Seberes UAS dan Pelantikan Pramuka, saya mendapat kabar baik kalau Yusuf tidak jadi Mendaki Gunung Papandayan minggu ini, Akan tetapi seminggu lagi dia akan mendaki Gunung Cikuray (Tetangga Gunung Papandayan) ,tak berfikir panjang saya langsung menemui Yusuf untuk ikut bersamanya ke Gunung Cikuray.
Petualangan ada di depan sana, saya harus mempersiapkan dengan baik, seperti alam yang memanggilku secara suka rela bersamaan dengan semilir angin yang menghantarkan rindu dan dingin.
Sebelum hari H, saya lantas menemui kawan-kawan saya, kebetulan mereka sedang menghadiri ulang tahun pacar teman saya. Kebetulan saya sedang lapar, jadi saya langsung datang saja kesana. Saya bercengkrama, sekaligus pamit pada teman-teman saya.
Yang sulit sebelum Mendaki gunung adalah meminta izin orang tua, apalagi kalau orang tuanya tidak tau sekali dunia Pendakian. Khawatir, cemas, berdoa setiap waktu takut anaknya terjadi sesuatu yang tidak mengenakan.
Lantas saya meminta izin orang tua saya, sama seperti anak-anak yang lain saya pun susah kalau meminta izin. Awalnya tidak diizinkan, karena saya keras kepala saya kabur saja dari rumah.
*Tips yang susah minta izin ortu (tidak patut di contoh)Dengan fisik saya yang lemah, mental yang sangat down, penyakit yang menyerang saya sewaktu-waktu(asma) dengan segala ketidaktahuan tentang pendakian. Saya akhirnya berangkat, saya mempersiapkan semua yang harus dibawa untuk Mendaki, seperti; (jaket, tas, sepatu, dll)
Segala sesuatu yang dikerjakan didunia ini harus dengan persiapan yang matang. begitu juga mendaki, kita harus mempersiapkannya sebaik mungkin, karena kalau tidak akan berakibat fatal. Kita bisa saja terkena Hypotermia digunung, serangan makhlus buas, dan sesuatu yang tidak di inginkan. Persiapan yang matang sama seperti cinta perlu diperhatikan dan dipertimbangkan.
Pada Hari H kami ……
Bersambung....QAR: "Hal-hal sulit menghampiri kita setiap waktu. persiapan itu perlu, tapi mempersiapkan dengan matang jauh lebih mampu."
Patah Hati Tumbuh Karya
