Terima Kasih, Ano!

51 13 2
                                    

Sesuatu pun terjadi..

"Kom ut!"

Jiwa Ano tiba-tiba keluar dari tubuhnya. Lalu membawa Kurin dan Finnie pergi. Di perjalanan, Kurin bertanya.

"Apa yang terjadi?" Tanya Kurin.

"Inilah teknik rahasia Ano. Dia bisa mengeluarkan jiwanya, dan tetap bisa menggunakan tangannya seperti kita. Makanya dia bisa membawa kita menjauh." Penjelasan Finnie.

"Tapi bagaimana dengan tubuh Ano?" Tanya Kurin lagi.

"Kau memang banyak tanya ya! Tentu saja aman." Setetes air dari mata Ano jatuh tepat di dahi Kurin.

Saat kurin melihat kearah Finnie, dia juga sedang mengeluarkan air mata. Kurin semakin kebingungan, sebab dia melihat Finnie dan Ano mengeluarkan air mata.

Mereka pun makin dekat ke markas, tetapi ratusan roh jahat masih mengejar mereka.

Untunglah, ada Wipen didepan markas. Dengan sigap dia menembakkan Meriam Cahaya Cermin.

"Mereka cari gara ya!" Kata Wipen sambil membidik ratusan roh jahat di belakang.

Meriam pun diluncurkan. Dengan seketika, ratusan roh jahat berbalik arah. Itulah efek yang ditimbulkannya.

Kemudian Ano menaruh Kurin dan Finnie didepan markas. Wipen bertanya kebingungan.

"Kenapa bisa kau gunakan teknik ini? Ini teknik yang berbahaya!" Tanya Wipen sambil meneteskan air mata.

"Ini jalan satu-satunya bro." Jawab Ano sambil tersenyum, meskipun ada tetesan air mata.

"Tolong jelaskan!!!" Teriak Kurin. Sontak hal ini membuat Finnie dan Wipen berbalik kearahnya.

"Ano tak akan selamat lagi, dia akan mati." Kata Finnie.

"Kau bercanda kan? Jangan bohong!" Tanya Kurin.

"Kau tidak lihat mayat hidup tadi? Merka pasti memakan tubuh Ano. Dia sudah tamat!" Kata Finnie.

Air mata pun tumpah. Kurin tak tahan mendengar bahwa Ano hanya tinggal jiwanya.

"Setidaknya, jiwa Ano tidak hilang bukan? Biarkan dia bersama kita!" Kata Kurin.

"Tentu hilang! Ano akan kembali ke tubuhnya dalam waktu 30 menit." Kata Wipen.

"Lima menit lagi? Tidak mungkin!" Kata Kurin yang menangis kencang.

"Sudahlah, setidaknya ada kau yang akan mengganti tempatku." Kata Ano yang menghapus air matanya.

Kurin, Finnie, dan Wipen menangis kencang. terkecuali Ano, dia berusaha agar teman-temannya tidak menangis semakin kencang. Albercio pun muncul dari dalam.

"Hentikan tangisan kalian!" Kata Albercio.

Tiba-tiba Wipen dan Finnie menghentikan tangisan mereka. Tidak dengan Kurin, dia pergi menuju Albercio sambil memegang bajunya.

"Kau menyuruh kami diam saat teman kami akan mati?! Apa kau gila ketua?!" Kata Kurin.

"Kau hanya anak baru disini Kurin, semua anggota harus siap jika salah satu teman mereka mati!" Kata Albercio.

Hal itu membuat Kurin semakin sedih.

"Sudahlah Kurin, kau harus bisa menahan kesedihanmu. Lakukanlah yang terbaik untuk mengubah kota ini. Aku menaruh harapan untukmu." Kata Ano.

Tiba-tiba, Ano dikelilingi cahaya putih. Dia pun kembali ke badannya. Sayang, badan Ano telah hancur. Kini hanya tinggal kenangan tentang Ano.

Markas OGW pun menjadi sunyi untuk sementara waktu. Semua anggota mencoba melupakan kematian Ano. Tetapi tidak dengan Kurin. Dia menangkap semua perkataan terakhir Ano kepadanya. Dia pun berlatih semakin keras.

Bagaimana pendapat kalian tentang cerita ini? Koment di kolom komentar ya.

Setelah ini ada yang lebih seru lho, Ditunggu ya😁

Follow instagram: @roy_repr

Black CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang