09

4.9K 646 107
                                    

Hallo...
Shin bawa pasangan kode2an malam ini
🥳🥳🥳

Cerita ringan kayak angin di dalem chiki chitoz
🤣🤣🤣

Happy Reading gengs!

🌸🌸🌸🌸🌸

GiorgioFd :

Today, 10.03 AM

Bocah, gue bete! Kasih semangat kek

Kianna mengetikkan balasan untuk Gior. Namun, sudah sebaris diketik lalu dihapus lagi, begitu terus berulang-ulang sampai akhirnya Gior mengiriminya chat lagi.

Lo nulis apa deh! Gak nyampe2 ke gue?

Kianna melototkan matanya melihat deretan kalimat itu. Bisa dipastikan jika Gior memang menunggu balasan chat dari Kianna.

Lo gak jadi ngirim apa2 ke gue?
Jangan PHP dek, hati Kakak sakit 💔

'WTF! Fix, kak Gior gegar otak!' batin Kianna.

Kianna memilih mematikan ponselnya dan membereskan barang-barang bawaannya untuk segera kembali ke kelas. Biasanya jam istirahat ini, Gior bersama teman-temannya menghabiskan waktu di kantin, jadi Kianna sedikit lega karena tidak akan bertemu cowok itu.

Jika Gior bersikap aneh seperti ini, Kianna jadi takut sendiri. Takut berharap lebih dan takut kegeeran. Kaki Kianna melangkah cepat menuju kelasnya, tetapi belum sampai di belokan menuju koridor kelasnya. Ada seseorang yang menarik sweater yang dipakainya.

"Aduh!" Kianna mengaduh dan segera menoleh mencari tahu siapa yang menjahilinya.

Kaki Kianna refleks mundur dua langkah menjauhi si tersangka yang baru saja menarik sweaternya. Kianna melirik ke kanan kiri memastikan ada siapa saja di sekitarnya dan nyatanya nihil. Hanya ada dia dan Gior- yah, tersangkanya yaitu Giorgio Fernandes.

"Hape lo rusak? Bisa baca terus ngetik sampe sekarang ga nyampe-nyampe ketikan lo?" kata Gior to the point.

Niat mau menghindari keberadaan makhluk Tuhan yang sudah mencuri hati dan perasaannya, nyatanya gagal lagi.

"Gue nanya bukannya jawab malah diem," gusar Gior.

Apa aslinya Gior secerewet ini? Setahu Kianna sudah hampir dua tahun jadi secret admirernya, Gior itu ramah, tapi tidak cerewet, kecuali dengan teman-temannya.

"Bingung, Kak," jawab Kianna akhirnya.

Kianna menjawab sesuai apa yang ada dipikirannya. Dirinya bingung harus menjawab apa karena ketakutannya tadi. Takut kegeeran dan takut berharap lalu sia-sia.

Gior terkejut mendengar jawaban polos dari Kianna.

"Bingung?" beo Gior, Kianna mengangguk.

"Bingung mau ngebales kata-kata gue?" tanya Gior lagi, Kianna mengangguk lagi.

Gior tampak sedikit frustasi menghadapi adik kelasnya yang pasif ini. Kianna berbeda dengan adik kelasnya yang lain, yang jika ia tegur sapa langsung membalas dengan salah tingkah dan bertingkah lebay, sedangkan Kianna, sudah terang-terangan diajak bicara empat mata, gadis itu masih saja irit bicara.

Absurd Boyfriend with KiannaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang