"kapan jadian? " tanya qeena sambil menggoda.
"jadian jadian,pdkt aja belon! " sergah Alya cemberut.
"belom al, jangan ngubah ngubah bahasa lah" koreksi Qeena.
Alya memalingkan wajahnya menatap kearah lain, ia melihat ke langit yang mulai gelap, sepertinya akan turun hujan.
"tapi lo suka kan sama Zain? " tanya Qeena tiba tiba.
Alya kembali beralih menatap Qeena menyelidik, sementara Qeena menunggu jawaban.
"suka ya suka.." ucap Alya.
"tapi nyebelin kebangetan! " lanjutnya.Tawa Qeena pecah ketika mendengar ujung perkataan Alya, ia hanya menggeleng gelengkan kepalanya.
"kasian dapet cowok yang gak bisa akur sama lo. " ucap Qeena tertawa mengejek.
Alya berdecak sebal,kemudian ia mencari cara membalas Qeena.
"ekhheem"
"situ mbaknya sendiri udah dapet jodoh? " balas Alya, yang membuat Qeena berhenti tertawa."sudah? " lanjut Alya,sementara gadis disampingnya hanya diam dan tak bergerak.
"mangkanya jangan ngatain orang" peringat Alya dengan nada mengejek.
Qeena hanya memandang ke arah lain pura pura tidak tahu, padahal batinnya benar benar sudah dibuat kesal oleh Alya.
"yang penting gua udah ada rasa" gumam Qeena kecil yang tetap terdengar Alya.
"hah?!. Bisa diulang?" ucap Alya,ia mendekatkan telinganya kearah Qeena.
"apaan sih, gua udah ngomong kecil juga masih kedengeran" protes Qeena.
"kalo kedengeran tandanya besar, kalo kecil ngomong dalam hati! " balas Alya tak mau kalah.
"tau ah!" ketus Qeena,kemudian berdiri melihat bus yang hampir tiba dihalte,mereka naik kemudian pulang.
***
Sore ini Hujan mulai turun setetes lama lama mengajak temannya hingga beribu tetes.
Alya membuka pagar rumahnya kemudian masuk dan menutupnya lagi, ia sedikit berlari menuju teras karena hujan semakin deras.
Langkahnya terhenti sejenak mendengar ponselnya yang berbunyi, kemudian ia melanjutkannya dan masuk kedalam rumah.
Alya mengecek ponselnya, ternyata mamanya yang menelpon, Alya mengangkat panggilan tersebut.
"halo ma"
"sayang, kamu udah sampe rumah? "
"udah ma baru sampe"
"hmm, alya.. Mama malam ini gak bisa pulang, mama lagi ada kerjaan kamu gak papa kan? "
Alya terdiam mematung dan tidak merespon mamanya.
"alya, kamu masih disana kan nak? "
"alya..? Semalam aja nak besok mama pulang"
"alya?.. Jawab nak"
Alya menghela napasnya matanya berkaca kaca,bukan egois atau apa alya hanya takut akan sesuatu yang akan terjadi pada mamanya, alya tak ingin kehilangan orang tuanya lagi
"alya, mama nanti nginap dirumah teman mama sayang, ga papa kan semalam aja"
Mata alya mulai mengeluarkan tetesan air bening yang membasahi pipinya, ia takut tapi ia juga tak akan bisa melarang mamanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
They Are Valuable (Revisi)
Teen FictionBelum selesai, masih revisi Menceritakan tentang kehidupan seorang gadis yatim bernama Alya Varentin. Pertemuan tidak sengaja antara Alya dengan seorang Zain berhasil membuat keduanya merasakan sebuah magnet yang mendekatkan keduanya, namun hal it...