Cikuray #4

119 8 0
                                    

Selepas makan dan berbincang-bincang, kami langsung bergegas menggunakan Grab Car yang mengantar kami dari kediaman Yusuf menuju Pasar Cibitung (Tempat mobil truck berada). Di dalam perjalanan menuju Pasar Cibitung, saya tiba-tiba merasakan mual dan pusing, entah apa penyebabnya.

Di dalam perjalanan hal terpenting yang harus di lakukan adalah terus berdoa. Dengan berdoa keadaan kita akan jauh lebih tenang dan di saat yang bersamaan juga kita memaknai setiap langkah demi langkah, waktu demi waktu, cerita demi cerita yang mengharuskan kita untuk menunduk sejenak untuk berduka, menengadah lagi untuk berjuang.

Setibanya di Pasar Cibitung, terlihat ramai sekali rombongan pendaki yang sedang bercengkrama sambil menunggu truck mereka. Yusuf langsung berbincang dengan calo mengenai harga mobil truck. Satu jam lamanya kami terus menunggu truck yang mengarah ke garut datang. Sampai akhirnya truck tiba jam 11 malam, akhirnya keheningan malam mengantarkan kami menuju dinginnya kota Garut.

Kesabaran seseorang di uji dalam beberapa hal. Salah satunya yaitu menunggu. Tapi, sabar itu bukan seberapa lama kita menunggu. Tapi, sabar itu berapa banyak kebaikan yang kamu lakukan saat menunggu.

Sabtu, 23 Desember 2017 Kota Garut menyapa dengan kedinginannya yang di barengi dengan matahari pagi yang mengitip dari balik horizon, menampakkan kecantikannya sekaligus kerinduannya.

Setibanya kami di pom bensin Guntur pada jam 6 Pagi, calo berdatangan menawarkan charteran mobil yang katanya bisa mengantar kami langsung ke Puncak Cikuray, eh maksudnya Basecamp Cikuray. Sebelum mencharter mobil, kami sarapan terlebih dahulu. Setelah sarapan Yusuf bernegoisasi dengan calo tersebut.

"Kang, ke cikuray berapa?" *Tanya yusuf dengan sopan
"Berapa orang?" *Tanya Calo sambil menghisap rokok
"Sembilan orang kang" *jawab yusuf sambil menghitung
"55 Ribu per orang" *Jawab calo sambil mengeluarkan asap rokoknya
"waduh, Ga bisa kurang kang? *Yusuf terkejut sambil bertanya
"kalo ke cikuray emang segitu, kalo mau murah ke Guntur aja" *Jawab calo dengan nada tinggi

Seketika semuanya terdiam sejenak, untungnya Yusuf pintar, dia menggunakan trik andelan ibu-ibu pasar

"Oh yasudah kang, lain kali saja" *ucap Yusuf dengan santai
"yaudah 45 ribu aja tuhh" *ucap calo kesal
"adanya 40 ribu kang, pas-pasan duitnya" *ucap Yusuf pura-pura mengemis
"langsung bilang ke supirnya aja" *ucap calo bingung

Setelah bernegoisasi cukup lama, akhirnya jam 7 pagi mobil bak terbuka mengantarkan kami menyusuri jalanan kota garut yang ramai lancar, di penuhi dengan warganya yang menjalani rutinitas setiap harinya.

Semua yang hal kita lakukan di dunia ini harus di pertimbangkan. Begitu juga keputusan menentukan pilihan, salah sedikit akibat yang di terima akan sangat di sesali. Maka dari itu berfikir sebelum bertindak itu wajib, harus pintar-pintar di dunia yang hingar bingar.

Pagi kala itu cukup bersahabat, karena .....
Bersambung......

QAR:"Kita harus tau batasan diri kita, ada saatnya kita di atas dan ada saatnya di bawah. Menunggu saatnya di atas memang melelahkan, perlu perjuangan dan kesabaran. Tinggal pilih; Bijak dalam menentukan pilihan atau Ceroboh dalam setiap kesempatan.

Patah Hati Tumbuh Karya

Cikuray Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang