Misi pertama: Pantau keadaan Gedung Hantu

90 13 0
                                    

Setelah kurin dilepaskan, dia pun berpamitan kepada seluruh anggota Organisasi Green Wish. Setelah Kurin keluar dari Markas OGW, tiba-tiba Albercio berteriak untuk menghentikan langkah Kurin.

"Tunggu sebentar, Kurin" Teriakan Albercio terdengar hingga membuat Kurin berhenti sambil menoleh kearah Albercio.

"Ada apa ketua?" Tanya Kurin.

"Kamu lupa memberi nomor teleponmu, cepat isi ke handphone ku." Kata Albercio sambil mengambil handphonenya.

Kemudian Kurin memberi nomor teleponnya. Sesudah itu, Kurin melanjutkan perjalanannya ke rumah.

Namun ditengah-tengah perjalanan, dia menerima telepon dari nomor yang tidak dikenalnya. Kemudian dia langsung mengangkat telepon itu

"Hallo? Ini dengan siapa ya?" Tanya Kurin.

"Ini dengan bosmu tau, Cepat kemari! ada misi yang harus kau kerjakan." Kata Albercio melalui telepon.

Seketika itu juga, Kurin mematikan Handphonenya dan kemudian berlari kembali ke markas.

"Baru 20 menit bergabung langsung mendapat misi, keren!" Kata Kurin didalam hatinya.

Sesampainya Kurin ke markas, dia langsung menuju ke tempat rapat. Dia membuka pintu dan melihat sudah banyak orang di sana.

"Maaf terlambat." Kata Kurin yang tidak dibalas oleh siapapun, mungkin karena rapat tentang misi selalu menjadi hal-hal yang menegangkan.

Kurin pun langsung duduk ditempat yang kosong, dan pembahasan misi pun dimulai.

"Baiklah, kita baru saja menerima sebuah misi 10 menit lalu. Misi kita kali ini adalah memantau Gedung hantu. Tempat itu adalah sebuah tempat bermain yang menggunakan hantu sungguhan. Namun akibat tidak ada yang dapat mengontrol ratusan hantu yang ada, maka hantu-hantu hitam mulai keluar dari gedung. Tentu hal ini juga merupakan misi bagi kita. Karena hantu-hantu itu membuat kota ini menjadi semakin hitam." Penjelasan Albercio.

"Apakah kita bisa menyerang hantu-hantu itu?" Tanya Wipen.

"Bisa saja, jika terjadi sesuatu. Sayangnya hanya 3 orang yang akan mengikuti misi ini." Kata Albercio.

"Ku pastikan akan ikut dalam misi ini!" Kata Wipen dalam hati.

"Sayangnya tidak bro." Kata Ano yang membaca pikiran Wipen.

"Aku yang memegang daftar anggota yang akan ikut dalam misi kali ini" kata Ano yang membuat Wipen naik darah.

"Kenapa aku tidak diikutkan Al?" Tanya Wipen.

"Kita tidak butuh senjata dalam misi ini, karena hanya sebuah pemantauan. jadi yang akan ikut hanyalah Ano, Finnie, dan Kurin." Penjelasan Albercio.

Mendengar namanya disebut, Finnie melihat kearah Kurin dan Ano.

"Mohon bantuannya!" Kata Finnie sambil tersenyum.

Hal itu membuat Kurin menjadi gugup.

"Bekerja bersama Finnie? Oh ini membuatku gugup!" Kata Kurin dalam hatinya.

Lagi-lagi, Ano membaca pikiran orang. Dia langsung menjawab apa yang ada dipikiran Kurin itu.

"Tentu saja, jadi buatlah yang terbaik demi Finnie!" Kata Ano.

Mendengar hal itu, Finnie menjadi malu. Dia pun menarik Kurin dan Ano dari ruangan itu.

"Kami akan segera menyelesaikan misi ini!" Kata Finnie sambil menarik Kurin dan Ano keluar dari ruangan itu.

Mereka pun menuju ke Gedung Hantu.

Sesampainya di depan gedung hantu, Finnie pun mulai menjelaskan rencana yang sudah terbayang.

Black CityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang