Chapter 1 - Cincin Sialan

9.9K 220 55
                                    

Loha!!!! Meet dengan Mel lagi! Wkwkwkwk, seperti biasa jangan lupa pencet bintang sayangku semuanya :))))))

Btw, foto di atas itu gimana guys? Gans nggak? Cans nggak? Itu cast nya ya :)

Happy reading!

💜💜💜

Gadis itu menapaki anak tangga menuju kelasnya yang berada di lantai dua, ia bersenandung kecil dengan tangan memegang buku paket yang tebalnya Nauzubillah, "Genta!!!!"

Ia terus melangkah tanpa menghiraukan panggilan gadis berpipi gembul itu, "GENTAAAAAA!!!!!! TUNGGU!!!!!"

Akhirnya ia menghentikan langkahnya, "Ya ampun Genta! Kuping lu masih aman kan?" Gadis itu menyeka bulir - bulir keringat yang sudah membasahi wajah kuning langsatnya itu. "Maksud ngana?"

"Gue panggil juga dari tadi, masih aja jalan. Heran tuh kuping masih ada apa kagak, jangan-jangan ketinggalan lagi di rumah atau nggak buat cantolan pancinya Budhe, ya??" gadis itu mengikuti langkah perempuan yang ia panggil Genta, pelan.

"Aman lah! Sengaja gue males noleh tadi. Tumben lu udah berangkat, biasanya jam segini masih ngebo, Fer? " gadis yang ia panggil Fer itu mendengus tak suka.

"Sialan lu! Anak siapa sih? Hmmm.... kok bawaannya pengen jeburin di sungai,"

"Demi apapun yah, gegara kakak pulang gue jadi bangun pagi," lanjutnya dengan napas menggebu.

"Ucapan itu di jaga, jangan mengumpat!" Genta mengetuk dahi gadis di depannya pelan.

"Gitu lu ya, gue ada berita panas untuk pagi ini! Lu udah denger belum?" Genta mengernitkan dahinya, sambil geleng kepalanya. "Ada guru ganteng pengganti Bu Dinar!!" Lanjut perempuan itu, Ferdiana Deliana Warjono, namanya.

"Emang setampan apakah dia?" Timbrung Genta. "Setampan Bang Jungkook! Intinya ganteng banget!" Jawab Ferdi dengan menjerit - jerit.

"Segitukah?" Ferdi mengangguk semangat. "Lu kepo nggak, Ta?" Genta hanya menggeleng, lalu terkekeh pelan.

"Anjir! Kapan sih lu ada kata kepo gitu? Heran gue, hidup lu emang sedatar itu kah?!" Genta hanya tertawa lalu mengajak Ferdi ke kelas.

XII IPA 2, kelas yang berada di lantai dua dengan penghuni yang sedikit somplak. Perbandingan antara cowok dan cewek di kelas itu sangat besar, cowok di sana hanya 5 orang sedangkan cewek 27 orang. Bayangkan jika mereka ada argumen, pasti cowoknya keok kan :D

Kelas itu juga termasuk kelas tersusah di atur, mereka selalu di setarakan dengan kelas IPS. Yang notabene suka bolos pelajaran dan suka melanggar peraturan sekolah. Namun, dasarnya urat malu mereka sudah putus jadi mereka fine aja di juluki seperti itu. Toh itu semua kenyataan, pikit mereka. Jadi, jalani aja semua yang ada tanpa rasa mengeluh.

"Fer, buku gue masih lu bawa kan?" Genta menoleh ke arah Ferdi yang tengah sibuk dengan ponselnya itu. "Iya, gue bawa. Kenapa?"

"Balikin!" Ferdi menutup telinganya. "Sabar dong Mbak! Ngegas mulu dari tadi, PMS ya?" goda Ferdi dengan menoel pipi Genta.

"Gue serius loh, Fer! Jangan buat gue darting!" Ferdi tekikik sambil memegang bahu Genta.

"Nanti gue balikin, santai aja gue nggak mungkin nguntit buku butut lu kok!" Genta menjitak dahi Ferdi keras.

Pletak!

"KDRT! Dedek di aniaya!!" Genta memukul bahu Ferdi pelan. "Sekalian aja KDRW, atau KDLurah."

CHEMISTRYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang