[HLS 1]

49 8 10
                                    

AL FATIHAH

SAM POV

Pagi senin yang cerah adalah pagi terindah bagi anak-anak rajin. Tetapi bagiku, itu adalah pagi yang memalaskan. Jika kita sama, maka yakinlah. Kita-Bukan-Jodoh. Nggak semua yang sama berarti jodoh.

Aku sama seperti manusia lain.Aku membersihkan tempat tidur, mandi, gosok gigi, sarapan, sisiran, pake parfum, pake baju rapi ditambah almamater kuning, dan tak lupa menggunakan sepatu pantofel yang telah ku semir (2 minggu yang lalu).

Dan berangkat sekolah. Ngomong-ngomong aku sekolah di SMA Negeri 01 Curup Kota, atau bisa disingkat SMANSA.

Jadi ingin cerita sekolah,

Throwback Some Years Ago

Hari ini masuk sekolah. Hari dimana aku menginjak kaki untuk masa SMA pertama kali. Fyi, aku tidak ikut MOS. Padahal itu wajib.

Ketika aku masuk, byur! Segerombolan kakak kelas menggerogotiku dan aku merasa seperti artis. Aku melihat dari kejauhan, ada kakak kelas laki-laki yang mengepalkan tangannya seolah-olah mereka kalah denganku karena dikelilingi kakak kelas perempuan.

"Heiii nama kamu siapa?"
"Wihhh cogan bangett!!"
"Woii jadi pacar gueeee!!"
"Calon imamkuuu!!"
"Rahim gue meledakkk!"

Seperti itulah kira-kira teriakan histeris mereka. Aku hanya aneh, ingin sekali aku mendorong mereka semua hingga tersungkur. Tetapi aku hanya bisa menerobos dengan kata-kata "Maaf kak, numpang lewat" Ya! Bisa kau simpulkan bahwa aku seperti laki-laki bertulang lesu. Jelas saja mereka memberi jalannya dan aku segera menuju ke lapangan untuk melaksanakan upacara.

"....Bagi murid lama, jangan lupa bayar SPP. Bagi murid baru, welcome to the jungle! Bapak senang sekali..."

Itulah sepatah kalimat Bapak kepsek yang bisa aku ingat saat pengarahan upacara pertama ini.

Saat perjalanan masuk kelas, aku sedikit terlambat sih. Aku harus bertemu kemacetan sebab di interview oleh banyak kaum hawa.

'Akhirnya sampai..' ujarku dalam hati.

Karena masih pertama, kami bebas memilih tempat duduk. Aku memilih di pojokan dekat jendela.

"Disamping kamu kosong?" Ujar seseorang perempuan yang kulihat ia tidak tertarik dengan ketampanan ini.
"Kosong. Duduklah" Jawabku singkat.
"Anisa" Ujarnya sambil mengulurkan tangan.
"Anisa permata sari" Lanjutnya.
"Sam" Jawabku.
"Sam?" Tanyanya balik
"Samijan" Lanjutku.
Aku melihat ia sedikit tertawa. Iya! Anisa adalah makhluk hawa yang pertama menjadi temanku.

Throwback End

Regrats

-Fiyan-

Hago Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang