya.

                 "Sudah sampai daddy, ayo kita masuk. Lalu kita makan!" Apapun yang terjadi sepertinya Jihoon ku itu hanya terus memikirkan makanan tak peduli dengan hal lain lagi.

                 Rumah Jihoon hanyalah rumah sederhana yang berada di dekat perkotaan. Membuat Jihoon tak khawatir lagi untuk pergi membeli makanan karena di malam Senin pun jalan di dekat rumahnya masih ramai.

                 Namun Guanlin terkejut saat memasuki rumahnya. Terasa menenangkan dan hangat. Bahkan rumah guanlin yang mewah pun rasanya tak sehangat ini. Apakah nuansa rumah yang membuatnya seperti ini? Atau karena malaikat didepannya itu?

                 "Daddy! Makan! Lapar! Cepat daddy!" Guanlin yang diteriaki terus-menerus langsung menuju dapur dan menyiapkan makanan. Dan semuanya bisa dilihat dari tatanan makanan di meja yang tidak rapih.

                  "Sayang. Kenapa kau bisa ada di rumah ini sendirian hm? Rumah sederhana seperti ini? Mana keluarga mu? Sedang berlibur? Atau bekerja diluar kota?" Guanlin menyantap makanan yang ada dihadapannya bersamaan dengan Jihoon yang sudah lebih dahulu memakannya.

                  "Hng. Paman Jihoonie meninggalkan Jihoonie daddy. Orang tua Jihoonie sudah tidak ada. Kata paman, orang tua Jihoonie sudah meninggal saat Jihoonie masih kecil. Paman itu orang kaya daddy, punya gedung-gedung yang besar. Tapi, beberapa hari yang lalu paman kehilangan gedungnya daddy. Jihoonie dibawa kemari karena bibi meminta kepada paman untuk meninggalkan Jihoonie disini. Ini pun dulunya harta kecil yang dimiliki paman. Sekarang Jihoonie tidak tau dimana mereka. Jihoonie tidak diberi uang ataupun handphone daddy. Hanya mengandalkan makanan yang masih ada di kulkas dan uang tabungan Jihoonie saat bahan-bahannya tidak bisa Jihoonie buat"

                   Guanlin bergeming. Tidak mengetahui jika nasib remaja didepannya ini senaas itu.


TBC

Gimana²? Pegel nulis gua. Udah libur gw mah:) selamat tinggal adik kelas yang menjalani ujian. Nyontek mampus dosa lu berkali-kali lipat. Mana suaranya tim lulus woyyy🙌

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Emesh... (PANWINK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang