Sebuah Kisah (Akhir)

21 2 0
                                    

Saya memutuskan untuk menggunakan jalur agak jauh untuk pulang bersama dia, sungguh saat itu perasaan saya seperti ada merasa sedih dan gelisah mikirkan sebentar lagi kami akan kembali kerutinitas kami masing masing, perlahan kendaraan saya berjalan, sekitar 30-40 km/jam kendaraan bergerak, jalur yang saya tempuh adalah jalur yang sangat bagus untuk meresapi indahnya sore dan malam, walaupun diawal perjalanan kami sempat terhalang dengan kondisi yang kemacetan diluar ekspetasi saya, perlahan kemacetan demi kemacetan dilewati hingga akhirnya jalanan kembali lenggang dan lancar, didalan perjalanan saya benar benar bercerita banyak kepadanya, berbagi suasana saat itu sampai membuat saya sangat malas untuk melajukan kendaraan saya kembali.

Bagaimana tidak? Saya benar benar saat itu tidak ingin hari itu berakhir, cukup egois terdengar tapi itulah yang saya rasakan saat itu, yang saya inginkan hanya terus dan terus bersama dia mengarungi sisa malam hari itu, dalam perjalanan pun saya sambil melihat arloji agar waktunya tidak terlalu malam, mengingat besok pun dia akan sekolah dan tidak baik juga mengantar dia kerumah dengan kondisi larut malam, suasana sangat mendukung saat itu dengan kondisi disamping kami terkadang terlihat hamparan sawah yang luas membuat malam itu benar benar sangat indah dibuat Allah.

Pukulpun mulai menunjukkan 19:30 WIB dan akhirnya saya memutuskan untuk melajukan kendaraan saya dengan kecepatan yang saya tingkatkan saat itu "Mentari, pegangan soalnya saya mau agak kebut, udah malem soalnya" ucap saya saat itu "emang kenapa kalau ga pegangan?" sahutnya saat itu membuat saya sedikit tertawa dan saya pun menjawab kembali perkataan dia "ya kalau ga pegangan jatuh lah, kan ga lucu nanti ada diberita ditemukan seorang anak terjatuh dari motor karena dia ngantuk tapi ga pegangan" ucapku yang beberapa detik kemudian di sambung tawa dari kami dan akhirnya pun dia mau berpegangan sama saya, saat itu saya benar benar merasa senang dan melajukan kendaraan dengan cepat sekitar 60-70 km/jam saat itu

"YaAllah terimakasih atas hari ini" ucap saya dalam hati saya saat itu sambil terus menerus bersyukur atas apa yang Tuhan sudah berikan hari ini. 20:10 kami tiba dirumah dia, tidak sampai depan rumah memang saya mengantarkan karena permintaan dari dia sendiri, saya hanya mengantarkan sampai didepan gang dan saya berpamitan pulang saat itu kepada mentari "saya pulang ya" ucap saya, "yaudah hati hati ya dijalan" dia membalas ucapan saya dan saya balas dengan senyum sambil saya kembali pacu kendaraan saya untuk kembali kerumah. Disepanjang perjalanan saya tiba berhenti tersenyum senyum sendiri dan jika bisa saya berdiri di motor pasti saya sudah berdiri berdiri diatas motor, cuman saya berfikir "yah nanti kalau jatuh mati dong, kalau mati kelar nanti" akhirnya saya mengurungkan niat saya dan kembali bergegas untuk perjalan pulang, dan sampai akhirnya pukul 21:30 saya tiba dirumah

===== Sebuah Kisah Berakhir =====

Terimakasih yang sudah membaca sampai sini, maaf terlalu pendek karena alur dan kisahnya saya sesuai kan dengan situasi serta hari tanggal nya, terimakasih sekali lagi waktunya. Sedikit informasi saya, mungkin cerita "Senja Mentari" hanya berisi kan 10-15 cerita saja, memang tidak semua pengalaman saya kemukakan di dalam cerita dan sampai saat ini Allah izinkan saya masih bersama dengan pasangan saya, jadi "mungkin" ada cerita lain yang akan menyambungkannya. Jadi?  Stay terus ya dicerita "SENJA MENTARI"

SENJA MENTARI
2019

SENJA MENTARITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang