chapter 28

4K 71 6
                                    

Instagram;@zhahiras_

"Berhenti ngusik hidup adele!"gertak seorang cowok pada perempuan yang berada di hadapannya.

"Ga usah munafik,lo juga masih sayang kan sama adele?"balas perempuan itu tak kalah keras seraya tersenyum mengejek ke arah lelaki yang berada di hadapannya.

"Kita kerja sama,buat pisahin adele sama farrel.Lo dapetin adele dan gue juga dapetin farrel,right?"lanjutnya.

"Gue ga se brensek lo sintya,fine gue emang masih suka sama adele,tapi gue tau diri gue yang udah buat dia pergi dari gue,dan gue bahagia liat adele bisa ketawa lagi meskipun bukan gue yang jadi alesan dia ketawa."

Davin dan sintya sedang di halaman belakang sekolah,Davin menarik sintya saat ia melihat sintya akan menemui adele di toilet.Davin takut sintya akan berbuat hal yang tidak terduga pada adele,mengingat sintya sangat licik.Cara apapun akan ia lakukan demi mendapatkan ke inginannya.

"Dan gue gak se munafik lo Davin!Gue benci liat adele bahagia,dan sebentar lagi gue bakal hancurin itu semua dengan cara apapun termasuk mengambil farrel dari dia"sintya menyeringai layaknya iblis.

"Dan jangan anggap rencana busuk lo akan berjalan dengan lancar"bukan davin yang berbicara melainkan farrel.

Farrel mendengar semua pembicaraan Davin dan juga sintya,sejak melihat dua orang itu pergi ke halaman belakang sekolah farrel mengikutinya.

Farrel tahu bahwa Davin adalah mantan pacar kekasihnya dari arga.

"Jangan harap gue biarin lo nyakitin adele,karena kalo lo berani macem-macem tanggung akibatnya."setelah menyelesaikan kalimatnya farrel melangkah meninggalkan kedua orang yang masih shok karena kehadirannya.

Gavin berlari mengejar farrel yang berada di hadapannya."tunggu!"

Farrel menoleh,mendapati gavin yang sedang membungkuk mengatur nafasnya.

"Jagain adele,jangan buat dia kecewa gue ga mau liat lo nyesel sama kayak yang gue alamin sekarang."farrel menatap davin intens,ternyata yang berada di dalam pikirannya salah.

Ia kira davin sama seperti sintya,ingin merebut adele darinya.Tapi ternyata Davin tulus.

"Terutama jaga adele dari....sintya,dia licik"saat davin hendak berbalik,farrel menepuk bahunya membuat sang empu menoleh.

"Thanks"davin mengangguk.

                               ●●●

Pulang sekolah adele banyak diam,ia hanya sesekali bicara itupun hanya seperlunya.Saat ini farrel dan adele berada di dalam mobil,farrel mengajak adele makan terlebih dahulu dan adele membalasnya hanya dengan anggukan.

"Del,kenapa si?aku ada salah?kalo emang iya aku minta maaf.please jangan kayak gini"adele menatap farrel intens,terbesit rasa khawatir di matanya.

Tiba-tiba saja cairan bening lolos dari matanya,adele menangis.

"Aku takut.....kehadiran masalalu aku,akan buat kebahagiaan aku sama kamu hancur,aku takut mereka pisahin aku sama kamu"farrel menghentikan mobilnya di pinggir jalan,untung saja jalan disini lumayan sepi jadi farrel tak perlu repot-repot mendengar klakson mobil yang memekakan telinga.

"Itu semua ga bakal terjadi,apapun yang terjadi aku gak akan tinggalin kamu,aku jamin mereka gak akan nyentuh kamu selagi ada aku di samping kamu."

"Dan soal davin,kamu jangan khawatir  dia udah ikhlasin kamu sama aku dia baik,awalnya juga aku ngira dia bakal rebut kamu dari aku tapi setelah aku liat dia mati-matian nentang sintya yang akan jahatin kamu,cara pandang aku ke dia beda tadi juga aku sempet ngomong sama dia,Dia nitipin kamu sama aku.Cie yang masih di perhatiin mantan."farrel menjawil hidung mancung adele,membuat sang empunya merengut tak suka.

Farrel terus menggoda adele,membuat adele sesekali merngut tak suka dan sesekali tersenyum.

Sampai akhirnya mereka tertawa,melupakan sejenak permasalahan yang akan mereka hadapi.

                              ●●●

Adele dan farrel sedang berada di cafe,mereka memakan makanannya dengan sesekali melontarkan candaan membuat mereka tertawa seketika.

Tetapi tawa mereka padam ketika tangan seorang perempuan bergelayut manja di tangan kanan farrel,sintya.

"Hai del"sapanya.

Farrel mengibaskan tangannya kasar sampai sintya jatuh terjungkal,adele sekuat tenaga menahan tawanya saat melihat wajah sintya meringis kesakitan.

"Farrel,kok kamu tega sih,sakit tau"ucapnya manja.

Farrel melirik sebal"Bodo"

Lagi-lagi adele menahan tawanya saat melihat sintya merengut kesal,bukan terlihat imut malah menyeramkan.

Sintya meraih kembali pergelangan tangan farrel untuk ia genggam,tapi sebelum itu terjadi adele sudah menepis tangannya kasar."Maaf mbak,ini pacar saya jadi gausah pegang-pegang,mbak jomblo ya pantesan nyosor-nyosor sama cowok orang."

Oh good,sekarang farrel yang mati-matian menahan tawanya melihat tingkah adele,dan apa katanya mbak?what the-padahal ia dan sintya saling kenal tetapi dari cara bicaranya yabg formal seakan-akan ia tidak mengenal sintya dengan memanggilnya'mbak'.

Saat sintya akan membalas ucapan adele,tiba-tiba ada yang menarik tangannya."maaf mas mbak,pacar saya emang gini,gatau malu"

"Enak aja lo,emang siapa yang mau jadi pacar lo.Najis"sintya mendelik ke arah davin.

"Lain kali jagain pacarnya,biar gak  nyosor-nyosor pacar orang"adele membalas sinis.

"Yaudah saya permisi"ujar davin seraya menarik lengan sintya kasar.

Setelah davin dan sintya pergi farrel baru bisa meledakan tawanya.adele mendelik."berisik!"

"Maaf mbak,ini pacar saya jadi gausah pegang-pegang mbak jomblo ya pantesan nyosor-nyosor sama cowok orang "

"Lain kali jagain pacar nya,biar ga nyosor-nyosor pacar orang."farrel menirukan ucapan adele.membuat adele mendelik ke arahnya.

"Lagian keenakan banget di pegang-pegang sintya"adele mencibir.

Lagi-lagi farrel tergelak.

"Mana ada anjing nolak tulang del"balas farrel setelah meredakan tawanya.

"Oh jadi situ anjing"

Ah,menggemaskan sekali kekasihnya ini,jadi pengen cepet-cepet halalin.*eh

"Terserah tuan putri"balas farrel membuat pipi adele bersemu.

                             ●●●
Tbc.

My BadBoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang