Vv

5.2K 458 30
                                    

Alder bersenandung lirih mengiringi langkahnya menuju gedung penerbitan tempatnya bekerja setengah tahun ini.

Kecupan tadi malam membuatnya benar-benar kembali sehat.

Memang tak butuh obat untuk mengurangi demamnya, sebab keberadaan Lova di sana sudah mampu membantunya untuk pulih.

Tak ada penantian yang sia-sia. Meski sangat sulit bertahan pada tujuh tahun saat Lova pergi begitu saja, toh sekarang Lova sudah mencair.

Alder berhasil meruntuhkan pertahanan yang selama ini Lova bangun sendiri untuk mengusirnya pergi.

Dan Alder membatu. Melawan setiap perlawanan yang Lova tunjukkan. Karena Alder sadar, Lova tak membencinya.

Perempuan itu hanya butuh waktu untuk meyakinkan diri.

Sekarang menjadi bukti. Balasan perasaan yang Lova berikan bukanlah sebuah kesempatan.

Bagi Alder, itu adalah harga mati. Karena Alder tidak akan berusaha untuk keluar meski pintu masih Lova bukakan dengan lebar.

Apa pun itu Alder yakin bahwa Lova masih mengkhawatirkan tentang perbedaan umur mereka.

Jikapun Alder tidak berniat untuk pergi, Lova tetap akan membiarkan jika itu benar terjadi.

Tapi tidak akan. Alder yang menutup rapat pintu yang selalu Lova usahakan untuk terbuka.

Tidak akan ada kepergian. Tidak akan ada orang lain. Alder hanya butuh Lova di sampingnya.

Senyuman pria itu mengembang lebih lebar saat melihat seseorang yang masih sama berantakkannya seperti biasa sedang menguap untuk kesekian kalinya di dalam lift.

Lova memejam di balik kacamatanya. Bersandar di dinding lift yang cukup ramai.

Dia pasti kurang tidur karena ngejagain aku semalaman.

Alder tidak tau kapan Lova pergi dari rumahnya. Setelah bangun dari tidur, Lova sudah tidak ada.

Hanya seporsi bubur telur nasi seperti yang dipintanya waktu itu, terjaga hangat di dalam microwave.

Lova pasti sudah membuatkan sebelum dia pergi dari rumah Alder.

Sekarang lihat gadis dengan rambut yang terikat sembarangan itu. Meski tinggi badannya minim, tapi Lova tidak pernah terlihat menggunakan high heels.

Dia cenderung menggunakan sepatu sneakers. Bahkan sneakers itu terlihat sangat cocok dengan kemeja putih dan celana navy yang dipakainya saat ini.

 Bahkan sneakers itu terlihat sangat cocok dengan kemeja putih dan celana navy yang dipakainya saat ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seperti yang Alder katakan, bahwa Lova yang sekarang adalah benar Arlova Zemira yang apa adanya.

Dulu, saat masih menjadi guru, Lova terlihat begitu menjaga penampilannya. Menggunakan baju yang tertata dan high heels tinggi yang pasti membuat kakinya sakit.

12 [Sudah Pindah Ke Ican Novel Dan Kubaca]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang