TWO - Lidya Putri🌜

24 9 4
                                    

Akhas itu sebenernya nyebelin, tapi entah kenapa banyak sekali wanita yang tergila-gila dengannya.

Dia juga lumayan Famous di sekolah, cuma famousnya itu bukan karena kepintaran, melainkan karena dia pandai sekali menggoda perempuan.

Playboy

Bandel

Ngeselin

Otak mesum

Ganteng

Itu semua mendeskripsikan diri Akhas, memang sih pesona Akhas itu tidak bisa di tolak.

Hidung mancung, alis tebal, kulit putih, dan wajah konyol yang selalu dia tampilkan malah menambah kesan tampan di dirinya.

"Orang ganteng mah bebas." Ucap Akhas saat teman-temannya bertanya kenapa dia suka mempermainkan perempuan.

"Dasar gila," Bara menoyor kepala Akhas, Akhas pun tertawa.

Akhas, Bara, dan Galih saat ini sedang berada di tempat tongkrongan yang mereka klaim sebagai basecamp mereka.

Kegiatan yang sering mereka lakukan ketika pulang sekolah, berkumpul menghabiskan waktu sampai magrib datang.

"Kelakuan lo di atas batas wajar Khas," Celetuk Galih, jujur saja Galih tidak menyukai sikap Akhas yang suka mempermainkan perempuan.

"Santai aja Lih, gue juga tau batasan."
"Batasan apa, lo itu udah terlalu banyak nyakitin cewe Khas,"
"Orang mereka yang mau,"
"Mana ada cewe yang mau disakitin,"
"Buktinya mereka terima-terima aja dah,"
"Itu karena mereka gak bilang sama lo!"

Melihat Galih dan Akhas mulai beradu mulut, Bara segera menenangkan suasana panas yang ada di sekitar mereka.

"Eh, jadi pada ribut, gue mau pulang nih, udah magrib." Ucap Bara.

Galih menggangguk, Bara dan Galih berjalan duluan ke arah motornya, sedangkan Akhas sedang bersiap-siap di tempat duduknya tadi.

Akhas berlari menyusul Bara dan Galih, "Nggak mau clubbing dulu nih kita," ucapnya setelah menghampiri Galih dan Bara.

"Gue nggak, lagi males." Balas Galih.

"Gue juga," Bara ikut menimpali.

"Gue traktir deh," tawar Akhas, dan tetap saja mendapat gelengan kepala dari Galih dan Bara.

Akhas mendengkus, "Ya udah ayo pulang."

Gagal sudah rencananya untuk mencari wanita lain.

***

Lidya saat ini sedang bergulat dengan boneka-boneka yang ada di kamarnya sambil membaca novel, dia beberapa kali mengecek handphone-nya, Lidya kira setelah menjalin hubungan dengan Akhas, Akhas akan mengiriminya pesan romantis seperti pasangan-pasangan yang ada di luar sana, tapi sepertinya itu hanyalah imajinasi saja.

"Kakak, ada temen kakak di bawah." Teriak Lily--adik Lidya.

Lidya beranjak dari tempat tidurnya, lalu membuka pintu kamar yang tadi dia kunci.

"Palingan juga Marsha, kenapa gak di suruh ke kamar kakak aja?"

"Anu, itu bukan Kak Marsha, Kak." Balas Lily.

Lidya mengernyit bingung, bukannya teman yang sering ke rumahnya itu hanya Marsha saja.

"Ya udah, sana balik lagi kamu, Kakak nanti turun."

Lily mengangguk, lalu dia bergegas kembali ke kamarnya.

"Siapa ya?" Gumam Lidya sambil menuruni tangga.

DEWAPUTRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang