"QEEEN! " panggil Alya penuh kelegaan setelah melihat gadis yang dicarinya sejak tadi.
Tak perlu lama lama Alya langsung mendekati Qeena yang tidak menjawab panggilannya ataupun menoleh sedikit saja, membuat Alya entah harus berpikir bagaimana.
"lo dari mana sih?, gua nyariin tau, bikin cemas aja" omel Alya.
Tak mengubris perkataan Alya, Qeena kemudian memasukan buku bukunya yang ada diatas meja kedalam tasnya
"lo mau kemana? " tanya Alya kebingungan dengan tingkah gadis itu.
Sejak dari perpustakaan sikap Qeena berubah 180° dari biasanya, membuat Alya kebingungan sendiri.
"Qeen! " kesal Alya kerena terus didiamkan, memang dia pikir Alya kopi panas kah? Yang perlu didiamkan sebelum diminum?.
"gua balik duluan, udah izin ada perlu" ucap Qeena dengan nada dan raut wajah yang sulit ditebak.
"tapi Qeen, Rio... "
"gua balik" ucap Qeena mengangkat tasnya dan meninggalkan Alya begitu saja.
"Qeen! "
Alya terbungkam dan kebingungan, batinnya terus bertanya tanya dan otaknya bahkan berpikir keras, ada apa ini?
"gua harus tanya Rio, ya. Harus! " tegas Alya pada dirinya sendiri.
***
Selepas bel pulang berbunyi, Alya bergegas kekelas Zain.
Alya maauk kedalam kelas Zain dan berpapasan dengan lelaki itu sekalipun Rio.
"masuk dulu" perintah Alya.
"ngapain, gua mau balik udah siang" ucap Zain.
"kalo gak mau biar Rio aja, gak apa" ucap Alya yang malas perang mulut.
Belum Rio menjawab lengannya ditarik oleh Alya, semntara Rio menjalarkan tangannya dan menarik tangan Zain untuk ikut masuk juga.
Alya melirik sinis Zain, sementara lelaki itu menyengir tanpa beban.
"gua temenin karena gua baik hati, Al" ucap Zain menyadari tatapan Alya.
"kenapa? Udah ketemu sama Qeena? " tanya Rio menghadap Alya.
"udah si udah" jawab Alya.
"terus gimana? " tanya Rio.
Alya melirik tajam dua lelaki dihadapannya itu.
"ngaku siapa diantara kalian yang pernah nyinggung atau ganggu sahabat gua? " tanya Alya berintrograsi pada dua lelaki itu.
"siapa sahabat lo? " tanya Zain dengan lugunya.
"Qeena maksudnya Zain! Allahuakbar"kesal Alya.
"oh" balas Zain tanpa beban.
"emang kenapa sih, nanya gitu amat" protes Rio.
"jawab aja ribet amat! " tukas Alya tak sabar.
"mana gua tau Al, dari pagi aja gua gak ngomong sama dia" balas Rio serius.
"berarti ketemu? " tanya Alya ragu.
"ya..ya ketemu cuma lewat itu aja gua buru buru keruang Osis" balas Rio.
Alya menggeser lirikan tajamnya kearah Zain.
"apa lagi gua Al, mana ada gua ngomong apa apa, ketemu aja enggak" ucap Zain.
"gak percaya!" tegas Alya.
"apa coba salah gua? " batin Zain.
"serius Al ngapain juga gua bohong, apa hubungannya juga, gua cuma ketemu sama lo dari tadi" jelas Zain.
KAMU SEDANG MEMBACA
They Are Valuable (Revisi)
Roman pour AdolescentsBelum selesai, masih revisi Menceritakan tentang kehidupan seorang gadis yatim bernama Alya Varentin. Pertemuan tidak sengaja antara Alya dengan seorang Zain berhasil membuat keduanya merasakan sebuah magnet yang mendekatkan keduanya, namun hal it...