Dua

76 51 54
                                    

"Liat apaan??"

Tegasnya, sambil fokus mengendarai si moura, namun eyrl tetap memaksa si Al untuk menjawab pertanyaannya itu.

"Cewe, sumpah dia cantik banget bagaikan bidadari yang turun dari khayangan"

Jawabnya sambil memperagakan seperti apa kecantikan cewe tersebut di kaca spion Moura.

"Oh, kirain lu kenapa kali komat-kamit gak jelas".

Eyrl mencoba memutar kaca spionnya itu, agar Al berhenti dengan kekonyolannya.

"Tapi tapi eyrl, kayanya tuh cewe anak baru deh di sekolah kita??"

Memukul-mukul pundak eyrl yang kelihatannya eyrl sama sekali tidak tertarik dengan apa yang dibicarakan Al.

"Bodo ah, mau dia anak baru ke, anak bokapnya ke, anak nyokapnya ke, atau anak . . ."

Dengan sigapnya Al mencoba untuk membekap mulut eyrl.

"Nyesel gue ceritain tuh cewe ke lu".

Al mencoba ngambek ala-ala perempuan pada umumnya.

"Ya elu ceritain soal cewe ke gue, kaga ada manfaat-manfaatnya sama sekali".

"Hehehe iya juga sih, tapi beneran eyrl ni cewe berbeda sama cewe-cewe pada umumnya".

"BODO AMAT.
nih gue balikin helm sama Moura Lo"

Ketusnya sambil menyodorkan kedua barang milik al itu kemudian turun dari Moura.

"Loh kok lo turun??"

Herannya,

"Trus gue harus tetap duduk di Moura Lo seumur hidup gitu?

Hehehe,, udah sampe rumah Lo ternyata.

Lagi-lagi Al menunjukan kekonyolannya itu.

Yaudah kalo gitu gue balik dulu. Salam buat om bro.

Al langsung meninggalkan rumah eyrl

Al langsung meninggalkan rumah eyrl

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💦💦💦

Jam menunjukan pukul 15.00,
Yang artinya sudah 2 jam lewat fieli menunggu sopir jemputannya yang tak kunjung datang. Tetapi itu sudah biasa menurutnya, karna pak Troy selalu tidak tepat waktu untuk menjemput fieli, entah sesibuk apa pak Troy, padahal pekerjaannya hanya mengantar jemput fieli saja.

Biasanya, sambil menunggu pak Troy, fieli selalu di temani oleh peralatan menggambarnya namun kali ini tidak itu saja tetapi dia juga ditemani oleh bayangan-bayangan cowok yang pagi tadi memberikannya sebuah rautan kecil. Sejak itu keceriaan terpancar di wajahnya. Dia tidak memperdulikan disekitarnya padahal beribu mata tertuju melihat dia seperti orang aneh yang sibuk senyum2 sendiri hanya karena rautan kecil.

TIN TINN. . .

Tiba-tiba terdengar bunyi klakson yang sengaja di bunyikan oleh pak Troy untuk mengkode fieli yang sedang duduk di kursi depan gerbang Tarka, namun fieli tidak mengacuhkannya, entah dia sedang kesal dengan pak Troy yang telat menjemputnya atau dia belum siap untuk membuyarkan khayalannya bersama cowok tersebut.

G3 TwinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang