13

6K 662 23
                                        









" Taeyung tunggu.....!!!"

Taehyung tak menoleh sedikitpun ke arah sumber suara dia hanya diam tapi sebelum benar benar mengangkat kaki dia hanya berkata lirih dan dalam.




" Aku tak menyangka jika jadi mainanmu....!!"

















Di mobil tak henti hentinya Taehyung memukul kayu bulat yang ada di depannya. Sakit di tangan tak dia hiraukan akibat kuatnya dia memukul stir mobil. Karna hatinya lebih sakit ketimbang tangannya sendiri.

Ya...tadi semuanya terbongkar. Kebohongan Jungkook yang berpura pura menjadi Jenie. Jangan tanya dari mana Taehyung mengetahuinya. Jelas dari ayah kekasihnya Jenie...ah...bukan Jungkook. Semua cerita itu terucap dari mulut sang ayah. Bagaimana Jungkook yang harus berpura pura jadi Jenie demi Ibunya.

Memang alasan bisa di terima Taehyung. Dia sama sekali tidak menyalahkan sikap Jungkook yang rela bertukar peran demi kesehatan ibunya. Yang tidak bisa dia terima adalah Jungkook kenapa tega mempermainkannya. Bukankah dia bisa berterua terang.




















Di rumahnya Jungkook menjambak rambutnya frustasi. Tak tau harus melampiaskan kemana. Dia sadar sepenuhnya kalau suatu saat ini akan terjadi. Tapi yang membuatnya kesal adalah kenapa sang ayah yang harus bercerita. Inginya Jungkook adalah dia sendiri nanti yang akan bercerita pada Taehyung tentang kebenarannya.

Maka tepat saat malam tiba saat ayah dan ibunya sedang bersantai di ruang keluarga Jungkook datang menghadap Ibunya. Kalau selama di rumah dia akan menemui ibunya sebagai Jenie maka tidak untuk kali ini. Dia akan menghadap sebagai Jungkook. Semua harus di akhiri karna Jungkook tak sanggup lagi berbohong semakin jauh pada Ibunya dan juga Taehyung.




" Eomma....." Sapa Jungkook saat dia sudah berada di ruang keluarga itu.

" Hei Jen..kenapa sayang..." ucap Ibunya sambil tersenyum.

" Aku ingin bicara..." jawab Jungkook singkat.

Sang ayah yang melihat gelagat aneh dari anaknya segera mengalihkan atensinya pada putranya itu.

" Bicara apa sayang...sini duduk " ibu Jungkook memberi isyarat menepuk sisi sofanya agar anak gadisnya duduk di sebelahnya.

Jungkook hanya menurut.

" Lho...Jenn...kenapa pakai baju Oppa mu..?" Tanya ibunya yang tiba tiba sadar kalau ternyata Jenie aka Jungkook tengah memakai baju besar dan celana boxer pendek milik Jungkook.

Diam sejenak Jungkook. Terlihat ragu dan sedikit takut untuk menjawab.


" Karna aku memang Jungkook eomma...." jawab Jungkook nyaris pelan. Sungguh dia sendiri tak tega nanti melihat reaksi ibunya jika nanti dia berkata sejujurnya.


" Hahahahah....Jen....kau rindu Hyung mu yaa...sampai sampai mengaku jadi Jungkook. Eomma tau kalian kembar dan nyaris tak ada beda " . Jawab ibunya sambil terus tertawa.


Jungkook memandang ayahnya meminta persetujuan. Dan anggukan lemah di dapatinya. Saran ayahnya lah untuk mengatakan semuanya pada ibunya agar Jungkook sendiri bisa bebas menjadi diri sendiri.



" Eomma....." Ucap Jungkook lagi kali ini dengan memegang kedua tangan ibunya.


Lemas seketika

Itulah yang di rasa ibunya saat Jungkook tiba tiba mengangkat kaos bagian depannya. Karna dari balik kaos itu dapat di lihat ada bekas jahitan melintang di perut bagian kiri bekas operasi usus buntu. Dan hanya Jungkook lah yang punya bekas luka itu sejak dia berumur 7 tahun.

" Aku Jungkook eomma....bukan Jenie " Jungkook memberanikan diri menatap ibunya yang sudah mengeleng tak percaya.

" .....dan Jenie adikku " ada jeda di kalimat Jungkook karna dia sendiri tak siap harus melihat ibunya kembali depresi.

" .....sudah lama meninggal ." Lanjutnya yang di sambut desahan nafas panjang dari sang ayah.












Rumah sakit.

Tentu saja di sana Jungkook dan ayahnya sekarang. Dan dia sudah memprediksi hal ini akab terjadi. Mau bagaimana lagi kalau tidak di ungkap sekarang sampai kapan dia harus memainkan peran Jenie. Apakah harus sampai dia sendiri tak bisa menjadi Jungkook lagi ?. Tidak kan.





























Kim Taehyung kali ini tak seperti biasanya yang selalu aktif dan agresif. Tiba tiba jadi manusia pasif. Duduk selalu melamun. Jika di ajak bicara hanya berkata seperlunya. Sampai sampai Jimmin sendiri bingung dengan sikap sahabatnya itu.

" Tae...kau kenapa..?"

Hening tak ada jawaban.

" Hei ....alien aku tanya kau itu kenapa dari kemaren diam saja, apa kau sariawan, Jungkook juga aneh. Kenapa dari kemaren tidak masuk kuliah " Cerocos Jimmin.

" Jangan sebut dia lagi di depan ku ...!!!! Bentak Taehyung tiba tiba membuat Jimmin terkejut.

" Aaiss...bisa tidak jangan membentak..." Balik Jimmin.

" Kau tidak senang huh...?" Taehyung yang suasana hatinya memang sedang tak baik meresa tersulut emosinya saat Jimminpun balik membentaknya.

" Jelas aku tidak senang....lagian apa sih masalahmu kenapa malah tak senang aku menyebut nama Jungkook. Bukankah dia itu kakak iparmu " .

" Kakak ipar....brengsekkk...." Taehyung kembali meninggikan suaranya bahkan kini dia malah memcengram krah baju Jimmin.


" Katakan kalau kau juga mengetahuinya sialan..!!" Taehyung kini menyudutkan Jimmin yang tak mengerti apa apa.

" Ya Tuhan Kim Taehyung kau ini sebenarnya kenapa...aku tau apa ?"

" Jangan pura pura bodoh Park Jimmin...aku yakin kau juga tau kalau selama ini Jenie yang jadi kekasihku itu, yang selalu ku antar jempur ke kampus itu adalah JEON JUNGKOOK......KAU TAU ITU KAN PARK JIMMIN.....!!!" teriak Taehyung membahana bahkan membuat seluruh penghuni kantin menatap takut Taehyung.


" Jadi.....jadi kau sudah tau...." cicit Jimmin.

" Yaaa...aku sudah tau semuanya....Aku sudah tau segalanya. Segala kebusukan Jeon Jungkook dan bodohnya aku malah tertipu oleh wajah manisnya...hahahah" Tawa Taehyung yang terasa sumbang di telinga.


" Taehyung.....ini tak seperti yang kau pikirkan....Jungkook hanya..."

" Melindungi ibunya begitu...? Apa melindungi seorang ibu harus mempermainkan perasaan orang lain ?" Sergah Taehyung.

" Bukan begitu Tae....Kau..."

" Aku muak dengan kalian semua " final Taehyung.

Jimmin terus berusaha menjelaskan pada Taehyung yang kini terlihat hendak beranjak daru kantin itu. Tas sudah di la pirkannya pada bahu kirinya. Tak menghiraukan Jimmin yang terus mengekor pergerakannya. Dan tepat saat langkah kakinya akan melangkah seseorang tengah berdiri di pintu masuk kantin dengan pakaian yang terlihat sangat berbeda dari biasanya. Celana jeans robek di lutut di padu kaos tipis di dalam lalu kemeja longgar terlampir di bagian luarnya.

Dan juga rambut hitamnya yang pendek.




Jeon Jungkook berdiri dengan gagah tanpa rambut panjang sebahunya dan di tambah dua anting yang bergelayut di kuping kiri dan kananya.


Menatap Taehyung dengan pandangan yang sulit di artikan.


























" Siaal....bahkan dengan rambut seperti itu kau tetap manis "















Tbc

Truss gimana dong Tae....
Masih marah ?

I'am Not The Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang