Jumat, 22 Desember 2017 Berangkat dengan semangat di dada, jiwa yang berkobar, serta hati yang gembira karena sudah terlalu kecewa dengan realitas yang ada.
Bertepatan dengan hari Ibu Nasional yang jatuh tepat pada hari itu, saya pamit dengan Ibu yang merasa kekhawatirannya kepada anak bontotnya ini. “Jangan khawatir Bu, saya baik-baik saja selama Ibu baik” *Kataku dengan tulus
Di dunia ini tidak ada Orang Tua yang tidak baik, semuanya dilakukannya dengan tulus, peraturan yang ia buat memang tidak menenakan. Marah, kesal, semua yang ia lakukan demi kebaikan diri kita, Bersyukur masih mempunyai orang tua yang masih sayang dan perhatian terhadap kita.
Memulai dengan mengucap bismillah, saya berjalan menuju rumah Yusuf yang tidak jauh jaraknya dengan rumah saya. Melangkahkan kaki demi kaki akhirnya saya sampai dirumah Yusuf. Sudah ada 8 orang di rumah Yusuf termasuk saya. Kata Yusuf masih ada satu orang lagi yang belum datang.
“satu lagi siapa cup?” *kataku (ucup, sapaan akrab yusuf)
“si Mazhar dun” *kata Yusuf (adun, teman di sekitar rumah ku memanggil dengan sepaan tersebut)
“Ha? Ka Mazhar?” *Sahutku dengan kaget (karena dia seniorku di pramuka, mangkanya pakai 'ka')
“Iya, selow aja dia ga bakal marah-marah kayak dulu” *Sahut Adit lele (Seniorku juga di pramuka)Setelah berbincang-bincang, kami langsung mempacking tas carrier. Setelah 1 jam mempersiapkan segala barang kebutuhan, Yusuf langsung menjemput Mazhar di rumahnya yang berada di dekat Tol Timur, ia pun langsung bergegas pergi. Setelah Mazhar datang kami mengisi perut terlebih dahulu sebelum berangkat, karena kalau tidak kita kelaparan karena berada di mobil selama 6 jam.
Sebuah awal yang baik di lakukan dengan niat dan hati. Karena kalau niat saja belum tentu ke depannya jalan yang kita ambil benar, tapi kalau pakai hati semua di lakukan dengan bijak sesuai akal pikiran dan hati yang kita punya. Supaya impian yang kita punya berjalan dengan semestinya.
Kami bergegas dari kediaman rumah Yusuf menuju?.....
Bersambung....QAR:"Realitas memang pahit, seperti kopi yang tanpa gula ataupun susu. Tapi cobalah kita merenung sesaat, nikmati dan syukuri maka yang di jalani berubah menjadi kenikmatan yang haqiqi."
Patah Hati Tumbuh Karya
