6.explanation

59 40 32
                                    

Zain memakirkan motornya ke garasi rumah minimalis dihadapannya.

Zain melangkah masuk kedalam rumah dan mengedarkan matanya mencari sosok wanita paruh baya yang tak berhenti menelponnya selama perjalanannya tadi.

"mas...oma tunggu diatas.. " ucap salah satu asisten pribadi omanya.

"kenapa dia selalu panggil gua mas... Gak perak apa titanium aja?? " batin zain

Zain mengangguk kemudian berlalu kelantai atas mencari omanya yang memang tak sabaran menunggu kabar yang baginya begitu penting.

Zain menemukan omanya yang tengah duduk diteras atas sambil memainkan ponselnya.

"ahh..nenek gaul.. " gerutu zain melihat omanya dengan styel memakai daster berkacamata fokus keponselnya.

Oma menoleh dan terkekeh menyadari kehadiran zain,kemudian meletakkan ponselnya.
"oma abis liat berita kekinian loh... "

"nanti oma janjian sama rombongan pengajian mau makan mie ayam yang baru buka didekat pasar, abisnya kayak enak banget fotonya diinstagram tadi.. " curhat oma.

Zain hanya menggelengkan kepalanya mengahadapi sikap omanya itu.
"nenek jaman now. "

"eh..gimana sekolahnya.. " tanya oma membuka topik.

"elah ma.. Kayak bocah aja ditanya gituan.. "protes zain.

"jawab aja ribet amat sih..gak dapet duit jajan kamu.. " ancam oma.

Zain menghela nafas pelan dan memaksakan senyumnya untuk mengambang.

"enak oma sekolahnya... " jawab zain pasrah.

Sementara oma mengajukan kedua jempolnya dan senyum sumringah.

"marisa gimana?" tanya oma.

Zain bergidik bahu, menandakan tak tahu.

"jawab.!!" paksa oma.

"gak tau oma dia gak nanyain.. " jawab zain mengalah lagi.

"cari tau lah bahaya kalo papamu salah paham lagi.. " peringat oma.

"iya..iya.. " balas zain.

Ponsel zain bergetar dan berbunyi notifikasi,zain mengambilnya dari saku kemudian memasukanya kembali ternyata hanya bunyi grup gila yang baru ia gabungi hari ini.

"oh iya." ucap oma mengingat sesuatu

Kening zain berkerut menunggu penjelasan.

"Gimana gadis yang kamu lihat itu?.. " tanya oma.

"oh...masih hidup kok.." balas zain santai.

Oma tak segan segan melempar zain dengan sandal jepitnya, mengapa cucunya yang satu ini susah peka atau pura pura tak tahu saja.
"duh... Sakit ma... " ringis zain mengelus betisnya yang terkena amukan omanya.

"mangkanya..gimana cewek mau betah coba kalo kamu sifatnya gini.. " greget oma yang di balas sengiran kuda dari zain.

"awas kalo trauma papa kamu kumat lagi oma gak akan bantu" ancam oma.

"yah oma baperan.. " ucap zain.

"pokonya oma gak mau tau..." keukuh oma.

"oma..ceweknya cantik,baik, agak manja kayaknya..cocok banget sama zain.. " balas zain.

"mangkanya jangan PHP jadi cowok..cewek mana coba yang betah di PHPin.." ucap oma.

"iya ma... Tapi oma kayak ngerti banget masalah anak muda.. " balas zain terkekeh.

They Are Valuable (Revisi) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang