Spin-off 1

6.3K 305 11
                                    

Heyyo hey 😆. Ini spin-off yang mbak Uti sempet omongin. Soal Arnav, dan langsung mbak Uti buat si Arnavnya sendiri yang cerita. Maaf kalo kesannya keburu-buru. Karna emang cuma mau nyeritain secara singkat kisahnya Arnav sama Evelyn 😍
Happy reading semua

🎈🎈🎈

Menjadi Arnav Samudera, adik dari seorang perempuan telat menikah bernama Arlova Zemira adalah salah satu hal yang gue syukuri sepanjang hidup.

Kakak yang selalu mendukung gue secara materi dan mental. Yang menjadikan dia perempuan penggila kerja demi mendapatkan bonus bulanan.

Dan gue bukanlah adik yang tidak tau diri. Membiarkan begitu saja kakak perempuan gue satu-satunya bekerja keras tanpa memberi imbalan yang setimpal.

Usaha terus berlanjut sampai membuahkan hasil yang gue sendiri nggak menyangka akan dilalui dengan baik.

Akhirnya, setelah berkoas ria di rumah sakit yang super rame itu, gue mendapatkan gelar kedokteran dengan hasil yang memuaskan.

Waktu itu hati gue terasa penuh melihat Lova, bapak sama ibu tersenyum bangga melihat gue berfoto bersama petinggi kampus karena menjadi mahasiswa lulusan terbaik dikampus.

Juga perempuan berparas ayu itu. Ah, gue hampir lupa sama perempuan dengan wajah yang sekarang terlihat sangat bangga itu.

Dia Evelyn Ayuni. Perempuan yang udah lama banget gue targetin jadi tempat reproduksi gue buat ngehasilin anak. Dan akhirnya dia beneran jadi milik gue.

Baiklah. Mari runtutkan secara singkat gimana gue, Arnav Samudera, menginginkan Evelyn Ayuni itu.

***

Tanpa bisa membantah, gue akhirnya mengikuti keinginan bibik buat pindah dari kediaman gue sama dia di perantauan selama ini.

Meski sangat ingin mengetahui alasan dibaliknya, toh gue cuma berakhir bungkam karena gak ingin menambah beban yang mungkin sedang dilalui bibik.

Dan bener aja, setelah beberapa tahun kepindahan itu menjadi misteri, cerita dibaliknya terungkap.

Gue tipe orang yang gak suka berpindah. Karena kepindahan pasti menuntut banyak hal yang membuat gue jengah sendiri. Sedang gue harus terbiasa dengan keadaan baru.

Susah beradaptasi bisa menjadi penggambaran diri gue. Gue gak suka bertemu orang baru dan harus berbasa-basi untuk mendapatkan percakapan yang terlihat lebih lezat.

Untungnya saat itu gue masih remaja. Seenggaknya, rasa malu untuk memulai percakapan bisa diminimalisir. Pun harus sendirian tak apa buat gue waktu itu.

Tapi lingkungan baru itu ngebantu gue yang super cuek beradaptasi cukup baik. Sehingga dalam waktu seminggu, gue udah bisa punya teman yang kurang lebih sepemikiran dengan gue.

Gue sempet khawatir sama keadaan bibik yang masih keliatan canggung dengan keadaan baru, tapi gue akhirnya bernapas lega setelah melihat bibik mendapatkan pekerjaan.

Bibik kembali menjadi gadis sibuk yang hari-harinya dipenuhi dengan setumpuk pekerjaan. Yang gue tau, bibik bekerja di perusahaan penerbitan sekarang.

Cukup tau aja, bibik yang gue maksud di sini adalah Arlova Zemira. Kakak gue sendiri.

Perbedaan umur kami cukup jauh. Sehingga gue ngerasa kalo kecerewetan kakak gue itu melebihi kakak pada adiknya. Tapi lebih kek bibik-bibik yang terus-terusan ngajak berantem anaknya.

Jadilah sampai gue besar sekarang, panggilan itu gak berubah. Sempat Lova protes, tapi gue ngejawab enteng : "Panggilan sayang kok."

Dan berakhirlah gue dengan sebuah benjolan di kepala bagian belakang akibat keganasan kakak gue itu.

12 [Sudah Pindah Ke Ican Novel Dan Kubaca]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang