bab 4

12 0 0
                                    

"Lo harus jadi pacar kakak gue"

Elisabeth pun mengangkat kepalanya "apa? "

"kalo lo mau dikerjain sama anak osis cewek sih gapapa nolak"

"kak eric, gaada pilihan lain? " Elisabeth memelas.

"engga"

Elisabeth yang masih diruangan menakutkan itu pun melirik ke arah kakak nya Eric. Darwin. Kenapa harus darwin? Bentak Ell dalam hati.

"hanya sampai mos kelar kok, abis itu kalian putus. Iya kan kak? " tanya eric pada kakak nya.

"iya cuma selama mos kok dek"

Okey ini mungkin jalan terbaik.

"oke deh kak, cuma mos kan? " ellisabeth memastikan.

"iya jangan kawatir, ehhh ayo kita bertiga foto dulu" ajak kak darwin.

Wah Ellisabeth berasa foto berama Brian Domani dan Jefry Nichol.

Jangan tanya gimana perasaanku keluar dari ruangan kegelapan itu. Campur aduk.
Mau marah gabisa.
Mau kesel gabisa.
Jadi yaudah let it flow aja.

Begitu aku keluar dari ruangan tadi, langsung di sembur sama Tuti dengan  semua pertanyaan kritisnya. Tentu saja dengan muka tegang yang tidak ketinggalan. Mungkin wajah Tuti lebih tegang dari pada wajah ku.

Aku menceritakan semua kejadian tadi dengan singkat padat dan jelas kepada Tuti.

Tuti hanya diam setelah aku menyelesaikan ceritaku, aku tau dia juga akan mengambil pilihan yang sama jika dia ada di posisiku saat ini.

Tiba-tiba ka Darwin (pacar boongan selama mos) datang.

"Dek" sambil menyodorkan minuman dingin kepada ku.

"Thanks kak" jawab ku dengan muka setulus mungkin.

"Aku kekelas dulu ya Ell" Aku tau Tuti ngasih aku ruang sama Ka Darwin.
Aku membalas Tuti dengan anggukan ringan.

"ga bisa bukanya? Sini aku bukain" ka Darwin mengambil minuman ditangan ku tanpa menunggu jawaban.

"bisa kok kak, kamu kira aku cewe lemah yang biasa teriak teriak kaya banci" aku menerima minuman yang telah di buka dari ka darwin .

Hening...

Tiba-tiba

"sorry ya"

"sorry apa ka? "

"sorry buat yang tadi"

"selow, cuma pura-pura kan"

"emang kamu gaada yang marah? "

"siapa? "

"lahh, kok kamu nanya balik haha"

"engga, ga ada"

"lagian tadi pas game kamu pake nyeletuk segala sih, untung adekku langsung cepet bawa kamu ke ruang gelap, kalo engga bisa berabe urusan"

Tringg..  Tringgg..

"ehh udah bel, buru masuk kelas. Nanti kamu kena masalah baru lagi"

"oke kakak pacar, siapp laksanakan"
Ka Darwin tersenyum mendengar jawaban ku yang mungkin tidak diduga.


SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang