Sebelumnya saya meminta maaf karena meng-upload cerita saya 2 hari sebelum tanggal yang sudah ditentukan, sudah tidak sabar😄. Selamat membaca!
Kemudian salah satu dari mereka mengeluarkan Stun Gun dan langsung membidik Kurin. Kemudian dengan menekan pelatuknya langsung menembak.
Tembakan Stun Gun itu lumayan cepat. Tanpa berpikir panjang Kurin ingin menangkap tembakan tersebut.
"Mungkin dengan dua jari aku bisa menahan tembakan itu." Kata Kurin didalam hatinya.
Maka dengan cepat jari telunjuk dan jari tengahnya menangkap peluru Stun Gun tersebut. Namun sial, listrik langsung mengaliri tubuhnya dan kemudian meronta-ronta lalu pingsan. Tidak heran, model Stun Gun itu mirip seperti pistol pada umumnya.
"Percuma pintar bertarung tapi bodoh dalam mengambil keputusan." Kata si pemegang Stun Gun.
Kemudian mereka langsung membawa Kurin ke markas mereka. Markas itu terlihat seperti gubuk kecil, tetapi didalamnya benar-benar canggih.
Setelah Kurin sadar, dia kebingungan karena dia sedang berada di tempat yang belum pernah dilihatnya.
"Dimana aku?" Tanya Kurin.
"Kamu ada di markas kami" kata seseorang dibalik pintu, yang kemudian masuk bersama 3 orang lainnya.
"Siapa kalian?" Tanya Kurin.
"Perkenalkan, kami adalah Organisasi Green Wish, aku Albercio, ketua organisasi ini dan juga orang yang paling cerdas" Kata Albercio, pemimpin Organisasi Green Wish.
Kemudian Albercio menunjuk kearah orang yang memegang banyak senjata.
"Dia Wipen, orang yang paling hebat soal senjata" katanya.
Lalu dia menunjuk kearah seseorang yang berambut panjang dan berkacamata.
"Dia Finnie, penyusun strategi dalam kelompok kami. Dan juga, dia adalah orang tercantik didalam kelompok kami" katan Albercio.
"Dan yang terakhir adalah Ano, dia adalah orang yang dapat membaca isi hati dan pikiran orang lain. bisa saja dia membaca hati dan pikiranmu, jadi hati-hati ya!" Katanya sambil menunjuk orang yang selalu menunduk dan menutup matanya.
"Dan apa yang kalian inginkan dariku?" Tanya Kurin.
"Kami ingin mengajakmu bergabung dengan organisasi kami." Kata Albercio yang kemudian disambung oleh Wipen.
"Tidak perlu Al, kita tidak perlu mengajak orang bodoh seperti dia" kata Wipen.
"Apa yang membuatmu berpikir bahwa dia bodoh?" Tanya Ano.
"Hanya orang bodoh yang menahan tembakan Stun Gun dengan tangannya." Kata Wipen yang membuat seisi ruangan tertawa.
"Aku mengira bahwa itu adalah Pistol biasa, maklumlah! Dan juga, kalau aku bodoh kenapa aku dibawah kesini?" Kata Kurin membantah perkataan Wipen.
"Itu hanya karena kau pintar dalam bertarung!" Jawab Wipen.
"Sudahlah Wipen! Al ingin melanjutkan ini" kata Finnie.
"Jadi bagaimana Kurin, apa kau ingin bergabung?" Tanya Albercio.
"Memangnya apa tujuan kalian? Tanya Kurin.
"Untuk kota ini!" Kata Albercio.
"Kita harus ubah kembali kota ini seperti semula! Masa kota Hitam ini harus kita selesaikan." Tegas Finnie.
"Ternyata tujuanku sama seperti mereka." Kata Kurin didalam hatinya.
"Dia pasti mau Al, dia punya pikiran yang sama seperti kita." Kata Ano yang pada saat itu membaca pikiran Kurin.
"Astaga, Aku lupa kalau yang satu itu bisa membaca pikiran orang!" Kata Kurin lagi dalam hatinya.
"Memang dia bodoh!" Kata Ano yang masih saja membaca pikiran Kurin.
"Apa katamu!" Teriak Kurin.
"Sudah hentikan! Biarkan dia yang menjawab." Kata Albercio.
Setelah beberapa lama, Kurin pun langsung menjawab pertanyaan itu.
"Baiklah. Karena kita punya tujuan yang sama, maka aku akan bergabung!" Kata Kurin.
"Tapi, sebelum itu lepaskan aku dulu!" Teriak Kurin.
Maka mereka melepaskan Kurin. Maka, inilah permulaan Kurin di dalam Organisasi Green Wish.
Bagaimana? Seru bukan ceritanya?😄
Setelah ini Kurin akan mendapat misi loh! Ada saran atau ada kesalahan dalam penulisan? Isi di kolom komentar ya!😁
*Cerita akan berlanjut jika pembacanya sudah 30 orang😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Black City
Fantasy[ONGOING!] Kota ini dulunya benar-benar indah, namun teknologi mengubahnya menjadi kota Hitam. Seperti apa kisahnya? Akankah ada perubahan pada kota ini? Semua akan terungkap!