8

5.5K 579 20
                                    




Mereka saling berebut mendominasi ciuman. Taehyung yang awalnya aneh dan diam kini balik menyerang. Mau bagaimana lagi Jungkook kelewat liar dan jujur Taehyung juga tak munafik. Bibir Jungkook enak. Manis.

Bahkan kini Jungkook di buat kelabakan di sela sela ciumannya. Berharap Taehyung akan jengah akan sikap kasarnya tapi yang ada malah senjata makan tuan. Taehyung lihai ternyata untuk urusan ciuman.

" Hhh....hhhh " Jungkook memutus pagutan lebih dulu. Mencoba meraup oksigen sebanyak banyaknya.

" Kenapa berhenti...? Bahkan ini belum seberapa...kau payah..." seolah ingin mengejek Jungkook.

" Brengsek kau Kim "

Detik berikutnya pagutan liar itu kembali terjadi dan masih tetap dengan Jungkook yang memulai. Di sambut baik oleh Taehyung. Lumatan kasar itu, salifa itu saling bertukar saling menjajah ke dalam mulut masing masing . Bertarung ingin mendapatkan tempat sebagai penguasa.

Namun akhirnya Jungkook mengalah tak lagi sengit. Berlahan gerakan bibirnya melambat membiarkan Taehyung mendominasinya.

Suka

Jungkook suka ciuman dengan Taehyung.

Silahkan jika kalian ingin mengatakannya gila. Karna nyatanya dia mengakui sendiri bahwa jauh dalam hatinya dia mulai menyukai Kim Taehyung entah itu sebagai Jenie ataupun dirinya sebagai Jungkook.

Taehyung mengernyit merasakan gerakan bibir lawannya yang melambat. Taehyung bahkan membuka matanya di dapapatinya paras cantik Jungkook yang begitu dekat di matanyanya. Wajah yang menengadah seolah pasrah akan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Otak Taehyung di paksa berfikir lebih keras. Sebenanya anak ini kenapa. Tadi kenapa bringas sekali dan sekarang kenapa melunak bahkan terkesan pasrah. Apa sebenarnya yang di pikirkan Jungkook.

Bahkan Taehyung di buat kaget saat Jungkook mengalungkan tangannya di leher Taehyung. Raut wajah nya terlihat tenang bahkan Jungkook terlihat sangat menikmati permainan bibir mereka.

Hingga dorongan kuat Taehyung di dada Jungkook membuat Jungkook sadar kalau ternyata Taehyung telah mengakhirinya.

" Bangsat....apa maumu Jeon..?"

Taehyung sedikit berteriak sambil menghapus jejak salifa mereka yang sudah belepotan sampai dagu.

Di sini Jungkook tak tau harus berkata apa. Alih alih menjawab Jungkook malah mengambil langkah mundur lalu berbalik berlari meninggalkan Taehyung sebelum sempat memungut Jaketnya yang tadi terhonggok di lantai. Meninggalkan Taehyung dengan segudang sumpah serapahnya.











Di kantin suasana mencekam jelas sekali terasa di antara 3 orang ini. Park Jimin sibuk memandang silih berganti dua sahabatnya yang saling beradu tatap. Sedetikpun Jungkook maupun Taehyung sama sama tak mengalihkan pandangan mereka dari mata masing masing. Sama sama menatap tajam dan penuh intimidasi seolah olah mampu menembus kepala mereka hanya dengan tatapan sengit seperti itu.

" Ayolah....jangan buat suasana makan siang ini jadi arena perang dingin kalian. Aku tak tau apa masalah kalian tapi ku sarankan untuk saat ini habiskan dulu makananya. Nanti baru tatapan lagi..." Panjang sekali Jimin bicara.

Taehyung mengambil sumpit lebih dulu tanpa memutus tatapannya pada Jungkook. Sedangkan Jungkook memilih mengalah dengan mengambil minuman di depannya.

Hening selama makan tak ada yang berani buka mulut. Termasuk Jimin. Entah memang karna dia lapar.

" Bibir kalian kenapa sama sama bengkak..?" Tanya Jimin di akhir suapannya. Sukses membuat Taehyung dan Jungkook kelabakan mencari jawaban.









Siangnya saat pulang kuliah ketika Jungkook yang kini sudah berganti pakaian kembali menjadi Jenie tengah berusaha menghindar dari manusia yang benama Kim Taehyung. Meski sebagai Jenie mereka sudah jadian tetap saja untuk hari ini Jungkook aka Jenie sedang tak ingin berjumpa Taehyung. Jungkook masih malu pasca ciuman di toilet tadi.

Tapi yang namanya Taehyung mana mau menyerah gitu aja. Puas mengitari kampus akhirnya dia berniat nunggu sang kekasih di depan gerbang kampus. Dan berhasil.

" Jenie..!!" Teriaknya saat melihat seluet gadis berambut indah itu.

Jungkook tak bisa menghindar lagi sekarang.

" Pulang bersama kan...."







Di mobil suasana hening baik Jungkook maupun Taehyung sibuk dengan pikiran masing masing. Taehyung masih di ganggu akan sikap Jungkook yang menciumnya di toilet tadi. Mengabaikan Jungkook aka Jenie yang nyatanya juga sama terfikirkan akan kejadian siang tadi.

" Jenieah..."

" Ne..." kaget Jungkook saat tiba tiba Taehyung memanggilnya.

" Apa Jungkook itu benar benar saudaramu ?"

Kenapa tiba tiba Taehyung bertanya hal itu.

" Iya..kenapa memangnya..?"

" Tidak..hanya heran saja kenapa aku tak pernah menemukannya saat berada di rumahmu ?" . Sebenarnya Taehyung sudah mulai bertanya tanya akan keanehan yang mulai merasuki pikirannya. Dia sudah bebeapa kali datang kerumah Jenie tapi sekalipun tak pernah bertemu Jungkook. Sementara kalau di kampus tiap hari pasti bertemu.

" Dia suka keluyuran pulang kuliah, pulang hampir tengah malam " . Bodohnya Jungkook yang menjelekkan dirinya sendiri.

" Pantas...."

" Pantas....kenapa...?"

" Pantas kelakuannya liar " jawab Taehyung tenang sambil terus melajukan mobilnya.

Disini Jungkook tak terima dirinya di katakan liar. Amarahnya terpancing seketika. Tapi mengingat dirinya yang kini sedang menjadi Jenie mustahil rasanya untuk langsung melayangkang bogem pada pemuda itu.

" Liar....? Liar seperti apa...ku rasa oppa ku masih seorang pemuda yang baik " bela Jungkook

" Baik apanya...pemuda seperti apa yang mau mencium temannya sendiri " Lanjut Taehyung dengan nada sinisnya.

Deg

Jungkook bunkam. Sadar akan kesalahannya. Tapi Jungkook tetaplah pemuda egois dia tidak mau di pandang rendah setidaknya di mata Taehyung. Hatinya terasa sakit saat mendengar tanggapan Taehyung tentang dirinya.

" Hentikan mobilnya " Jungkook bersuara seketika.

" Hmm...." Bingung Taehyung.

" Ku bilang hentikan. Aku bisa pulang sendiri !"

Ok Taehyung sadar. Dia salah bicara. Menghina Jungkook di depan Jenie. Jelas Jenie tidak terima bagaimanapun mereka kembar. Menghina Jungkook sama artinya menghina kekasihnya sendiri.

" Jenieah maaf...bukan maksudku untuk menghina saudaramu, tapi..."

" Memangnya kau punya bukti apa bisa mengatakan hal buruk tentang saudaraku " tantang Jungkook. Tidak mungkin kan Taehyung mau mengatakannya.

" Aku punya...?"

" ..."

" Dia menciumku....Jen....kau tau...aku....aku buktinya " jelas Taehyung

Jungkook sontak menutup telinganya. Tak mau mendengar lagi. Muak..dia muak terperangkap dalam dua tubuh ini. Ini tidak akan mudah bagi dirinya. Jika di lajutkan akan banyak kebohongan yang akan di timbulkan dan dia tidak ingin membohongi Taehyung lebih jauh lagi.

" Taehyung....."

Taehyung yang menundukkan kepala di stir mobil perlahan mengakat kepalanya. Dan matanya seketika di buat terbelalak saat di dapatinya Jenie sedang melepas kancing bajunya satu persatu.

" Jen....apa yang kau lakukan....?"














Tbc

Tau deh nulis apaan....




I'am Not The Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang