Chapter 22

2.3K 76 0
                                    

                Happy reading😚🌹

"Makasih"ucap adele pada farrel yang telah mengantarnya pulang.

"Iya,sama-sama"balas farrel sambil tersenyum ke pada adele.

"Yaudah kamu masuk gih!,aku pulang dulu ya?"sambung farrel.

Adele mengangguk lantas tersenyum"hati-hati".

Farrel mengusap rambut adele yang tergerai"iya,sayang".

Pipi adele memerah,bukan pertama kali baginya mendapat panggilan 'sayang'dari farrel,tapi rasanya tetap sama malu bercampur senang.

Farrel terkikik geli saat melihat pipi adele merona,dengan jahilnya farrel mencium pipi adele membuat sang empu nya melotot kaget,membuat tawa farrel pecah karena wajah adele yang menurutnya lucu.

Adele mencibikan bibirnya kesal."udah sana pulang!"

Farrel menghentikan tawanya."aku di usir nih?"

Adele mengangguk.

"Yakin ga bakal kangen?"

"Ngga,udah sana pulang!"

"Yaudah deh,aku pulang dulu nanti malem aku kesini lagi"

"Ga usah,kan kita baru aja jalan"

"Yeuu,orang aku mau main sama arga,reno sama beni juga mau kesini"ucap farrel sambil terkikik geli karena tingkah adele.

"Sial"setelah mengatakan satu kata itu adele memasuki rumahnya sambil menghentak-hentakan kakinya kesal membuat farrel yang melihatnya ingin mencium nya.*eh

Farrel memasuki mobilnya,lantas menjalankan mobilnya meninggalkan pekarangan rumah adele,dengan senyum yang terus mengembang di bibirnya.

Tapi tiba-tiba,raut wajahnya berubah drastis saat mengingat gadis nya di perlakukan buruk oleh orang lain.Kini rahangnya mengeras tatapan matanya setajam elang,kedua tangannya meremas stir.

Ia tak terima gadisnya mendapat perlakuan buruk dari siapapun itu,siapa yang berani berlaku kasar pada  adele harus berani menghadapinya,sekalipun itu perempuan.Tidak ada pengecualian.

"Gue harus cari tau siapa sintya,gue harus bales apa yang udah dia perbuat sama adele"

                           ●●●

Adele memasuki rumahnya,adele terus berjalan menuju kamarnya tak perduli pada arga yang tengah menatapnya intens dari ujung kaki sampai ujung rambut.

Mata arga memincing saat mendapat warna kemerahan di kedua pipi adiknya,jelas sekali warna kemerahan itu bekas tamparan.

Siapa yang berani menampar adiknya?

Farrel?tidak mungkin anak itu melakukannya.

Arga tau pelakunya,seseorang di masalalu adele yang kini datang kembali bersama rencana jahatnya.

Sintya.Ya dia pelakunya,arga yakin itu.

"Siapa yang berani tampar kamu?"tanya arga,menghentikan langkah adele.

Adele menoleh,mendapati arga yang berdiri tidak jauh dari tempatnya,jelas sekali cowok itu tengah menahan emosinya agar tidak meledak di hadapan adiknya.

Adele menunduk menatap sepasang sepatu nya,melihat kilatan amarah di mata arga,nyali adele menciut.

Arga melangkah kan kakinya agar lebih dekat dengan adele,"abang tanya,siapa yang berani tampar kamu?".

"Emmm......ga ada yang nampar gue"ucap adele ragu.

"Bohong"tukas arga.

"Farrel?"tanya arga kembali,bukan arga menuduh farrel,sudah di katakan bukan bahwa arga sudah mengetahui pelaku sesungguhnya,arga hanya mengetes ke jujuran adiknya,adele terlalu baik,dia selalu melindungi sintya dari kemarahan abangnya,dia tidak mau melihat sintya terluka,jelas-jelas sintya sudah mengkhianatinya dan seringkali berbuat jahat padanya.

"Bukan"

"Terus?oh...abang tau siapa pelakunya"arga menjeda ucapannya.

"Sintya?dari dulu cuma dia yang berani nyakitin kamu,iya kan dia pelakunya?"adele mengangguk lesu,mata nya mulai berair.

Arga yang tahu kalau adiknya akan menangis mendekap tubuh adele erat,dia sangat menyayangi adiknya tidak ada yang boleh menyentuh adele seujung kukupun,arga tidak akan pernah terima adiknya di perlakukan kasar oleh siapapun,termasuk dirinya,bila arga sendiri menampar adele sudah di pastikan arga tidak akan memaafkan dirinya sendiri.

Mungkin kalian fikir arga terlalu berlebihan,tapi coba kalian fikir,apa kalian terima jika adik kalian di tampar bahkan di pukul oleh orang lain,tentu kalian juga tidak akan terima,begitu pun juga dengan arga.

"Jangan takut,ada abang yang akan selalu jagain kamu"ujar arga sambil terus mendekap tubuh adele.

"Apalagi sekarang ada farrel yang bakalan ikut serta buat jagain kamu"sambung arga,adele mendonggak menatap laki-laki tampan di hadapannya yang sering ia sebut sebagai abang.

"Tapi...sintya bilang dia mau rebut farrel dari aku"arga dapat melihat ke khawatiran di mata adiknya.

Arga tersenyum."farrel ga akan pergi dari kamu,cuma gara-gara sintya,abang yakin"

Arga melepas dekapannya di tubuh adele,kini tangannya menangkup wajah adele yang tengah menatapnya,"Dan kamu jangan pernah ngalah lagi,sama perempuan licik itu,kamu harus pertahanin yang kamu punya termasuk farrel,janji?"

Adele mengangguk lantas kembali memeluk tubuh arga,"janji".

"Yaudah sana masuk kamar,terus mandi badan kamu bau"setelah mengatakan itu arga berlari menjauhi adele,hitung saja dari satu sampai tiga akan ada suara yang sangat memekakan telinga.

"ABANGGGGGGGGGGG!!!!!!SIALAN!"benar kan suara adele saat sedang kesal dapat mengalahkan toa masjid,terkadang arga heran ngidam apa dulu ibunya saat mengandung adele,sampai suara adele sampai 'semerdu'itu.

Dan satu fakta tentang adele yang harus kalian tahu,bahwa adele tak suka bila badannya di katai bau.

                            ●●●

Tbc
Follow ig ku@zhahiras_
Follow juga akun wp ku@Zhahiras_

Vote and comment nyaa♡
See you next chapter bby;)

My BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang